Bareng kelompok 7 malam ini. Membahas tentang rambu-rambu mengunggah foto anak di sosmed.1. Pastikan aurat anak tertutup. Kalo cuma pake kaos ngutung atau singlet, baju renang, atau celana pendek di atas lutut, mending nggak usah diunggah deh.
2. Pikir dua kali. Kira2 kalo si anak kelak melihat foto ini diunggah, dia bakal senang atau malu, ya? Children are a born person, kata Charlotte Mason. And as a person, they too have privacy. Hormati privasi anak ya, Mak.
3. Batasi privasi pengunggahan. Kalo di FB bisa dipilih kan, only me, friends, public. Kalo bisa untuk foto pribadi jangan public. Lalu, hati-hati juga menerima permintaan pertemanan. Amannya sih kalo kata Makyas, untuk foto pribadi nggak usah di sosmed nyimpennya. Namanya akun maya, bisa dibajak kan. Lantas jejak digital kita juga bisa ditrack walau sudah kita hapus fotonya.
4. Usahakan wajah anak tidak terlalu jelas terpampang. Kalo Makyas, biasanya foto si Ayyash yang diupload hanya tampak samping atau belakang. Atau foto agak jauh, diblur wajahnya. Hindari juga memposting data detail ya, Mak. Seperti jadwal anak, nama dan alamat sekolah, nama saudara dan gurunya, dll. Penculik anak bisa memanfaatkan data ini untuk tujuan jahat mereka.
5. Teruuus, disimpen di mana dong ini foto? Ada akun penyimpanan yang namanya Gdrive dan Cloud, Mak. Simpan aja fotonya di situ. Nggak membebani memori gawai atau kompi juga. Ntar kalo dah ngumpul banyak, cetak aja jadi photo book. Nggak mahal, kok.
Sip ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Cinta
Non-Fiction#40-parenting on 26/6/2019 #18-parenthood on 29/7/2019 (Patut disyukuri untuk newbie seperti aku. Alhamdulillah..) Karena menjadi orang tua berarti petualangan, pembelajaran, pengalaman tanpa henti. Proses panjang, seumur hidup. Apa yang kutulis dis...