Jadi, Ayyash pernah membuat semacam maket hutan tropis, untuk tempat meletakkan mainan binatang-binatang hutan miliknya. Nah, selain jadi hiasan ternyata menurut Ayyash maket itu juga bisa dijadikan panggung untuk sandiwara boneka. Tapi dia nggak mau disebut sandiwara boneka.
" Ayyash mau bikin pentas wayang apa ituh? Yang bonekanya tonggos giginya?"
"ooh, si Cepot yah? Wayang golek namanya."
"Haa.. itu. Wayang itu lah."
Jiaaahh..
Jadi malam itu dia angkat maket hutan beserta boneka hewannya yang kecil-kecil. Dia angkat juga prakarya burung merak yang kami buat tahun lalu. Lantas mulailah 'dalang' Ayyash berlakon. Nggak pake script, spontan aja. Dua cerita dibawakannya malam itu.
"Judulnya 'Peacock Yang Menyesal'," ujarnya. Sesudah bermain selama setengah jam dan mata mulai mengantuk, barulah pagelaran wayang golek ala Ayyash selesai. Malam itu dua kreativitas ditunjukkan Ayyash. Mengalihfungsikan maket menjadi panggung wayang, dan membuat sendiri cerita atau lakonnya.
Oh, kisah 'Peacock Yang Menyesal' diuploadMakyas juga di work Allyash Rainbow Tales
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Cinta
Non-Fiction#40-parenting on 26/6/2019 #18-parenthood on 29/7/2019 (Patut disyukuri untuk newbie seperti aku. Alhamdulillah..) Karena menjadi orang tua berarti petualangan, pembelajaran, pengalaman tanpa henti. Proses panjang, seumur hidup. Apa yang kutulis dis...