Wona tak memiliki waktu untuk berpikir lebih lama. Tanpa menunggu Chloe datang ke kamarnya, wanita itu segera masuk ke kamar mandi dan mengganti gaunnya dengan gaun lain.
Sebisa mungkin, Wona melakukannya secepat kilat. Meskipun awalnya Wona kesulitan memakai gaun yang panjang, tetapi setelah mengetahui cara pakainya wanita itu bisa melakukannya dengan cepat.
Wona duduk di ranjangnya kembali, sembari membungkus tubuhnya dengan selimut. Lalu ketika Chloe datang dengan makanan, dia tak ragu untuk berakting sakit dan meminta Chloe untuk membantunya makan sekaligus bercerita lebih banyak tentang kerajaan ini.
"Chloe, apakah kerajaan ini memang memiliki tradisi untuk membuli seorang anak selir?" tanya Wona.
Chloe menyuapi Wona, sembari berkata, "Sepertinya begitu, Nona. Orang-orang mencap rendah seorang selir."
"Mereka tak mau perebut cinta suami itu, hidup tenang. Padahal beberapa selir... dipaksa menikah karena kontrak atau nafsu Tuannya semata."
"Tapi ujung-ujungnya, yang disalahkan tetap pihak wanita, bukan pihak pria. Sama seperti yang terjadi pada Ibu Anda, Nona Jene."
Wona langsung meremas selimut miliknya. Dia harus hidup sebagai anak selir, dan parahnya lagi menjadi anak sulung dari Tuan Jefferson yang memiliki istri berhati gunung meletus. Wanita itu iri karena selir melahirkan anak lebih dulu, hingga akhirnya terus menyulitkan Jenevith dengan segala macam aturan dan hukuman.
"Aku anak sulung, tapi tak memiliki sedikit pun kuasa," gumam Wona.
Chloe yang melihat Wona meremas selimut langsung tersenyum tipis. Dia menaruh piring dan gelas di nakas, kemudian menyentuh pipi Wona dengan tangannya. Chloe berpura-pura menurunkan sudut bibirnya, dan berkata, "Nona... Apa Anda ingin mengetahui cara lepas dari neraka ini?"
Wona mengernyitkan kening, dan balik bertanya, "Apa maksudmu?"
Chloe menjawab, "Selamanya, Anda akan hidup tertekan dan disiksa sebagai anak selir di rumah ini. Alangkah baiknya, jika Anda lepas dari neraka ini, bukan?"
Wona langsung menganggukkan kepala. Dia bertanya, "Bagaimana cara aku lepas dari neraka ini? Apa ada sebuah cara yang bisa aku lakukan? Aku juga menginginkan sebuah keahlian untuk membantuku hidup di sini."
Sesuai tebakannya Wona akan terpancing. Chloe segera menjawab, "Nona... semua orang tahu jika Anda adalah wanita cantik dengan tubuh menawan. Mereka ingin menjadi Anda, dan beberapa dari yang lain cemburu dengan hal itu."
"Yang bisa Anda lakukan adalah menikah dan hidup bahagia dengan suami Anda, atau menetap tinggal di sini sampai Anda m*ti," jelas Chloe.
Wona menurunkan sudut bibirnya. Menikah, bukan sebuah pilihan yang dia inginkan. Terlebih lagi, dirinya belum tahu dan mengerti tentang sistem di novel ini. Apalagi, karakter aslinya menggilai Charlos, sampai tak menikah dengan pria lain hanya untuk mengejar Charlos.
"Menikah bukan pilihan yang bagus," gumam Wona.
Chloe segera mengompori, "Nona! Saya lihat, kemarin Pangeran Mahkota sepertinya terpesona dengan Anda. Dia bahkan sampai melindungi Anda sampai Nyonya tak bisa berkutik."
"Jika saja pria itu membawa Anda ke istana, dan menjadikan Anda sebagai istrinya... sudah pasti Anda akan aman, bukan?"
"Ada baiknya, jika Anda kembali mendekati pria itu untuk perlindungan," jelas Chloe.
Sekarang, Wona tahu siapa dalang di balik obsesi memiliki Jenevith di masa lalu. Rupanya Jenevith bukanlah wanita satu-satunya yang berpikir jika Charlos adalah penyelamat hidupnya yang harus dimiliki. Namun, Chloe juga bertanggung jawab atas rayuan dan bujukan manisnya.
Wona terdiam, mengamati Chloe yang masih sibuk menawarkan dengan mata tertuju padanya. Dia baru sadar, jika Chloe juga ingin bebas dari rumah ini, dan pergi ke istana sebagai pelayan pribadi dan penasihat Wona.
"Saya akan membantu Anda dekat dengan Pangeran Mahkota. Terlebih lagi, Anda cantik dan memukau. Pasti mudah untuk mendapatkan pria itu," bujuk Chloe.
Untuk beberapa menit, bujukan Chloe terdengar masuk akal di telinga Jenevith. Namun, otak Wona segera mengambil alih pusat pikiran. Wona masih ingat jelas, ketika dirinya kesal setengah m*ti, karena Jenevith terus menempel dan mengganggu Charlos berduaan dengan Angela.
"Dulu aku yang mengkritik tokoh antagonis, lalu sekarang aku yang kena komentar pedas pembaca," rutuk Wona sembari menggelengkan kepala.
Wona segera menolak tawaran Chloe. Dia malah bertanya, "Apa tidak ada pilihan pria lain? Mungkin kau bisa mencarikanku pria tampan, kaya raya dan bisa diandalkan untuk melindungiku?"
"Aku membutuhkan tameng pelindung, dan kekuasaan. Jika aku mendapatkannya, kau akan kujadikan pelayan tetapku," tawar Wona.
Wona tahu jika Chloe membantunya karena dia ada maunya. Lalu Chloe yang mendengar Wona mengajaknya bernegoisasi cukup terkejut. Dia tak tahu, jika Wona berani memberinya sebuah penawaran yang dia inginkan.
Namun, Chloe tak berpikir lama untuk menerima tawaran itu. Dia menarik kedua sudut bibirnya ke atas, baru kemudian berkata, "Dengan wajah cantik itu, saya akan mempromosikan Anda pada bangsawan-bangsawan Nona."
"Dan langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah menunjukkan wajah cantik Anda ke tengah pesta dansa tengah kota ini."
"Di sana banyak pemuda dan gadis yang belum menikah, yang bisa Anda jadikan pasangan atau teman."
"Sayangnya, untuk pergi ke sana tak mudah, karena Nyonya Nessa pasti akan melarang Anda mendapatkan pasangan sebelum Nona Ravenna. Apalagi setelah kejadian kemarin."
Wona menarik sebelah sudut bibirnya ke atas. Dia berucap, "Wanita itu semakin waspada setelah aku mendapatkan bantuan dari Pangeran Mahkota."
"Tapi, sekarang aku tidak akan membiarkan hal seperti ini terjadi lagi. Aku akan pergi mencari orang yang bisa kujadikan rekan."
Dari sorot mata Jenevith yang tidak seperti biasanya, Chloe mengernyitkan kening. Dia bertanya, "Bagaimana cara Anda pergi ke pesta dansa, sementara Anda tak bisa keluar rumah sesuka hati Anda?"
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
SISI ANTAGONIS #Meanie [Ongoing]⚠
Siêu nhiênGara-gara burung, Wona masuk ke dunia novel fantasi berating 18+ dengan peran antagonis wanita. Untuk kembali ke dunia aslinya, Wona harus menjalankan perannya sampai akhir bab novel. Namun, di setiap bab, sang antagonis selalu mendapatkan penyiksaa...