13. Karaoke

4.7K 460 10
                                    

Kemarin lusa, kantor mengadakan acara perpisahan dengan para siswa SMK yang telah melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan selama dua bulan lebih ini.

Banyak kesan yang cukup menyenangkan selama bekerja bersama anak-anak yang usianya masih cukup muda itu. Mereka semua lucu, terutama ketika bertanya banyak hal dan bermanja padaku.

Memang di antara rekan kerja yang lain, aku adalah salah seorang karyawan yang paling humble dan dekat dengan mereka.

Sialnya, saat acara perpisahan, aku dipinta untuk menyanyi di depan mereka semua. Awalnya tentu saja aku menolak keras karena aku merasa bahwa suaraku sama sekali tidak bagus.

Namun pada akhirnya, aku terpaksa menuruti kemauan mereka dan menyanyikan beberapa lagu yang identik dengan perpisahan.

Yaitu, lagu "Kemesraan Ini" dari Koes Plus, serta lagu "Pergi untuk Kembali" yang pernah dipopulerkan oleh Ello.

Aku tersenyum mengingat kenangan manis itu. Tak sadar bahwa saat ini, Veranda tengah menyeretku ke sebuah tempat di mall pusat perbelanjaan.

"Eh, bentar. Mau kemana Ve?" tanyaku keheranan.

Veranda menolehkan kepalanya padaku dan tertawa kecil. Dia masih menariki tanganku untuk memasuki sebuah court.

"Karaoke?"

Terang aku bingung pada destinasi yang Veranda inginkan saat kencan kami kali ini. Tumben sekali ia mengajakku ke tempat semacam ini.

"Kok kesini sih Ve?" tanyaku lagi.

Veranda masih betah bungkam tak mau menjawab. Ia malah menyeretku ke dalam salah satu ruangan karaoke.

"Ve? Ini mau ngapain deh?"

Kali ini Veranda tersenyum lebar di sampingku. Kami duduk berdua di sofa dalam ruangan yang minim pencahayaan. Di depan kami berdua, terdapat layar TV LED berukuran besar.

"Ayo nyanyi!"

Aku langsung memandang tidak percaya pada Veranda yang menyodorkan sebuah microphone padaku, ia juga memegangi remote control di tangan lainnya.

"Aku? Nyanyi?!" kagetku.

Veranda mengangguk semangat. Ia mulai menyuruhku menyanyi lagi -mulai merajuk lucu juga tentunya.

"Ayo, Kinal? Kamu nyanyi dong? Buat aku! Mau yaaaa??" bujuknya manja, menarik-narik lengan dan pakaianku.

Memang Veranda yang seperti ini itu sangat amat menggemaskan. Tapi mengapa cobaannya begitu berat sehingga aku harus menyanyi hanya untuk melihat Veranda yang selucu ini?

"T-tapi Ve, aku mana bisa nyanyi? Suara aku jelek..." tuturku beralasan.

Veranda langsung menggeleng cepat kemudian mencebikkan bibirnya padaku.

"Bo'ong!" ucapnya ketus.

"Seriusan deh, aku tuh gak bisa nyanyi. Suara aku tuh sumbang Ve..."

"Oh ya? Terus, ini apa?"

Dengan begitu cepat, Veranda mengeluarkan ponselnya di depanku. Kemudian, sebuah tayangan video yang tidak begitu singkat, muncul disana hingga membuatku terdiam tak berdaya.

Kemesraan ini~
Janganlah cepat berlalu~

Kemesraan ini~
Ingin kukenang selalu~

Hatiku damai~
Jiwaku tentram disampingmu~

SIAL!

"Nih, buktinya kalau kamu itu bisa nyanyi dan suara kamu itu gak jelek-jelek amat! Tuh, Yuriva aja dinyanyiin sama kamu, masa aku enggak?!"

Tamat sudah riwayatku. Tentu saja aku tau kalau video ini adalah hasil rekaman di handphone Yuriva yang diuploadnya ke Instagram. Masalahnya adalah, bagaimana bisa Veranda menemukan video itu sementara ia tidak mengenal Yuriva begitu jauh?

Kalau sudah begini, pastinya aku tidak mungkin menolak keinginan Veranda. Walau sebenarnya tidak masalah untuk menyanyikan satu atau dua buah lagu untuknya. Hanya saja, aku kurang percaya diri untuk menyanyikannya lagu dengan suaraku yang tidak terlalu enak didengar ini.

"Yauda deh, aku nyanyi..."

Kulihat Veranda mengubah ekspresi wajahnya menjadi lebih senang dan kedua matanya berbinar.

"Yang bener?!" tanyanya memastikan.

"Iya bener. Mau dinyanyiin lagu apa? Hmm?"

Tak lama selang aku bertanya, Veranda menekan tombol remotenya dengan cekatan. Intro sebuah lagu yang familiar di telingaku mulai terputar.

Aku tersenyum pada Veranda saat mengetahui lagu apa ini. Lagu dari James Blunt, judulnya "You're Beautiful". Memang ini lagu bukan lagu yang sesuai dengan tipe suaraku, apalagi penyanyi aslinya adalah seorang pria.

Tapi apa daya?

Lagu ini cukup cocok dinyanyikan untuk seseorang yang saat ini menatapku dengan senyumannya yang tampak cantik.

"Gimana? Nggak sulit kan, lagunya?"

DrabblesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang