10. Memanah Dua Tangkai (2)

1.2K 112 3
                                    

"Ba... ba... bagaimana bisa... manusia penakut seperti Nona Jene---" Belum sempat Chloe mengakhiri pertanyaan di dalam hatinya, Wona sudah lebih dulu bertanya, "Kenapa kau terdiam seperti itu? Kau akan ikut bersamaku, bukan?"

Chloe terdiam, sembari meremas jemari tangannya sendiri. Butuh beberapa menit untuk dirinya berpikir tentang apa yang akan dia lakukan selanjutnya. Padahal Chloe sudah menyusun banyak cara untuk mendekatkan Jenevith dengan Charlos. Namun sekarang? Tiba-tiba semuanya berubah drastis. Kenyataannya, sekarang Wona malah memikat seorang monster yang berniat menerkam dirinya sendiri.

"Itu... anu... sepertinya saya membutuhkan waktu untuk memikirkan hal ini baik-baik," ucap Chloe.

Wona mengangguk, dan berkata, "Tentu. Pikirkan baik-baik hal ini."

Setelah mengatakan hal itu, Wona tersenyum. Senyumannya membuat Chloe lagi-lagi menutup rapat bibirnya. Keberanian untuk menjadikan Jenevith boneka menyusut, bersamaan dengan melebarnya senyuman Wona. Pada akhirnya Chloe pergi dari kamar Wona dengan langkah terburu-buru. Dia tak habis pikir dengan apa yang sudah terjadi.

"Gil*. Ini benar-benar tidak masuk akal!"

"Bukannya Nona Jenevith hampir dibunuh oleh makhluk buas itu? Sekarang kenapa dia tiba-tiba ingin menikah dengannya?!"

"Jika putra mahkota tahu, putra mahkota tak akan sudi melirik Nona Jenevith, dan itu artinya aku tak akan naik jabatan."

"S*alan. Memangnya apa bagusnya makhluk berbulu itu, sampai Nona Jenevith mau menikahinya?!" gerutu Chloe.

Sepanjang perjalanan Chloe mendengkus, dan berbicara seorang diri. Gadis itu tak sadar, ada kepala pelayan yang bertugas di depan kamar para pelayan, tengah memperhatikan langkah cepat Chloe dengan suara gerutuannya.

"Apa yang kau katakan barusan?! Kau bilang Nona Jenevith akan menikah?! Apa maksudnya ini?!" teriak kepala pelayan.

•••

Keributan melanda halaman belakang rumah keluarga Jeferson. Dimulai dari gerutuan Chloe di pagi buta, dan berakhir pada interogasi diiringi hukuman. Awalnya Chloe berniat membungkam rapat mulutnya, untuk terhindar dari hukuman. Namun, elakannya malah membuat dirinya diikat dan dipukuli dengan cambuk. Mau tak mau, akhirnya Chloe menceritakan semua yang terjadi tadi malam, termasuk niat Wona untuk menikah dan meninggalkan rumah.

Pengakuan Chloe membuat Nyonya Nessa tertawa kencang. Wanita itu memanggil para pelayan untuk menyeret Wona ke halaman belakang, sembari berucap, "Anak selir tak tahu diri! Dia pikir dirinya siapa? Berani merencanakan pernikahan tanpa berpikir dua kali!"

"Bawa wanita s*alan itu ke belakang rumah! Sepertinya dia jadi besar kepala setelah sedikit mendapatkan perhatian Pangeran Mahkota!"

"Revenna saja belum dicarikan pasangan, tapi si genit itu sudah melancarkan aksinya untuk memikat pria."

"Wanita berbisa itu memang berbahaya."

Para pelayan datang menyeret Wona ke halaman belakang rumah. Sementara Nyonya Nessa langsung menggenggam erat cambuk miliknya. Wanita itu meminta para pelayan untuk membungkukan tubuh Wona di halaman belakang. Hingga akhirnya, Wona terpaksa bersujud tanpa memasang ekspresi ketakutan ataupun tersenyum sedikit pun.

Nyonya Nessa menatap heran ke arah bola mata Jenevith yang tak menunjukan mata penuh ketakutan seperti biasanya. Wanita itu tersenyum kecut, lalu bertanya ada Wona, "Apa maksudnya semua ini? Kenapa kau berani keluar rumah, dan pergi ke tengah kota untuk mencari calon suami?"

"Apa kau masih belum kapok, setelah dihukum dan hampir menjadi santapan Gyura?"

Pertanyaan Nyonya Nessa tak membuat Wona ketakutan. Wona melirik ke arah Chloe yang berada di sampingnya, dengan tubuh penuh luka. Dibanding menjawab pertanyaan Nyonya Nessa, Wona malah berkata pada Chloe, "Aku sudah memberimu waktu untuk berpikir. Namun, dibanding menerima tawaranku secepatnya, kau malah membongkar rencanaku."

Dengan mata berkaca-kaca, Chloe membalas, "Lalu aku harus apa?! Aku hanya pelayan yang tak memiliki kuasa! Dan kau malah memutuskan menikah dengan monster menjijikan!"

"Bukannya mendapatkan perlindungan, kau dan aku hanya akan mendapatkan ketakutan Nona Jene!" jelas Chloe.

Teriakan Chloe menambah bumbu ejekan Nyonya Nessa pada Wona. Wanita itu semakin menatap rendah ke arah Wona, sembari berkata, "Lihat ini! Kedua orang rendahan ini tengah memikirkan cara menentangku, meskipun akhirnya---"

Belum sempat Nyonya Nessa menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba terdengar suara pengawal yang berlari menuju halaman belakang. Orang itu memperingati, "Nyonya! Nyonya! Monster Gyura datang ke sini bersama rombongannya!"

Nyonya Nessa mengernyitkan kening, lalu bertanya, "Mau apa mereka datang ke sini?"

"Itu... mereka... mereka bilang... Gyura datang ke sini untuk melamar Nona Jenevith."

•••
 

••• 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SISI ANTAGONIS #Meanie [Ongoing]⚠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang