Uang Gopek 57

1.4K 134 32
                                    

Hallo masihkah ada yang menunggu uang gopek? Maaf ya lama update nya, selama ini aku on via google sama ide baru muncul lagi di otakku huhu.

Aku mau ngucapin terimakasih buat teman-teman semua yang udah ngevote, kasih komentar di part sebelumnya, terimakasih banyak ya ☺😊, maaf ya kalau gak ke bales komennya.

Sama makasih banyak ya buat yang masih nunggu, moga makin suka ya.

Maaf kalau ceritanya semakin gaje, garing dan sebagainya. Maaf juga banyak typo, EYD nya yang berantakkan ☺😊.

Happy reading ya !

***

"Ag... Ni" ujar Cakka shock mendapati seseorang dihapadannya yang tengah terpaku menatapnya.

Agni? Mantannya? Ada di hadapannya? Ikat rambut itu? Ikat rambut pelangi yang disangka Cakka punya Agni ternyata benar punya Agni?

Cakka benar-benar tak menyangka dengan penglihatannya kali ini, dirinya sedang tidak katarakkan? Yang sedang mematung menatapnya benar-benar Agni kan? Mereka bertemu di Indonesia yang seluas ini? Mendadak Cakka tidak percaya dengan kebetulan ini, pemuda itu berkedip-kedip masih tak percaya sembari menatap Agni yang juga melakukan hal yang sama, benarkah ini? Mereka bertemu kembali setelah sengaja saling mengasingkan diri ke negara Indonesia tetapi malah bertemu kembali seperti ini?

"Kalian saling kenal?" Rio memecah keheningan antara Agni dan Cakka yang saling menatap sambil memperlihatkan ekspresi kaget masing-masing.

Agni yang pertama menoleh ke arah Rio.

"Dia... Abi?" Tanya Agni lirih, tapi kali ini tanpa menatap Cakka. Sungguh karena rindu Agni jadi gak kuat lama-lama menatap Cakka, rasanya pengen memeluk cowok itu terus nangis keras-keras minta balikan, gak boleh ah gengsi, soalnya Agni yang mutusin, masa sih yang diam-diam rindu Agni juga? Kan harga diri Agni sebagai cewek cantik di mana? Kayak nggak laku aja gitu.

"Iya, kenapa, kalian kayak yang saling kenal tadi kayak pada kaget pas ketemu? Emangnya pernah kenal di mana? Si Abi alias Cakka selama ini tinggal di Aussy perasaan, sebelum ke Aussy juga selalu satu sekolahan sama gue dan kita gak pernah kenal Ag," Cerocos Rio heran. Emangnya mereka saling kenal ya? Kok bisa sih?

"Dia tukang selingkuh." jawab Agni masih enggan menatap Cakka. Gadis itu sebisa mungkin menatap arah lain meski kini sudah mengalihkan pandangan dari Rio.

Cakka diam mendengar tuduhan Agni, tidak menyangkal sama sekali. Untuk apa memangnya, Agni tak percaya padanya bukan? Untuk apa dijelaskan? Toh hubungan mereka juga sudah berakhir.

Rio, Sivia dan Gabriel mengernyitkan dahi pertanda heran, kok bisa nyangka Cakka tukang selingkuh? Pikir mereka bertiga. Pasti mereka ada apa-apa dulu.

"Dia gak tahu diri." Tambah Agni. Cakka masih diam.

Kernyitan di dahi Rio, Gabriel dan Sivia bertambah, 'Gak tahu diri kenapa memangnya?' Pikir mereka bertiga lagi, tapi belum berniat bertanya pada Agni.

"Dia teman makan teman." Tambah Agni untuk yang ketiga kalinya.

Rio, Gabriel dan Sivia melebarkan matanya tak percaya, kak Cakka teman makan teman, maksudnya kak cakka suka sama pacar Agni? Ya ampuuunn!

"Maksud elo kak Cakka suka sama pacar elo?" tanya Sivia cepat tak sabar. Masa sih cowok seganteng kak Cakka gitu? Padahal suka sama cewek cantik juga pasti diterima.

Heh serius?

"Cak, loe beneran kayak gitu?" Giliran Gabriel yang bertanya pada Cakka, sekaligus mewakili pertanyaan Rio yang hendak mengajukan pertanyaan yang sama pada sahabat mereka yang sejak tadi hanya terdiam tersebut.

Uang GopekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang