Uang Gopek 35

1.5K 129 4
                                    

Sayang seribu sayang Agni nggak sekelas sama Ify, tapi masih beruntung satu kelas dengan sahabat Ify yang tadi ditemuinya di gerbang sekolah, iya si Sivia itu loh, yang disangkanya sebagai pacar Alvin.

Dan, di sinilah Agni sekarang duduk sebangku dengan Sivia. Seharusnya Agni duduk sama yang namanya Cherly di bangku paling belakang tepatnya di barisan kedua. Tapi, teman sebangku Sivia yang bernama Cahya lagi sakit, jadinya nggak masuk, terus tadi waktu dipersilahkan duduk Agni nawar sama pak Duta yang kebetulan lagi ngajar di kelas Sivia ini, untuk diperbolehkan duduk di bangku kosong tepat di samping Sivia selagi teman Sivia bernama Cahya itu masih sakit, karena pak Duta baik hati orangnya akhirnya guru berkumis itu mengizinkannya, dengan catatan hanya sehari saja, jika Cahya sudah masuk, Agni harus kembali ke bangku yang telah disediakkan untuknya yaitu bersama Cherly. Agni setuju akan hal itu. Ah, gampang lah, entar negoisasi aja sama yang namanya Cahya untuk bisa tukeran tempat duduk biar Agni bisa sebangku sama Sivia. Bukannnya Agni nggak mau bersosialisasi sama orang lain, tapi kan sama Sivia udah kenal, jadi akan lebih mudah akrab, udah gitu gadis chubby tersebut adalah sahabat Ify, yang sebentar lagi akan jadi sahabatnya.

Bel istirahat sudah berbunyi beberapa detik yang lalu, tapi bu Okky -Guru pelajaran kedua setelah pak Duta, belum juga beranjak dari kursinya, masih memeriksa Tugas para siswa. Para siswa tidak berani menginterupsinya karena ya bu Okky ini galak banget, jadinya mereka pada takut. Sehingga dari tadi para siswa hanya diam sambil terus berharap agar bu Okky segera sadar kalau sekarang ini sudah waktunya istirahat. Kasihan kek sama muridnya!

Agni udah gak sabar pengen ke kantin, selain lapar Agni juga mau nagih janji Ify yang katanya mau ngenalin Agni sama cowok ganteng plus kaya seperti kak Rio, pacarnya.

"Siv, ini kenapa belum istirahat juga?" Agni berbisik di telinga Sivia. Sambil bergerak tak nyaman di bangkunya gara-gara udah gak tahan pengen capcus ke kantin.

"Bu Okky kalau serius gitu gak ada yang berani ngeganggu. Pada takut. Ditunggu aja beberapa menit lagi, tuh bukunya tinggal beberapa lagi kan yang belum diperiksa?" Balas Sivia berbisik juga. Iya, serius sama kayak Agni, Sivia juga udah pengen ke kantin, lapar sekali mament, tapi apalah daya bu Okky kalau belum selesai dengan pekerjaannya suka lupa sama murid-muridnya yang harus rehat sejenak di kantin. Duh, egois ya!

Menunggu itu adalah salah satu dari sekian hal yang paling menyebalkan di dunia ini, apalagi nunggu mantan ngajak balikan, eh!

"Yah, udah laper nih." Keluh Agni masih dengan berbisik, kalau kenceng suaranya alamat dimarahi sama Guru yang sedang fokus memeriksa Tugas siswa tersebut itu. Duh, masa iya harus kena omel baru aja jadi siswi di sekolah ini udah punya cacatan merah, kan bukan Agni banget!

Ngomong-ngomong soal siswi baru Agni jadi teringat tadi pagi waktu dirinya pertama kali masuk dan berdiri di depan kelas untuk memperkenalkan dirinya. Yang cewek sih biasa aja, tapi yang cowok bukannya Agni kegeeran kayak terpesona gitu sama Agni hehe. Maka dari itu Agni pengen cepet-cepet istirahat, selain lapar dan nagih janji Ify, Agni juga pengen tebar pesona, pastikan nanti ia jadi bahan pembicaraan secara kayak di cerita-cerita jadi trending topic kalau ada murid baru, mana Agni percaya diri lagi dengan asalnya yang dari Aussy udah deh ini mah pasti bakal jadi pusat perhatian kalau jalan haha.

"Sama." Balas Sivia. Yang lain pun pasti begitu, beberapa temannya Sivia lihat banyak yang bergerak-gerak di bangkunya kayak sepupu Ify di sampingnya ini, beberapa lagi sebentar-sebentar lihat jam dinding takut kehabisan waktu istirahat kali.

"Eh, Siv kok elo gak tahu sih si Ify pacaran sama kak Rio?" Tanya Agni lagi masih berbisik. Agni orangnya bosenan apalagi sama keadaan hening kayak gini, jadi ngajak ngobrol Sivia aja. Selain itu juga Agni penasaran kenapa sahabat Ify ini gak tahu tentang Ify dan kak Rio yang pacaran. Padahal ini sahabat loh masa punya pacar nggak ngasih tahu sahabatnya, kan keterluan namanya. Agni punya sahabat namanya Keke, dia orang pertama yang tahu Agni pacaran sama Cakka.

