The Last Wish

60 5 0
                                    

"Kalau udah besar nanti mau jadi apa?"

Pertanyaan jamak waktu kita masih kecil, ya hehe. Cita-cita saya berubah-ubah. Seminggu bisa tukar tiga kali. Dulu banget saya pengen jadi dokter, secara sejak balita saya langganan ke dokter karena sesak nafas akut. Tapi saya penjijik. Ngelihat nanah jijik, ngelihat darah meringis, kena ee' ayam kelonjotan, ngelihat muntah ikut muntah. Kata mama nggak mungkin bisa jadi dokter. Oke, coret.

Trus pengen jadi guru. Mama juga tadinya guru mapel Bahasa Indonesia di SMP sebelum akhirnya resign karena mengasuh saya. Anak gadis pengen kayak mamanya wajar dong ya. Tapi melihat stress nya guru-guru SD saya menghadapi anak murid yang bandelnya kayak Sun Go Kong, saya batalkan cita-cita itu. Coret lagi.

Saya juga pernah pengen jadi penyanyi, pegawai bank, psikolog, penulis, dan karyawati perusahaan besar yang pakai blazer cantik dan high heels yang berbunyi ketak-ketuk nyaring di lantai. Oke, yang terakhir tercapai. Saya tujuh tahun di sebuah perusahaan multinasional. Accounting staff.

Yang tidak saya sadari, ada satu cita-cita yang sebenarnya saya pendam. Yang dulu saya anggap sebagai kewajiban sebagai perempuan dan bukan bagian profesi; ibu rumah tangga. Saat membongkar lemari buku saya di rumah Mama saya baru sadar bahwa saya sudah bersiap menjadi IRT sejak lulus SMU. Mengumpulkan resep, membaca buku-buku relationship dan parenting, bahkan belajar khusus ilmu kerumahtanggaan. Saat itu saya hanya mempersiapkan diri supaya nggak malu-maluin pas udah nikah nanti. Saya tetap kuliah, berorganisasi dan berkarir. Berharap jadi A atau B atau Z. Tak sadar bahwa being a mother and a wife is my passion. Saya baru ngeh setelah resign dari karir saya dan mengabdi full di rumah. Then find that it's adorable and  cool!

Kejutannya, menjadi IRT membuat saya berkesempatan melakukan semua cita-cita masa kecil saya. Saat anak atau suami sakit saya bisa jadi dokter (saya nggak mau ini sering terjadi hehe). Saat mengajari anak berbagai hal dan mendongeng untuk sikecil saya jadi guru. Suami curhat? Saya jadi psikolog. Anak saya hobi bercerita dan berfantasi? Saya jadi penulis untuk merekam kisah karangannya dan akhirnya punya akun wattpad :) kisah-kisah fabel sikecil ada di Allyash's Rainbow Tales. Cocok untuk story telling sebelum anak atau adik kalian tidur. Cek di work saya, ya :D. Sebulan sekali saya jadi pegawai bank, saat suami setor gaji hahaha..

Tapi kan lepas tuh, cita-cita yang satu lagi? Jadi karyawati perusahaan? Ooh.. nggak gals. Saya masih bisa melakukannya, saat mengatur anggaran, mencatat dana masuk dan keluar, menyusun laporan keuangan untuk olshop saya, dan mengajukan kenaikan anggaran belanja bulanan ke suami hahaha..

Cita-cita terakhir saya, menjadi ibu rumah tangga yang profesional. Yang melakukan tugas-tugas kerumahtanggaan bukan sekedar asal tahu, tapi karena memang ada ilmu. Yang bisa memanajemen 'perusahaan' saya dengan baik, menjalin hubungan hangat dan kompak dengan suami, mengasuh anak dengan ilmu pengasuhan yang benar, dan bisa berkontribusi untuk masyarakat juga. Semua butuh ilmu dan pembelajaran.

Nggak gampang, i admit it. Beneran, beberapa kali saya merasa bosan, jenuh, bahkan emosional. Anak dan suami jadi pelampiasan. Tapi seiring waktu saya terus berusaha memperbaiki diri. Anak saya sering jadi pengingat untuk hal ini. Nggak ada ibu yang terbaik. Yang ada hanya ibu yang berusaha memberi sebanyak mungkin cinta untuk keluarganya. Pun nggak ada ibu yang ideal karena ideal itu relatif. Yang ada hanya ibu yang bahagia dan menghabiskan sebanyak mungkin waktunya untuk bercengkerama dengan anak dan suaminya.

Perjuangan saya masih jauuuuhh banget. To be a professional mother. To be my son's favorites. But i'll keep it as my last wish. I wish i could do my best for my family, give my best to my religion and the society, be the best version of me. And i hope you will achieve it, too. Your best last wish.

Jejak CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang