Pagi ini Ayyash maniiiiiisss banget. Udah kayak gulali. Makyas sampe terpesona, ternganga. Pagi-pagi dia bangun sendiri dan tepat waktu, lalu ambil sarapan sendiri (biasanya dia maunya nangkring di kursi makan sampe Makyas menghidangkan sarapannya). Lalu mandi tanpa disuruh dan pilih baju super belel. Wait. Ada apa gerangan?
"Ayo Bunda, kita bikin miss peacock untuk pak peacock punya Ayyash."
"Ooh, mau bikin craft dulu sebelum main angka? Boleh boleh. Salat dhuha kita, ya.?
"Haduuh.. Udah nggak sabar ini Ayyash. Peacock duluu.." mukanya memelas. Huhuhu.. Kan jadwalnya dhuha dulu, Yash.
"Ya oke lah, peacock dulu. Habis tu kita dhuha terus sarapan ya?" Ayyash sarapannya dua kali. Brunch kalo kata orang Kampar.
"Ya. Oke."
Sesudah selesai membuat miss peacock dan foto-foto, Makyas langsung minta Ayyash beberes. Habis itu langsung dhuha tanpa perlawanan berarti hehehe.. Saat bermain angka, menulis, flash card, moodnya stabil dan kondusif. Kondisi berubah ketika negara api-eh teman2nya datang. Ayyash yang meminjamkan beberapa mobil-mobilan tapi nggak mengizinkan Mc Queen kesayangannya disentuh, ditinggal pergi begitu saja.
"Ayyash jahat," ujar salah satunya lalu laangsung berlari pulang. Waw, kata-katamu Kisanak..
Muka Ayyash yang tadinya cerah berubah mendung berat. Bibirnya mencebik dengan mata berkabut. Nah nah.. Mood nya turun drastis.
"Kenapa mereka itu? Apa yang 'Ayyash jahat'?" keadaan Ayyash yang unik membuatnya gampang sedih dan rasa percaya dirinya mudah drop. Makyas mencoba berdialog, meyakinkan Ayyash kalau dia anak yang baik karena sudah mau berbagi. Bahwa dia nggak perlu mendengarkan statement negatif dari orang lain. Bahwa memang hak nya untuk memilih akan meminjamkan mainan yang mana.
"Terus apa? Gimana?"
"Mm.. Dulu Bunda juga sering sih dibilangin jahat sama temen Bunda. Ya bunda biarin aja, toh Bunda kan sebenarnya nggak jahat. Bunda nggak mukul, nggak bikin mereka nangis. Cuekin aja. Mungkin teman Ayyash tuh nggak ngerti gimana cara ngomong yang baik."
Asli ini Makyas deg degan pas ngomong gini. Ampuun.. Bener nggak sih ngomongnya begini? Pakai kontak mata (yang mana hal ini lumayan susyeh dilakukan) dan milih kalimat produktif yang mencerminkan empati. Kami masih bicara beberapa kalimat lagi sebelum akhirnya Ayyash bisa menarik senyum. Hastagaahh.. Kini kumengerti kenapa ada jurusan Ilmu Komunikasi!
Untungnya bad mood Ayyash cepat teratasi. Si anak tadi kembali beberapa saat kemudian, mereka saling bermaafan, lalu dia pulang lagi. Case closed heheheh...
#hari5
#komunikasiProduktif
#Tantangan10hari
#kuliahBunsayIIP
#gamelevel1
#myhousemyschool
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Cinta
Non-Fiction#40-parenting on 26/6/2019 #18-parenthood on 29/7/2019 (Patut disyukuri untuk newbie seperti aku. Alhamdulillah..) Karena menjadi orang tua berarti petualangan, pembelajaran, pengalaman tanpa henti. Proses panjang, seumur hidup. Apa yang kutulis dis...