Jejak Cinta

Coba Lihat

Catatan Ramadhan yang baru sempat diunggah pasca lebaran 😆😆

***

5 Ramadhan 1439 H

Kemarin siang, sepulang dari RS
"Habis ini kita pulang, ya."

"Nggak mau. Ayyash mau ke Giant."

"Ayyash mau beli apa? Kue lebaran?"

"Nggak."

"Terus? Baju? Celana panjang?"

"Nggak."

"Jadi ngapain kita ke Giant?"

"Beli buku." Di Giant MTC ada toko buku langganan Ayyash.

"Nda, di Palestina, hari ini puasa juga?"

"Ya dong. Sama kayak kita, sodara di sana juga puasa Ramadhan."

"Lebaran juga?"

"Eum.. Lebaran. Tapi mereka masih dibombardir Israel. Jadi lebarannya nggak kayak di sini. Di sana lebaran penuh bahaya gegara Israel."

"Kenapa anak2 Palestina nggak mau ke Indonesia?"

"Karena mereka itu anak2 hebat, penjaga Al Aqso. Pengen syahid, masuk surga."

"Di surga ada masjid juga? Indah? Ayyash suka sama Palestina. Sama anak2nya juga. Di sana ada strawberry paling enak."

Percakapan ini mungkin sederhana, tapi ada makna yang bisa disimpan darinya. Betapa anak sangat mudah disentuh hatinya, lebih dari orang dewasa. Biasakan dia dengan kebaikan, maka ia akan senang melakukan kebaikan. Kabarkan ia pada keadaan saudara-saudaranya seiman, di belahan dunia manapun, maka ia akan merasa dekat dengan mereka.

Anak sangat halus jiwanya. Bahagia mereka bukan benda, cinta bagi mereka bukan harta. Kasih bagi mereka adalah rasa suci dari hati, berbagi dan bersama orang-orang yang dia cintai. Coba lihat, mana yang lebih dia ingat. Jumlah THRnya tahun ini, atau keseruan bersama saudara-saudaranya saat bersilaturrahmi?

Jadi, Makyas and friends, apa pantas galau hanya karena THR yang nggak mampir ke rumahmu? Apa masih mikirin euforianya serba baru saat lebaran, saat saudara seiman masih jadi target pembantaian? Lha anakmu aja cuek sama baju dan kue lebarannya.

Wahai. Apa kabar hatimu?