44. Jati Diri (2)

124 22 0
                                    

Angela mempunyai hak untuk menyeret wanita yang berada di pelukan suaminya. Namun, Angela sendiri sadar jika dia menikah dengan Charlos tanpa rasa cinta sedikit pun. Seharusnya Angela tak cemburu bukan? Tapi kenapa hatinya terasa panas?

Angela mencoba untuk tetap tenang, sembari menarik dan mengeluarkan napas panjang. Dia langsung mengalihkan topik, "Sekarang pasien mana yang membutuhkan pengobatanku? Aku harus segera memeriksanya."

Pelayan itu akhirnya menganggukkan kepala dan menjawab, "Pelayan yang ada di bagian dapur, Putri."

"Baik. Mari kita pergi ke kamar pelayan itu," ucap Angela kemudian berjalan melewati Charlos dan Jenevith, tanpa berniat mengusik mereka sedikit pun.

•••

Setelah memberi penghormatan terakhir kepada Nyonya Gloria, Gyura akhirnya sibuk menyelidiki tentang dirinya sendiri. Gyura mendapatkan informasi jika dia sudah menikah, lepas dari kutukan, dan mendapatkan status panglima setelah perjuangan yang dia lakukan. Lalu di balik perjuangan itu, terdapat nama Jenevith yang mendukungnya.

"Tuan! Nyonya Jenevith tak mungkin melakukan kejahatan! Dia adalah istri yang senang membantumu, tanpa melihat kutukanmu!"

"Anda bisa bebas dari kutukan, dan disanjung rakyat, semuanya karena Anda memiliki Nyonya Jenevith di sampingmu," jelas salah satu pelayan mansion.

Gyura terdiam, dan menebak, "Kutukanku sudah terlepas, itu berarti... dia memberikan darah sucinya padaku... dan kami telah... bermalam bersama."

"Tapi aku tak kenal dengannya, dan bahkan tak ingat pernah menikah dengannya," gumam Gyura.

"Mungkin ini pengaruh dari ledakan, jadi ingatan Anda hilang sebagian?" tanya salah satu pelayan.

Gyura menarik dan mengeluarkan napas panjang. Lalu berkata, "Entahlah, aku tak yakin tapi aku ingin mencari tahu lebih jauh. Termasuk identitas asli Jenevith."

Pelayan langsung memberitahu, "Awalnya kami mengira jika Nyonya Jenevith adalah wanita yang tak benar, alias wanita penggoda."

"Kenapa kalian bisa berpikir seperti itu?" tanya Gyura.

Pelayan menjawab, "Karena dia lahir dari selir perayu, lalu... banyak rumor yang mengatakan dia adalah wanita penggoda."

"Tapi semuanya hanya rumor palsu saja! Kenyataannya dia adalah wanita baik-baik yang hanya mencintai Anda saja, Tuan! Terlepasnya kutukan Anda, itu sudah cukup menandakan jika dia adalah wanita suci yang tak ragu melepas mahkotanya untuk Anda."

"Dia percaya pada Anda, tanpa melihat rupa Anda," jelas salah satu pelayan.

Ucapan para pelayan membuat jantung Gyura terenyut sakit. Gyura sudah mengatakan berbagai macam hal buruk terhadap Jenevith. Namun, semua orang di mansion memberikan fakta baik yang sama tentang Jenevith. Mereka menyukai dan mengatakan Jenevith adalah wanita baik-baik, dan bahkan mengorbankan kesuciannya untuk Gyura seorang.

"Aku... aku... aku sudah salah menebak. Meskipun aku hilang ingatan, seharusnya aku tak asal menuduh seperti itu," gumam Gyura menyesali perbuatannya.

Pada akhirnya Gyura memutuskan untuk menjemput Jenevith ke istana, sekaligus meminta maaf. Awalnya niat Gyura memang seperti itu. Meskipun langkahnya terhenti, karena melihat tabib yang telah membantunya kini menangis di depan ruang pemeriksaan.

"Kenapa Putri Mahkota menangis?" tanya Gyura bingung.

Salah satu pelayan meneguk ludahnya sendiri. Dia menghampiri Gyura, kemudian membisiki beberapa kalimat yang membuat tangan Gyura mengepal kuat.

•••


SISI ANTAGONIS #Meanie [Ongoing]⚠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang