Seorang teman bercerita anaknya sudah bisa membaca di usia 2 tahun.
Salah satu saudara membanggakan gadis kecilnya yang sudah pintar menulis saat usianya baru 3 tahun.
Aiih.. Pinter2 ya anaknya :) Ayyash-ku sekarang 3 tahun. Dia belum bisa membaca. Tapi itu nggak masalah. Bagi kami lebih penting mengajaknya CINTA membaca dan menganggap buku SAMA ASYIKNYA dengan mainannya yang lain, daripada mengajaknya mengenal alfabet dan merangkai kata. Ntar aja itu, kalau sudah masuk SD :DAyyash memang belum bisa membaca, tapi dia suka buku. Buku yang dibacakan padanya akan diingatnya jalan ceritanya, dan diceritakannya kembali. Kalau saya sedang nggak bisa menemaninya bermain, dia akan senang hati 'membaca' sendiri. Dalam arti membolak-balik bukunya, menceritakan isinya, atau bertanya hal2 yang membuatnya penasaran di buku itu.
Jika TV sedang menyala, dan di dekatnya kita bukakan buku, perhatiannya akan teralih ke bukunya. Kalau ditanya "Ayyash mau hadiah apa?" Dia akan menjawab, "buku2 cerita yang banyak!" Karena buku juga Ayyash bisa menjelaskan ke murid-murid les di rumah bahwa lumba-lumba punya hidung di kepala, dan bisa ber-ekolokasi. Pastinya dengan tata bahasa balita hehe..
Jadi, menurut saya lebih baik menanamkan pada sikecil bahwa membaca itu asyik, daripada memasukkannya ke sekolah/les agar ia bisa baca tulis di usia belia. Ini pendapat saya lho..:D
Asyik sih, punya anak yg pintar membaca. Tapi kalau mereka hanya 'mampu' tapi tidak 'enjoy' buat apa? Semangat belajar membaca akan tumbuh sendiri saat mereka sudah menyukai buku seperti mereka menyukai mainannya. Seperti Ayyash yang menyukai buku-bukunya seperti ia menggemari mainan Thomas atau pesawat-pesawatan Dusty yang dibelikan ammah nya :)
30082015
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Cinta
Non-Fiction#40-parenting on 26/6/2019 #18-parenthood on 29/7/2019 (Patut disyukuri untuk newbie seperti aku. Alhamdulillah..) Karena menjadi orang tua berarti petualangan, pembelajaran, pengalaman tanpa henti. Proses panjang, seumur hidup. Apa yang kutulis dis...