Saya suka iseng nanya-nanyain Ayyash. Ya mau nanyain siapa lagi. Kan anak saya cuma satu iniih hehehe.. Diskusi dengan anak kecil itu kadang seru. Mereka punya stock pertanyaan segudang dan bisa ngasih jawaban yang unexpected. Jadi, disinilah kami. Di dapur, duduk santai sambil ngemil.
"Yash, Bunda mau nanya nih."
"Hmm.."
"Kalo Bunda ngomel, Ayyash rasanya gimana?"
"Bingung."
"Bingung gimana?" Saya fikir dia bakal bilang kalau dia kesel.
"Ya bingung. Ini Bunda kenapa nih? Banyak kali ngomongnya. Makin panjang makin bingung Ayyash. Gitu lah," jawabnya santai.
Saya ngikik pelan. Kebayang diri sendiri, sedang khusu' ngomong panjang lebar, menasehati sepenuh jiwa dan raga sementara anaknya nggak nangkep apapun dari omongan saya. Hahaha.. Desperate banget ya
Aduh, pantes deh di buku Bunda Sayang disebutin KISS (keep it short and simple). Itu juga kenapa Bu Elly Risman bilang " Jangan lebih dari dua belas kata." Kan otak anak belum bersambungan sempurna. Mereka nggak bisa mencerna sekian banyak informasi dari kalimat-kalimat kita secara utuh. Seringnya yang ketangkep yang diujung-ujung aja. Lebih baik berdialog (komunikasi dua arah) daripada berceramah (komunikasi satu arah).
"Terus terus, kalo Bunda marah, yang Ayyash rasain apa?"
"Marah juga."
"Hah? Kok marah juga?"
"Iya. Ayyash takut dulu, terus marah. Bunda kan nggak boleh marah. Tegas aja, jangan marah."
"Tegasnya gimana?"
"Ngomongnya gini, 'hmm, Ayyash' terus dikasih kwensi kwensi." Maksudnya konsekwensi. Sebutan lain kami untuk hukuman heheh.. Biasanya konsekwensi Ayyash dicabut bintangnya, atau time out, dan istighfar.
Oke. Pe er buat saya supaya lebih pinter mengatur tindakan. Supaya tidak terburu-buru bereaksi dan berkesimpulan terhadap kelakuan Ayyash. Harus rajin-rajin buang sampah emosi ini, biar kepala lebih adem. Padahal kan marahnya gak teriak-teriak, gak sering juga. Paling banter seminggu sekali, Yash (ngeles wkwkwk).
"Kalo Bunda bilang 'terima kasih' sama Ayyash, rasanya gimana?"
"Senang lah," ia nyengir lebar.
"Apalagi yang buat Ayyash senang?"
"Kalo Bunda sayang Ayyash. Baca buku, main ke UNRI, jalan-jalan, bikin proyek.. Mm.. " Simpel banget ternyata.
"Bunda galak, ya?"
"Kadang-kadang. Tapi lebih galak Kak Ros, kook.." Hahaha.. Teteeup bawa kakaknya Upin Ipin.
Saya nyengir. Seru juga rupanya kalau bisa tahu hal-hal sederhana seperti ini dari anak. Mencoba melihat ke arah yang sama dari sudut pandang mereka. Masih kudu banyak belajar dan latihan. Mumpung Allah baru kasih satu anak.
Harus sering-sering dicoba ini :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Cinta
Non-Fiction#40-parenting on 26/6/2019 #18-parenthood on 29/7/2019 (Patut disyukuri untuk newbie seperti aku. Alhamdulillah..) Karena menjadi orang tua berarti petualangan, pembelajaran, pengalaman tanpa henti. Proses panjang, seumur hidup. Apa yang kutulis dis...