Uang Gopek 60

1.4K 145 48
                                    

"Loe ngomong apa sih ke nenek, sampai-sampai nenek nyita mobil kesayangan gue?" Tanya Rio to the point.

Kini mereka berdua -Rio dan Ify, sudah berada di taman belakang yang sepi, sehingga tanpa ragu Rio pun mengubah nama panggilannya ke Ify karena dirasa tidak ada siapapun di taman tersebut.

Namun, tahukah mereka ada seseorang yang menguping pembicaraan mereka berdua di balik pohon Akasia yang rindang?

Angel. Diam-diam gadis itu mengikuti Rio dan Ify ketika dirinya tadi melihat kedua orang itu berjalan ke arah taman belakang. Karena penasaran tingkat akut dengan pasangan kekasih dadakan tersebut kira-kira mau ke mana mereka, Angel diam-diam mengikuti mereka berdua.

Dan di sinilah gadis itu terdiam, mengintip dan menguping pembicaraan mereka di balik pohon Akasia, tentu saja tanpa diketahui oleh kedua orang yang kini malah berdebat tersebut.

"Loe pikir gue nggak ada kerjaan sampai-sampai harus ngeracuni nenek Sari supaya ngehukum elo? Lagipula, hukuman itu pantes loe dapat karena loe udah maling uang gopek gue."

"Gue nggak maling. Tapi mungut, loe inget itu."

"Apa bedanya? Kalau gue gak ngomong sama nenek Sari sampai lebaran monyet pun, loe pasti gak akan ngembaliin uang gopek gue. Jadi intinya loe maling uang gopek gue. "

Angel menajamkan telinga. Gadis itu mulai bertanya-tanya dalam hati karena gaya panggilan mereka yang sama sekali tidak mencerminkan sepasang kekasih. Masa sih orang pacaran manggilnya loe-gue? Kan nggak romantis. Serius, dirinya saja dengan Kiki, panggilannya 'Papih-Mamih' alay memang tapi ngikutin zaman cuy biar seperti pasangan kekasih zaman now. Terus juga yang Angel anehkan mereka membahas uang gopek, hemmzzz ada apa dengan uang yang bahkan jika dibelikan minuman di kantin pun nggak cukup itu?

"Gue mungut. Maling nggak pantes. Uangnya jatuh di depan kaki gue, uang itu yang nyamperin gue. Dan masalah nenek Sari yang nyita mobil gue, loe yang harus tanggung jawab. Loe harus bilang sama nenek supaya ngembaliin mobil gue lagi. Ini semua terjadi karena kemarin sore loe datang ke rumah dan ngerubah pikiran nenek."

"Maling sama mungut, jadi Rio maling uang gopek gadis itu terus gak mau ngembaliin, lalu kenapa mereka mendadak jadi sepasang kekasih? Ah iya, beberapa waktu lalu kan gadis itu nagih uang gopek di koridor ke Rio dengan gak sopan." Gumam Angel tanpa suara. Gadis itu merasa kalau ada yang disembunyikan Rio dan Ify. Karena mereka tiba-tiba mendadak jadi sepasang kekasih padahal sebelumnya gadis itu kelihatan seperti membenci Rio karena sudah mencuri uang gopeknya. Kira-kira apa ya, mencurigakan sekali.

"Enak aja. Gue nggak ngomong apa-apa kemarin. Kenapa harus bertanggung jawab sama apa yang nggak gue lakuin? Itu masalah loe dan itu juga karena kesalahan yang loe lakuin makanya loe dihukum. Loe pantes dapatin itu semua."

"Oh gitu. Jadi loe gak mau ngelakuin apa yang gue suruh. Oke baik. Gue tinggal bilang aja ke sepupu rese loe itu kalau sebenarnya gue sama loe cuman pura-pura pacaran. Dan loe pasti diledek habis-habisan sama dia."

What the? Jadi mereka sebenarnya..

"Jadi, loe berdua cuman pura-pura pacaran?"

Angel dengan cepat keluar dari tempat persembunyiannya, lalu menghampiri kedua orang yang kini tersentak kaget karena kedatangannya tersebut.

Rio dan Ify, kedua orang itu melebarkan matanya tak percaya mendapati seseorang yang kini menghampiri mereka. Angel. Sejak kapan cewek itu ada di sini? Pikir mereka berdua.

'Bukannya itu kakak kelas yang melabraknya kemarin? Siapa ya lupa namanya?' Batin Ify bertanya-tanya. 'Duh, tadi si perampok uang gopek malah nyebut pacar pura-pura lagi, gimana kalau kakak kelasnya itu mendengarnya tadi, kan ketahuan kalau mereka cuman bohongan pacarannya, gimana kalau disebarin, gue pasti diolok-olok sama siswa yang lain' Ify mulai khawatir.  

Uang GopekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang