Naah, malam ini seru. Banyak sharing seputar tips menjawab pertanyaan anak tentang seks. Yang sering kolaps akibat diberondong anaknya soal seksualitas, langsung curhat deh dimari mueheheh....Jadi tipsnya gini kata Abah Ihsan :
1. Tenang. Mamak jangan kolaps dulu waktu si anak nanya hal-hal yang nyerempet seks.2. Tanya balik. Ini berguna agar kita bisa menjawab dengan benar. Pastikan dulu sejauh mana pemahaman anak seputar pertanyaan yang dia ajukan. Siapa tahu dia sudah dapat info dari orang lain, dan pengen cross check ke kita.
3. Tegas menjelaskan, nggak perlu melenceng ke mana-mana. Ini perlu digarisbawahi nih. Karena fitrahnya perempuan kan suka ngomong yak. Terus omongannya sering keluar jalur. Pastikan kita tetap membahas hal yang sama sampai akhir.
4. Kaitkan ke agama. Karena seksualitas kan memang fitrah dasar manusia. Diatur juga kan rambu-rambunya dalam agama. Jangan hanya tentang ilmu pengetahuannya, tapi ikat dengan aturan agama. Semoga anak-anak kelak akan tetap di track yang benar.
5. Berbicara seksualitas walau alami tetap harus dibahas dengan malu, dianggap tabu.Boleh dibicarakan, tapi dengan batasan2 :
1. Siapa, hanya orang tua tempat berbagi, bertanya
2. Waktu, kapan bisa membicarakan ini, tentu tidak ketika ada tamu
3. Tempat, dimana boleh bicarakan ini hanya di rumah, tidak ditempat umumIni postingan dari Abah Ihsan terkait pendidikan seksual untuk anak. Panjaaang, tapi worth it untuk dibaca.
Ma Diperkosa Itu Diapain?
7 JUNI 2017 · PUBLIK
Ma diperkosa itu diapain? Ma Sodomi itu apa? Mengapa ibu bisa hamil? Lewat mana adik bayi keluar?
Pernah bingung menjawab pertanyaan-pertangaan semacam itu? Simak tulisan di bawah:
Silahkan share ulang dengan tetap mencantumkan penulisnya.
Ditulis Oleh:
Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari Direktur Auladi Parenting School Fasilitator Pendidikan Orangtua di 27 Propinsi, lebih dari 100 Kota di Indonesia
www.auladi.net | inspirasipspa@yahoo.com
Parents, anak-anak kita hari ini berbeda dalam jaman berbeda waktu kita jadi kanak-kanak dulu. Anak-anak kita memiliki akses yang lebih banyak dan ekuivalen dengan orangtuanya. Bahka tak heran anak-anak ini bisa jadi mendapat tempaan informasi lebih banyak dari media, lingkungan dan pergaulan. Termasuk pada hal-hal yang berbau seksual dan mungkin pada dasarnya belum saatnya untuk seusia mereka.
Beberapa pertanyaan yang kadang membuat orangtua berkerut kening kadang diajukan kepada saya oleh beberapa orangtua di beberapa kota, seperti:
- Ma Sodomi itu apa? - Pa, diperkosa itu memang diapain? - Kenapa Orang Gede Bisa Hamil?
Atau pertayaan-pertanyaan lain yang mungkin anak kita pernah dengar dari tempat lain lalu mereka menanyakan kembali pada kita.
Ketika anak-anak bertanya pada kita sebenarnya ini anugerah, kesempatan terbaik. ucapkan "alhamdulillah". Kenapa eh kenapa? karena eh karena kita bersykur anak-anak kita bertanya pada kita dan bukan pada orang lain atau tempat yang belum tentu dijamin keamannnya.
Jika Anda menghindar apalagi 'menyerang' anak dengan mengatakan ""anak kecil ! nggak boleh ngomong-ngomong kayak gitu.. itu jorok, urusan orang gede!" atau jawaban seperti "nanti juga klo udah gede tau sendiri" ini justru tak produktif untuk anak-anak. Iya jika dia mau menunggu sampai besar, bagaimana jika ia mencari informasi ini ke tempat yang lain (internet, teman) yang Anda belum jamin keamanannya bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Cinta
Nonfiksi#40-parenting on 26/6/2019 #18-parenthood on 29/7/2019 (Patut disyukuri untuk newbie seperti aku. Alhamdulillah..) Karena menjadi orang tua berarti petualangan, pembelajaran, pengalaman tanpa henti. Proses panjang, seumur hidup. Apa yang kutulis dis...