11. Lamaran Untuk Kutukan (2)

1.1K 96 7
                                    

Awalnya Nyonya Nessa sempat menolak kehadiran Gyura di rumahnya. Namun, setelah melihat hadiah yang dibawa Gyura untuk melamar Jenevith, akhirnya wanita itu menurunkan egonya dan mempersilakan Wona untuk bertemu dengan Gyura. Bahkan wanita itu dengan senang hati membiarkan Wona berkemas untuk pergi dari rumah, membuntuti calon suaminya.

Wona selamat dari hukuman, itu pun atas kedatangan Maxiem. Namun, para pelayan masih asyik menjadikannya sebagai topik ejekan dan gosipan di pagi hari.

"Nona Jene benar-benar berhasil merayu monster!"

"Setelah dijuluki pelakor, akhirnya dia berpindah haluan pada seorang monster! Benar-benar wanita licik yang tak tahu diri!"

"Aku penasaran bagaimana nasibnya selanjutnya. Mungkin saja, dia akan m*ti dimakan Gyura pada malam pertama pernikahan mereka."

"Benar-benar kasihan, tapi perayu yang rakus sepertinya memang pantas mendapatkannya."

Para pelayan diam-diam tertawa, berbanding terbalik dengan Chloe yang masih diikat. Wona sempat memberikan satu kesempatan untuk Chloe mengubah sifatnya dan menjadi pelayan pribadinya. Namun, Chloe segera menolak usulannya. Pelayan itu memilih untuk hidup sebagai pelayan di rumah keluarga Jeferson, dibanding ikut ke tengah hutan bersama Wona.

Wona dibawa pergi Maxiem. Meskipun sepanjang perjalanan, Wona dihadiahi berbagai macam pertanyaan dari Maxiem. "Kak Won, apa tidak ada cara lain untuk bebas dari tempat ini? Sepanjang perjalanan banyak orang yang mengejek dan merendahkan Gyura! Semua ucapan mereka membuat dadaku terasa sakit, padahal bukan aku yang dibicarakan!"

Wona menatap ke arah jalanan, sekaligus pada orang-orang yang tengah bergosip di pinggiran jalan berbatu. Dia memperingati, "Jika kau tak mau terus direndahkan seperti ini, berhenti merendahkan Gyura juga."

"Mau bagaimana pun juga, sekarang kau adalah dia. Cukup jalani, dan selesaikan bab ini tanpa banyak berpikiran buruk," jelas Wona.

Maxiem memajukan bibirnya ke depan, lalu berkata, "Kak... walaupun penampilanmu berubah dan lebih menggoda, tetapi ucapanmu masih tetap pedas dan tak pakai hati."

Wona memalingkan wajahnya ke arah lain, lalu Maxiem tiba-tiba menarik sudut bibirnya ke atas. Dia kemudian menangkup sebelah pipinya, sembari berkata, "Tapi tidak masalah. Aku sekarang benar-benar akan memerankan tokoh ini secara serius."

"Apalagi aku dengar, jika kepala pelayan tengah menyiapkan ritual pelepasan kutukan. Mungkin saja, setelah kita melalui malam pertama dengan bercint---" Belum sempat Maxiem mengakhiri ucapannya, Wona sudah lebih dulu menepuk bibirnya. "Jaga mulutmu."

Maxiem langsung mengambil tangan Wona dari bibirnya. Dia berkata, "Jangan marah seperti itu. Aku tahu, kau menerima lamaran ini, karena aku yang menjadi Gyura kan?"

"Pesona pria tampan sepertiku memang sulit ditolak, meskipun aku terperangkap dalam raga siluman bola bulu ini," jelas Maxiem.

Wona hanya bisa merotasikan mata setelah mendengar apa yang Maxiem katakan. Sebisa mungkin, dia hanya ingin mencari jalan tercepat untuk menyelesaikan novelnya tanpa konflik yang banyak.

"Di novel yang asli, akhir cerita hidup Jenevith adalah saat dia dieksekusi m*ti setelah ketahuan berniat meracuni raja. Itu pun tepat di hari ulang tahun raja."

"Sebisa mungkin aku harus menjauhi kerajaan, dan membantu Gyura lepas dari kutukan tanpa bantuan Angela."

•••

Bulan bersinar terang menyinari gelapnya langit malam. Tepat setelah menyelesaikan tugas, Charlos berdiri di halaman taman istana dengan segelas minuman. Raganya mungkin berdiri di halaman kerajaan, akan tetapi pikirannya berkeliaran memikirkan satu persatu hal yang telah terjadi di kerajaannya.

Lamunan Charlos baru buyar, ketika salah satu pengawal mendatanginya sembari memberitahu, "Pangeran Mahkota, ada berita yang memberitahukan bahwa Gyura akan segera menikah."

Sebelah sudut bibir Charlos terangkat ke atas. Dia melirik ke belakang sembari bertanya, "Menikah dengan siapa? Memangnya ada orang yang mau menikah dengan monster sepertinya?"

"Saya dengar, Putri sulung keluarga Jefferson baru saja menerima lamarannya," jelas salah satu pengawal.

Sudut bibir Charlos langsung turun. Dia mengernyitkan kening, lalu bertanya, "Jenevith? Bagaimana bisa dia menerima tawaran ini begitu saja?"

Pengawal itu melanjut, "Saya belum tahu pasti. Tapi ada yang mengatakan jika salah satu cara untuk menangkal kutukan Gyura adalah menikah."

Tangan Charlos mengepal kuat, pria itu tersenyum kecut sembari berkata, "Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Monster tetaplah monster. Aku tak akan membiarkan monster itu mencapai tujuannya begitu saja."

•••
 

••• 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SISI ANTAGONIS #Meanie [Ongoing]⚠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang