Imaginayyash Part 1 : Dongeng Pertama

13 2 10
                                    


Tugas Bunsay level 10 yang bikin garuk-garuk body : mendongeng. Bukan karena Makyas nggak bisa (ealah sombongnya elu, Maak!), tapi karena si target malah nggak mau didongengin. Udah besar katanya, dia lebih suka membuat dongengnya sendiri. Atau mendengarkan emaknya berkisah tentang tokoh-tokoh terkenal, yang bisa menginspirasi. Istilah Ayyash tuh, "bisa memberi pengajaran".

Padahal berkisah itu sasarannya untuk anak 12 tahun up. Piye tho, Yash?

Baeklah, nggak peduli dia mau apa nggak, the fairy tale must show up. Kesempatan pertama di hari Ahad kemarin. Weekend yang biasanya diisi dengan acara leyeh-leyeh sejak pagi. Biasa, Ayyash nggak mau mandi. Tapi karena Makyas mupeng ketemu Ust. Abdul Somad di masjid paripurna, jadilah Ayyash tetap dihela ke kamar mandi. Supaya nggak malu-maluin waktu dibawa ke acara. Like always, he refused.

"Ish. Tak mau mandi? Kayak anak di cerita Bunda, lah," Ujar Makyas sambil nggelesor di kasur.

"Cerita apa?" Nah, dia tertarik. Tumben.

"Ada kan, anak laki-laki yang nggak mau mandi juga. Namanya,"

"Si Tonggos!"

Aih, body shaming! Nggak boleh ituh, Naaak.

"Jangan lah, yang lain aja namanya. Eum, si Otong. Jadi, anak ini blablabla...," Makyas meneruskan cerita. Ayyash dengerin sambil gegoleran dan pasang tampang datar kayak talenan. Sesekali Ayyash menyambung sesuai versinya, mencoba menyetir ending.  Tapi gagal, hahaha. Intinya teteup, mengajak dia mandi lewat dongeng.

Hasilnya?

"Nggak ah. Ayyash sikat gigi sama cuci mata aja."

Makyas gigitin panci.

Jejak CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang