4. Miss U

6.2K 563 14
                                    

Pengalamanku dalam hubungan asmara, tidak pernah begitu baik. Semuanya hanya seperti angin berlalu. Lewat begitu saja, tanpa pernah kumiliki.

Sampai aku bertemu dengan Veranda. Pada awalnya, aku sangat yakin Veranda tidak akan menerima perasaanku yang terlarang ini. Dia adalah cinta terlarang pertamaku. Mungkin, orang mengatakan bahwa aku trauma akan cinta-cintaku yang pernah lewat sebelumnya.

Tapi kenyataannya bukan demikian. Aku hanya merasa bisa jatuh hati pada Veranda yang begitu indah. Walau awalnya juga aku selalu menampik perasaan ini. Namun apa boleh buat? Pada akhirnya, aku menyerah dan memilih untuk nekad dan menyatakan perasaanku yang sesungguhnya.

Berhubung Veranda adalah juga cinta terlarang pertamaku, aku juga tak begitu yakin dalam mengambil peran dalam hubungan kami ini. Terkadang, aku merasa canggung untuk menjadi sosok perhatian dan mengayominya. Geli kah ia dengan segala bentuk perhatian yang kulalukan padanya selama ini?

Malam ini, aku mulai mengikuti alur hubungan kami. Yaitu mengobrol dalam telepon dan tak sedikit bertukar pesan.

"Ve, aku mau nanya deh. Boleh?" potongku, saat mendengarnya mengoceh tentang kegiatannya seharian ini di kantor.

"Nanya apa?" balasnya bertanya.

Aku sedikit mengerutkan keningku, dan menimang-nimang pertanyaan yang ingin kutanyakan pada Veranda ini.

"Kenapa yah, kalau pacaran itu bisa telponan gini, chatting juga. Kamu tau alasannya itu apa nggak?" tanyaku.

Seperti biasa, Veranda tak segera menjawab jika aku bertanya. Dia berhenti mengoceh sejenak, kemudian menghela nafas, selalu begitu.

"Alasannya ya sederhana, Kinal..."

"Apa?"

"Aku, kangen kamu..."

DrabblesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang