Uang Gopek 4

2.4K 183 0
                                    


"Oke, latihan kali ini selesai ya, kita lanjut lagi besok sore pada jam yang sama, sebisa mungkin kita harus jadi pemenang dalam pertandingan persahabatan itu, semangat guys!" seru Rio sang ketua tim basket membubarkan semua anggotanya di lapangan yang luas ini, beberapa menit yang lalu mereka semua baru saja selesai melakukan latihan untuk pertandingan persahabatan dengan SMA Kencana lusa nanti.

Semua anggota basket mengangguk mengerti, dalam hati mereka juga bertekad akan menang, walaupun hanya pertandingan persahabatan, tetapi bukankah menjadi juara adalah sebuah pilihan yang tepat dalam hidup ini?

Alvin, salah satu anggota tim basket dari tadi sedang dilanda kebingungan, di mana ia dipusingkan dengan pilihan, apakah ia harus berbicara dengan Rio perihal pencurian uang gopek milik sepupunya itu? Atau tidak sama sekali? Ah, dia kan sudah janji pada Ify, sepupunya itu berharap padanya, kalau sampai ia tak dapat, bisa-bisa Ify tak mau berbicara lagi padanya? Tidak, itu tidak boleh terjadi.

Satu persatu teman setimnya mulai meninggalkan lapangan untuk bergegas pulang, hanya tinggal mereka bertiga. Alvin, Rio dan juga Gabriel -sahabat dari Rio Gunawan, yang tengah sibuk membereskan tas ranselnya.

"Yo!" panggil Alvin yang sudah berada di belakang Rio, membuat Rio berbalik, Gabriel di sampingnya pun ikut berbalik menatap Alvin penasaran.

"Iya, kenapa Vin?" tanya Rio heran juga, ada perlu apa si Alvin menghampirinya, sebelum-sebelumnya tidak pernah sama sekali. Mereka memang saling mengenal hanya saja tidak terlalu akrab, mungkin hanya saling tahu nama masing-masing saja, itupun karena mereka satu tim basket.

"Sebelumnya gue mau minta maaf, kalau pertanyaan gue ini nyinggung, gue mau nanya nih, apa tadi pagi elo mungut uang gopek di koridor sekolah milik siswi kelas Sebelas bernama Ify?" tanya Alvin hati-hati takut tersinggung, kan bahaya kalau sampai gara-gara ini Alvin dikeluarin dari tim bakset, waduh, Alvin tidak bisa hidup tanpa basket.

Pertanyaan Alvin membuat Rio tersentak, Ify? Uang gopek? Pagi? Oh, rupanya gadis itu mengadu pada Alvin, jangan bilang Alvin pacarnya lagi? Halah, tuh cewek selain aneh, tukang ngadu juga. Sedangkan Gabriel di samping Rio melongo parah, jadi tuh uang gopek hasil mungut? Tuh, kan perkiraan Gabriel benar, Rio mungut uang gopek itu, sial, dia ngibul tadi sama Gabriel pake bilang dari nenek Sari lagi.

Namun, Gabriel memilih diam saja, ia akan mengintograsi Rio setelah urusan Alvin dengan Rio selesai nanti, awas saja pemuda itu, merahasiakkan asal usul uang gopek yang katanya dibekelin nenek Sari itu pada Gabriel, sebagai sahabat Gabriel tidak terima.

Rio melirik Gabriel sambil nyengir, yang dilirik memasang tampang galak, ketahuan deh.

Tapi, peduli amat deh, yang jelas pertanyaan Alvin tadi membuat harga dirinya terluka, Rio dibilang mungut? Waduh, kayak orang kere aja, mana uang gopek lagi.

"Emang loe siapanya Ify?" Bukannya menjawab Rio malah balik bertanya tanpa sadar, pemuda itu reflek berbicara seperti itu karena penasaran Alvin siapanya gadis itu?

Mendengar pertanyaan Rio yang menyatakan jika apa yang Ify katakan tadi benar, Alvin menganga, jadi benar ya, seorang Rio Gunawan yang katanya orang kaya ngerampok uang gopek, astaga, apa pemuda itu tidak malu dengan tampangnya? Ngerampok uang gopek, Alvin saja bakalan mikir seribu kali kalau mau ngerampok uang gopek. Duh, manusia zaman sekarang aneh-aneh saja kelakukannya!

"Sepupunya, sorry ya Yo, gue kira Ify cuma mengada-ngada tapi ternyata benar, oh ya, kalau boleh gue mau minta balik tuh uang gopek, Ify nyuruh gue buat minta balik sama loe." jelas Alvin panjang lebar masih tak enak hati, jujur ia segan terhadap Rio, walaubagaimanapun dia ketua tim basketnya.

"Sorry ya Vin, bukannya gue nggak menghargai usaha elo dan kebaikkan hati elo itu sama sepupu tercinta elo si Ify. Cuman ya, tuh uang gopek jatuh di depan gue di koridor, dan otomatis gue pungut, gue punya undang-undang sendiri, kalau apa yang udah ada di tangan gue jadi milik gue, jadi satu hal yang harus elo tahu gue nggak bakalan ngembaliin uang gopek itu, dan ya juga bilang sama sepupu tercinta elo itu, dia harus minta sendiri gak usah nyuruh orang buat minta sama gue." jawab Rio berkata tegas. Namun, perkataannya terdengar menyebalkan di telinga Alvin dan juga Gabriel. Undang-undang macam apa tuh? Buat sendiri? Dan ya, ngakuin barang yang jelas-jelas bukan miliknya? Itu namanya maling secara terbuka.

Alvin diam menahan kesal di hatinya, apa yang harus dilakukannya, ia tak ingin mencari ribut dengan Rio Gunawan, tapi sungguh dia menyebalkan, kenapa pemuda itu egois, buat undang-undang juga yang sama sekali melanggar aturan.

"Tapi, Yo, itu uang berharga banget bagi sepupu gue, jadi gue mohon dengan sangat, elo kembaliin, lagian cuma gopek kan? Buat apa sih Yo?" tanya Alvin kesal juga, namun nadanya dipaksakan biasa saja saat berbicara seperti itu pada Rio, ia takut menjadi masalah, dibilang cupu sebodo ah, dalam kamus hidup Alvin pemuda itu menetapkan sebuah aturan, kalau ia tak ingin mencari masalah dengan orang, siapapun itu.

Mendengar bahwa uang gopek itu berharga, entah mengapa Rio semakin bertekad ingin mempertahankan uang gopek tersebut. Lagian, juga gadis itu sudah mempermalukkannya dengan mengadu pada Alvin.

Uang GopekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang