Sejak berusia enam tahun, Ayyash agak sulit diajak mandi. Seakan kalau diguyur air, semua ganteng dan pinternya bakal luntur. Pernah dia tobat dan nggak mogok mandi lagi, saat leher nya gatal-gatal. Tapi begitu sembuh, balik lagi deh.
Hari ini alasan Ayyash nggak mau mandi adalah karena pengen mandi sama emaknya. Makyas menggeleng.
"Ayyash tuh udah besar. Nggak boleh lagi mandi sama bunda. Kan bunda perempuan, Ayyash laki-laki. Ntar auratnya kelihatan."
"Kan mahrom," ujarnya.
"Iya, tapi udah nggak pantes. Udah mau baligh nih ayyash. Ntar sama abi aja kalo mau mandi bareng, ya. Pake celana selutut."
Dia mingkem, masuk kamar mandi. Beberapa menit kemudian dia keluar lagi sambil menjerit-jerit.
"Hiiiii!! Ada anak kecoak! Kecoak! Takuuuutt!!"
"Mana?" Makyas siaga.
"Itu, di dinding dekat pintu itu, di dekat bunda itu...."
"Mana? Nggak kelihatan tuh. Udah lari kali," Makyas celingukan sambil masuk ke kamar mandi.
"Yeeeeaaa!! Hahahah! Bunda dah masuk! Dah masuk! Ayo mandi sama-sama. Hahaha!"
Makyas melongo melihat anaknya masuk dan menutup pintu kamar mandi sambil ketawa puas.
"Dimandikan aja ya. Nggak mandi sama-sama." untungnya dia mau. Kreatip amat sih nyari cara supaya emaknya masuk hihihi.
Bentar. Ini kreatif apa ngerjain yak?
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Cinta
Non-Fiction#40-parenting on 26/6/2019 #18-parenthood on 29/7/2019 (Patut disyukuri untuk newbie seperti aku. Alhamdulillah..) Karena menjadi orang tua berarti petualangan, pembelajaran, pengalaman tanpa henti. Proses panjang, seumur hidup. Apa yang kutulis dis...