"Mungkin karena ini pertama kali bagi Ify jadinya ya masih canggung buat berbagi kisah cintanya." Jawab Sivia.

'Lagian kan Ify emang nggak pacaran sama kak Rio,' lanjut batin Sivia. Ada-ada aja deh si Ify sebenarnya, ngapain lagi malah nyiptain kebohongan sebesar ini. Tadi sebelum bel masuk Sivia lagi-lagi terkaget-kaget karena penjelasan Ify, gadis itu menjelaskan semua mengenai hubungan palsunya dengan kak Rio yang sengaja ia ciptakan gara-gara sebuah balas dendam, balas dendam yang dikiranya bisa mengbalikkan uang gopek miliknya namun ternyata hasilnya nihil, keadaan malah rumit karena kedatangan Agni, Ify jadi harus memainkan perannya dengan baik entah sampai kapan supaya terasa nyata di depan sepupunya yang terlanjur jadi saksi kebohongan Ify tersebut.

'Lo jangan bilang apa-apa sama Agni ya, apalagi bilang kalau loe nggak nyangka gue bisa pacaran sama kak Rio, terus ngalor ngidul sampai nyeritain gimana hubungan sebenarnya gue sama si perampok uang gopek itu, oke?'

Waktu di minta seperti itu Sivia bisa apa selain mengangguk mengiyakan saja. Kata Ify sepupunya ini menyebalkan, dia itu tipe orang yang suka ngejatuhin orang, kata-katanya pedes banget udah ngalahin pedesnya cabe rawit dan nggak mau kalah saing, tahu Ify punya pacar kaya kak Rio yang ganteng sama kaya aja pengen ikut-ikutan punya juga sampai-sampai nanyain temennya kak Rio lagi, hadeuh repot punya hati iri dengki mah.

"Nggak nyangka gue si Ify bisa dapat pacar ganteng kaya raya pula. Mana anak dan cucu tunggal lagi, duh, beruntung banget." Agni mulai ngoceh.

Ternyata apa yang Ify bilang bener. Dari ocehannya aja barusan tuh orang kayak ngeremehin Ify banget, seakan-akan Ify tuh harusnya dapat pacar jelek plus miskin. Ish, yang namanya rezeki itu kan nggak ada yang tahu, tidak tergantung pada fisik seseorang, tapi yakinlah hati yang bersih bisa membawa kita pada nasib yang baik.

"Ya kita kan nggak pernah tahu kapan dan dengan siapa kita akan dipertemukan oleh takdir." Komentar Sivia.

"Loe bener. Moga aja gue juga dipertemuin sama cowok yang kayak Ify deh." Balas Agni. Lah, elo mah gara-gara gak mau kalah saing aja, batin Sivia berkomentar.

"Eh, kok loe tadi bisa bareng kak Alvin di gerbang? Gue nyangkanya kalian pacaran soalnya malah nongkrong berduaan gitu." Kali ini perkataan Agni membuat Sivia salah tingkah, mendadak pipi Sivia bersemu mendengar nama kakak sepupu Ify itu, kak Alvin, entah gara-gara tadi pagi itu, nama tersebut jadi spesial di hati dan telinga Sivia, mungkin kah Sivia jatuh cinta padanya?

"Siv, uy, malah diam ditanya juga." Kata Agni kali ini dengan menepuk bahu Sivia pelan karena gadis itu malah terdiam tak menjawab pertanyaannya.

"Eng.. cuma kebetulan aja kok kak Alvin minta temenin, lagian gue nggak terlalu kenal sama dia, kalau Shilla mah iya." Jawab Sivia. Iya, Sivia mah nggak terlalu kenal cuma suka saling lempar senyum aja kalau kebetulan papasan mungkin gara-gara Sivia sahabat Ify juga kali. Beda sama Shilla, beberapa kali pandangan Sivia menangkap mereka sedang mengobrol.

"Oh padahal kalau pacaran cocok juga kok Siv. Kak Alvin baik orangnya." balas Agni. lagi. Sivia salah tingkah mendengarnya.

Ah, benarkah? Sivia cocok dengan kak Alvin? Ya Tuhan, bahaya Sivia mulai ngarep, padahal mereka kenal saja tidak. Dan bagaimana jika kak Alvin menyukai Shilla akan berabe, Sivia bakalan nggak sanggup nerima kenyataan tersebut. Belum tentu kan Siv, lagian loe tahu banget Shilla mah orangnya cuek, dan nggak ada tanda-tanda kalau dia naksir kak Alvin.

Dan, selanjutnya mereka mengobrol ke sana kemari, lebih tepatnya Agni yang bercerita bagaimana kehidupannya saat berada di Aussy. Sivia hanya mendengarkan saja. Daripada sepi kan mendingan dengerin ocehan Agni aja, walaupun nggak penting setidaknya Sivia ada teman mengobrol nggak kebayang kalau tadi Agni duduk bareng Oik, alamat Sivia ngelamun aja sendirian gara-gara gak ada teman mengobrol, Nova sih make sakit.

Uang GopekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang