Uang Gopek 33

1.6K 145 13
                                    

Alvin sengaja menunggu Ify dan Agni di gerbang sekolah, udah penasaran juga gimana Agni sekarang setelah bertahun-tahun mereka tak bertemu, jadi lebih cantik kah? Ah, bukan asalnya nggak cantik, cuman kan dia tinggalnya di luar negri selama ini, jadi berubah nggak? Gitu maksud Alvin.

Siswa-siswi yang lewat memandang aneh ke arah Alvin yang sedari tadi menatap kearah jalanan, seperti menunggu seseorang, mungkin dalam hati mereka bertanya-tanya sedang apa Alvin di gerbang begini, udah mirip satpam sekolah aja! Iya sih, tapi ah bodo amat sama pemikiran orang, yang jelas Alvin penasaran sama Agni yang sekarang.

"Kak, ngapain loe di sini?" Tanya Sivia yang baru saja tiba di depan gerbang sekolah. Gadis itu yang kelewat kepo bertanya pada Alvin yang tidak terlalu dikenalnya. Maksudnya, mereka nggak terlalu kenal dekat, harusnya Sivia nggak so akrab begitu tadi pake nanya urusan Alvin segala. Tapi kan kak Alvin sepupu Ify, pemuda itu juga tahu kalau Sivia sahabat Ify jadinya dia nanya, kalau nggak nanya dan malah lewat gitu aja nanti dikira sombong lagi sama kakak sepupu dari sahabatnya ini, kan Sivia nggak sombong.

"Eh elo Siv, lagi nungguin Ify nih, loe sendiri baru datang, Shilla mana?" Jawab dan tanya Alvin sambil celingukan mencari Shilla. Biasanya sahabat Ify ini kemana-mana suka bareng sama yang namanya Shilla, bahkan beberapa kali Alvin melihat mereka datang bersama dari gerbang, kok sekarang cuma sendirian?

Sejujurnya Alvin rada kaget juga tiba-tiba ditanya sahabat Ify yang satu ini, kan mereka kenal aja nggak terlalu dekat, tapi sebagai sepupu Ify yang baik, mana mungkin dong mengabaikan pertanyaan sahabatnya, nanti gadis bernama Sivia ini laporan lagi sama Ify, duh berabe Ify bakal ngambek lagi sama Alvin, mana baru maafan lagi, masa iya harus marahan lagi?

"Lagi sakit jadinya nggak masuk hari ini. Loh, emang nggak bareng elo? Kan biasanya juga tiap pagi kalian bareng." Balas Sivia heran. Biasanya kan mereka barengan kalau pagi, lebih tepatnya sih Ify yang nebeng sama kakak sepupunya ini. Sahabatnya itu paling males kalau pagi-pagi harus naik angkot, katanya sih suka penuh sama ibu-ibu yang mau ke pasar.
"Enggak, dia naik angkot sama sepupu gue si Agni yang baru pindah dari Aussy. Eh loe temenin gue aja yuk di sini, daritadi banyak yang lihatin gue mulu aneh kali gue nangkring di depan gerbang begini, kalau ada elo kan gue ada temennya dilihatin banyak orang juga. Nggak dirasa aneh sendirian."

Heh? Disuruh nemenin kakak sepupu Ify ini nungguin Ify di gerbang? Sivia gitu? Duh, kok jadi deg-degan gini ya, ah loe gimana sih Siv padahal loe itu cuma dijadiin tameng aja sama kakak sepupunya Ify ini biar dia nggak dianggap aneh sendiri, gitu aja kegeeran!

"Eng ya pacar loe nanti nggak bakal marah?" Tanya Sivia ragu-ragu. Aduh Siv, please deh loe tuh ya mikirnya kejauhan, masa iya sih si pacarnya Alvin bakal cemburu sama elo, eh kak Alvin punya pacar nggak sih? Ify nggak pernah cerita soalnya.

"Haha gue nggak punya pacar. Mau aja ya, biar gue ada temen ngobrolnya boring sendirian. Biar sekalian loe kenalan sama Agni." Balas Alvin lagi.

"Eng iya deh boleh kak." Jawab Sivia. Kasihan kan lagian cuma minta ditemenin aja.

"Eh, si Shilla sakit apa?" Tanya Alvin memulai percakapan. Pasalnya Alvin bingung mau ngomong apa? Loh kok gitu sih Vin, kan loe yang ngajak gadis itu biar nenemin loe tadi, kenapa mendadak jadi gugup gini? Padahal dia sahabat Ify jadi harusnya biasa aja. Memang sih, kalau sama sahabat Ify yang satu ini Alvin palingan cuma suka lempar senyum doang, beda sama Shilla yang agak akrab suka nanyain Ify juga sama sahabat Ify yang sedang sakit itu. Jadinya ya gini agak canggung juga, tapi pingin ditemenin.

Loh kok malah nanyain Shilla, gerutu Sivia dalam hatinya. Jangan-jangan kak Alvin ada hati lagi sama sahabatnya itu.

"Katanya sih demam, nggak tahu juga sih gue belum jenguk." Jawab Sivia seadanya. Enggak tahu deh kurang suka aja lagi berdua gini malah ngebahas orang yang nggak ada di depan mereka alias lagi di rumahnya, ngapain emang ditanyain? Eh Siv, jangan-jangan loe cemburu lagi?
Tiba- tiba sebuah mobil sedan berhenti tepat di depan mereka. Sivia dan Alvin memandang mobil tersebut, palingan juga yang dianterin bokapnya, pikir mereka.

Uang GopekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang