Jennie yang sedang tertidur terusik karna bunyi telfonnya yang menandakan ada yang menelfonnya, Jennie kemudian meraih ponselnya kemudian mengeser tombol hijau untuk mengangkat panggilan tersebut.
"Hey sayang, bangun" Ujar Limario yang berada diujung sambungan telfon, Jennie sontak tersenyum mendengar suara sang kekasih.
"Iya honey, ini bangun kok" Ujar Jennie mulai terduduk sembari mengumpulkan nyawanya karna masih merasa mengantuk.
"Siap-siap sayang, hari ini hari pertama kamu masuk kampus kan?" Tanya Limario yang membuat Jennie hanya bisa menjawab dengan deheman. Setelah melewati setahun dikelas 12 dengan sangat flat karna Jennie hanya memiliki satu orang teman, akhirnya Jennie sekarang telah menyelesaikan pendidikan SMA nya dan sekarang terdaftar menjadi salah satu mahasiswi jurusan designer.
"Yaudah honey, aku mandi dulu ya" Pamit Jennie setelah benar-benar sudah mengumpulkan nyawanya.
"Yaudah, hati-hati nanti. Love you" Ujar Limario kemudian menutup panggilan telfonnya setelah Jennie membalas ucapan sayangnya.
"Baru aja mama mau bangunin" Ujar Tiffany ketika melihat Jennie baru saja keluar dari kamarnya setelah mandi dan bersiap.
"Semalem udah nyuruh Lim buat bangunin Nini, mah" Ujar Jennie berjalan bersama dengan Tiffany menuju kearah ruang makan.
"Nanti berangkat sendiri kan?" Tanya Tiffany sembari menyiapkan sarapan untuk Jennie dan juga Siwon.
"Iya mah, tapi paling nanti pulangnya mampir dulu bareng Joy sama Solar" Jawab Jennie yang membuat Tiffany mengangguk.
"Papa jalan duluan ya, Nini hati-hati dijalan" Ujar Siwon mencium puncak kepala Jennie kemudian berlalu begitu saja tanpa pamit pada Tiffany.
"Mama sama papa berantem lagi?" Tanya Jennie yang tadi melihat Siwon hanya melewati Tiffany saja.
"Enggak kok sayang, papa mungkin buru-buru" Jawab Tiffany tersenyum pada Jennie kemudian kembali melakukan pekerjaannya.
"Woi Jennie cabe" Terik seseorang dari arah belakang Jennie yang sedang berjalan menuju kearah fakultasnya.
"Si Joy minta digiling jadi daging anjir" Kesal Jennie karna beberapa orang menoleh padanya.
"Heh mulut toa, bisa nggak sih manggil biasa aja tanpa ada embel-embel cabenya?" Tanya Jennie dengan kesal pada temannya tersebut.
"Bagus anjir, lo aja yang kudet" Jawab Joy denagn santainya sementara Jennie berusaha meredakan emosinya sejenak.
"Si bensin kemana?" Tanya Joy ikut berjalan menuju kearah gedung fakultas Jennie dan juga Solar.
"Nggak tau, gue juga baru dateng" Jawab Jennie karna sejak tadi, dia belum mendapat kabar dari temannya itu.
"Lo nggak ke kelas lo?" Tanya Jennie karna Joy benar-benar mengikutinya sampai berada di gedung fakultasnya.
"Males ah, lagian cuman nyatet jadwal aja kok. Lagian ada Wendy dikelas, jadi gue aman" Jawab Joy dengan santainya sementara Jennie hanya bisa menggelengkan kepalanya mendengar jawaban dari Joy.
"Bensin" Teriak Joy ketika melihat Solar yang tengah mengobrol dengan Moonbyul, Solar menghela nafasnya mendengar panggilan Joy padanya sedangkan Moonbyul terkekeh mendengar hal tersebut.
"Yaudah, aku ke fakultas dulu. Semangat kuliahnya" Ujar Moonbyul mengusap kepala Solar kemudian berlalu kembali menuju kearah fakultasnya sendiri.
"Joy, kalau gue dorong lo dari lantai paling atas gedung ini. Kira-kira lo mati nggak sih?" Tanya Solar ketika Joy berada didekatnya.