"Ini masalah otak, Abi. Nggak bisa diperbaiki lagi!"
Lah lah lah. Apa tuh? Ayyash berteriak kesal lagi ke Abi. Lho.. Bukannya baru-baru ini sudah latihan bicara sopan ya, ke Abyas?
"Ayyash.. Behave, kid. Abi, kenapa nih? Anaknya sampe nyolot gitu."
"Soal kancing," Abyas nyahut. "Katanya ketakutan dia sama kancing ituh masalah otak, jadi nggak bisa disembuhkan. Katanya Bunda yang bilang."
Ayyash punya koumpounophobia atau fobia kancing baju. Cuma kancing yang di baju aja, kalau kancingnya dilepas dia mah nggak takut.
"Kenapa dengan fobia Ayyash, Nak?"
"Gini Bunda. Kan.." dia menjelaskan dengan lugas. Saya dengerin dulu.
"Oh, Insya Allah bisa kok dihilangkan. Caranya gini, Ayyash kasih pengertian dari hati Ayyash bahwa kancing itu nggak menyakitkan. Misalnya sambil melihat kancing atau memegangnya, Ayyash ngomong dalam hati 'kancing ini bagus, berguna, dan lucu. Kalau bajuku ada kancingnya, auratku tertutup sempurna. A Kancing ini bagus, berguna,' nanti lama-lama otak Ayyash akan ngerti kalau kancing itu berguna, bagus, bukan menyakitkan atau bikin takut."
"Tapi kan lamaaaaaaaa otaknya baru ngerti. Otak Ayyash masih anak-anak."
"Justru karena otaknya masih anak-anak, dia cepat ngerti. Yah, beberapa bulan mungkin. Kan sinaps dan syarafnya masih banyak yang harus nyambung. Ayo, bunda tunjukin."
Ingat kan, Ayyash suka hal-hal berbagi sains dan teknologi? Jadi saya jelaskan tentang afirmasi, sinaps, syaraf, dan fobia sambil melihat ensiklopedia.
"Jadi Ayyash bisa sembuh?" Aduh.. Meleleh hati saya melihat senyumnya.
"Insya Allah bisa. Tiap orang punya ketakutan masing-masing,Yash. Tapi kita bisa kok mengendalikan ketakutan kita."
Ayyash diam, melihat ensiklopedia dengan mata berbinar. Saya tahu ada tekad di hatinya untuk melawan koumpounophobia. Tinggal saya yang menempatkan diri dengan tepat untuk mendukungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Cinta
Non-Fiction#40-parenting on 26/6/2019 #18-parenthood on 29/7/2019 (Patut disyukuri untuk newbie seperti aku. Alhamdulillah..) Karena menjadi orang tua berarti petualangan, pembelajaran, pengalaman tanpa henti. Proses panjang, seumur hidup. Apa yang kutulis dis...