08. Pemeram Utama (2)

1.4K 139 6
                                    

Sial.

Satu kata yang membuat Wona menjadi patung. Wona tak tahu jika kejadiannya akan seperti ini. Sebanyak apa pun dia menghindari Charlos, tetap saja takdir untuk melayani Charlos kembali membuat Wona tertarik pada Charlos.

Mau tak mau akhirnya Wona berbalik untuk menerima tumpangan pergi ke mansion, sebelum pagi hari tiba. Sebisa mungkin, Wona mendekati Charlos dengan tenang. Tak ada keraguan yang ada di wajah Wona, saat wanita itu meminta, "Karena saya telah menyelamatkan salah satu warga Anda yang berharga, saya ingin meminta bantuan Anda untuk mengantarkan saya ke rumah."

"Dengan syarat, Anda tak boleh mengikuti saya pergi ke rumah," pesan Wona.

Ucapan Wona membuat Charlos menjawab, " Kau pikir aku akan mengikutimu?"

"Kenapa kau bisa berpikir seperti itu? Apa Jefferson menyiksa, dan memintaku untuk tidak menjengukmu dengan mendatangimu di rumahmu?" tanya Charlos.

Wona menjawab, "Bukan seperti itu! Tapi..."

Charlos langsung membalas, "Karena kau mengatakan hal seperti itu, aku jadi penasaran dan ingin datang ke rumahmu sehari sekali untuk memeriksa keadaan salah satu wargaku ini."

Wona menolak, "Tidak Yang Mulia! Anda tak perlu melakukan hal seperti itu! Lagi pula pekerjaan Anda sudah selesai, dan waktunya Anda untuk beristirahat bukan?"

"Saya hanya ingin sedikit meminta bantuan untuk diantarkan oleh orang suruhan Anda, setelah saya membantu salah satu warga Anda," jelas Wona.

Tiba-tiba sudut bibir Charlos terangkat ke atas. Lesung pipinya terlihat sedikit demi sedikit, bersamaan dengan sorot mata tajam yang membuat Wona merasa terintimidasi. Charlos mendekat ke arah Wona, hingga Wona memundurkan langkahnya.

Charlos terus mendekat, dan mengembuskan napasnya di telinga Wona. Dia membuat Wona menahan napas, sebelum akhirnya berbisik, "Sejujurnya, aku lebih ingin Julian m*ti mengenaskan. Percuma memelihara orang yang takut pada monster menjijikan Gyura seperti itu. Dia terluka karena ulahnya sendiri."

"Jika dia m*ti, Gyura akan semakin disalahkan dan semakin dibenci, lalu diincar semua orang," bisik Charlos.

Bisikan Charlos membuat tubuh Wona merinding. Wona tak tahu, jika aura iblis Charlos lebih menyeramkan dari karakter jahat yang dimiliki Gyura dimasa yang akan datang. Dibanding mencap Gyura sebagai penjahat, Charlos lebih bagus untuk mendapatkan julukan itu.

Setelah berbisik, Charlos bisa melihat jari jemari Wona yang bergetar. Pria itu sadar jika dia telah membuat Wona takut dengan aura iblisnya. Sebisa mungkin Charlos memundurkan langkahnya, kemudian berkata, "Kemampuanmu dalam penyembuhan sangat hebat. Dari mana kau mempelajari pengobatan seperti itu?"

Sejujurnya itu hanya sebuah cara pengobatan fiksi yang ada di novel Sisi Pangeran Mahkota. Namun, karena Wona tak mungkin mengatakan jika dia membaca novel yang karakter utamanya adalah Charlos sendiri, Wona mulai mencari alasan yang masuk dengan karakternya saat ini.

"Keluarga Jefferson terkenal dengan keluarga yang bekerja di bisnis penghasil racun terbaik di kerajaan. Selain membuat racun, saya juga tahu cara mengobati racun. Jadi... ini bukan hal yang asing bagi saya," jelas Wona.

Charlos bertepuk tangan, semakin tertarik dengan latar belakang Wona. Dia tanpa sadar berjalan ke arah Wona, kemudian merapikan helaian rambut Wona dan menyisipkannya ke telinga. Diam-diam Charlos memuja mata keberanian Wona, sebelum akhirnya bertanya, "Kau bisa mengobati racun, apakah kau bisa menjadi seorang penawar dari kutukan juga?"

Pertanyaan Charlos harusnya ditujukan pada Angela, bukan Wona. Karena pada kenyataannya, Keluarga Jefferson hanya bisa meracuni tanpa mengobati. Lalu sekarang, Charlos bertanya dengan tatapan yang tak bisa dijelaskan. Pria itu seolah-olah ingin memberitahu penyakit yang saat ini Charlos miliki, sekaligus meminta Wona menjadi penawarnya.

"Saya... saya masih kurang mumpuni dalam melakukan hal ini," jelas Wona.

Charlos menyentuh pipi Wona, kemudian jatuh di bagian bibir Wona. Perasaan untuk menekan Wona ke tubuhnya semakin tak tertahan. Charlos menundukkan kepala, sembari menutup kelopak matanya. Dia mencoba untuk menahan, tetapi ha*sratnya tiba-tiba lepas kendali.

Charlos segera mendongak ke arah Wona dan bertanya, "Aku memerlukanmu sebagai penawar sakitku malam ini. Apa kau bisa meluangkan waktumu untuk ber---"

Sebelum Charlos menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba suara teriakan terdengar dari arah jalan raya. Tak lama kemudian terdengar suara para penjaga, dan bayangan makhluk berbulu yang berlari dengan kecepatan rata-rata.

"Ada Gyura di tempat ini! Makhluk itu harus ditangkap!"

Teriakan para pengawal membuat Charlos menghentikan aksinya. Pria itu melirik ke arah sosok berbulu yang mendekatinya tanpa banyak bicara. Dia mengernyitkan kening, karena Gyura yang senang menyembunyikan diri di hutan, sekarang tiba-tiba berlari ke arahnya dengan kecepatan di atas rata-rata.

"Monster sialan itu harus ditangkap."

Charlos mempunyai niat untuk menangkap Gyura, tetapi makhluk berbulu yang melihat Wona tiba-tiba membinarkan matanya. Tanpa menunggu dirinya ditangkap Charlos, makhluk itu melewati Charlos dan tiba-tiba memeluk Wona sekuat tenaga. "Kak Won! Akhirnya aku menemukanmu!"

Wona mengernyitkan kening, merasakan pelukan makhluk berbulu yang melembut dari saat pertama mereka bertemu. Pelukan dan suara hangatnya mengingatkan Wona pada Maxiem. Makhluk di depannya bukan lagi Gyura, tapi Maxiem.

"Maxiem?!"

•••
 

••• 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SISI ANTAGONIS #Meanie [Ongoing]⚠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang