Setelah kemarin penuh drama, hari ini Ayyash lumayan tenang. Kegiatan rutin dilakukannya tanpa harus debat kusir dan tarik ulur dengan Makyas. Tapi Ayyash juga nunjukin sisi 'independen' saat bersama Abyas. Pengen lebih terlibat di semua aktivitas, melakukan hal-hal unik sampe Abyas tarik nafas puaannnjanngg berulang kali. Makyas sampe khawatir Abyas kembung karena kebanyakan menghirup udara.
Puncak kesabaran diuji waktu tiba sholat zuhur. Ayyash menolak salat. Ya biarpun belum wajib tapi kudu dibujuk juga kan biar nggak terbiasa ninggalin salat.
"Ayyash mau pilih mana, salat sama Abi di mesjid atau sama Bunda di rumah?"
"Ayyash pilih nggak salat."
"Hehehe.. Nggak ada dalam pilihan, tuh. Pilihannya salat sama Abi di mesjid atau sama Bunda?"
"Ayyash maunya jalan-jalan."
"Oh, sure. Habis salat kita pasti jalan-jalan, Insya Allah."
"Oke, Ayyash sama Bunda aja. Jalan-jalan dulu baru salat."
"Mmm.. Kalo gitu Bunda ubah. Ayyash mau salat dulu lima belas menit lalu jalan-jalan seratus menit, atau jalan-jalan dulu lima belas menit baru salat seratus menit?" hahaha.. Pilihan apa inih? Biar aja deh.
"Ha?? Kok jauh kali itu angkanya?"
"Ya kan memang gitu pilihannya. Ayyash tinggal ambil satu pilihan aja kok."
"Jalan-jalan dulu seratus menit, salat satu menit."
"Hihihi.. Nggak ada dalam pilihan itu, Yash."
Setelah tarik ulur beberapa menit, Ayyash akhirnya setuju salat dengan Abyas ke mesjid baru jalan-jalan. Makyas lega, bisa menang negosiasi nggak pake lama.
Saat malam hari Makyas dapet banyak kesempatan berlatih menggunakan kalimat produktif dengan Ayyash, terutama saat meminta atau melarang Ayyash melakukan sesuatu. Ternyata memang lebih berhasil. Alih-alih mengatakan kalimat perintah yang menguras emosi (walaupun di ucapkan sambil senyum), kalimat produktif juga membuat Ayyash lebih tanggap pada ucapan emaknya.
#hari4
#gamelevel1
#komunikasiProduktif
#kuliahBunsayIIP
#Tantangan10hari
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Cinta
Non-Fiction#40-parenting on 26/6/2019 #18-parenthood on 29/7/2019 (Patut disyukuri untuk newbie seperti aku. Alhamdulillah..) Karena menjadi orang tua berarti petualangan, pembelajaran, pengalaman tanpa henti. Proses panjang, seumur hidup. Apa yang kutulis dis...
