Uang Gopek 43

1.5K 133 9
                                    


"Gue minta kontak sepupu loe Vin." Ujar Rio mencegat Alvin di depan pintu kelas pemuda itu.

Astaga. Alvin yang sedang berjalan menunduk memainkan ponselnya mendadak menghentikkan langkahnya lalu menatap Rio setengah kaget.

"Ify apa Agni?" Tanya Alvin, duh, mau ngapain lagi si Rio minta kontak sepupunya?  Apa mereka-Ify atau Agni, mencari masalah  lagi dengan teman satu angkatannya tersebut? Terutama si Ify, aduh, apa yang dilakuin sepupunya itu sampai-sampai Rio mencegatnya hanya untuk meminta kontaknya?

"Pacar gue, Ify." Jawab Rio tanpa ragu mengakui Ify sebagai pacarnya di depan Alvin yang notabennya tahu bahwa mereka hanya sebatas pacar boongan saja. Bodo amat sama pemikiran Alvin, pokoknya sama siapapun Rio bakalan ngaku-ngaku kalau Ify adalah pacarnya.

"Yo, bukannya kalian cuma boongan ya? Apa Ify buat masalah sama elo lagi? Tolong Yo, harap maklumin dia orangnya emang kayak gitu, gue sebagai sepupunya mewakilin dia buat minta maaf sama elo," ujar Alvin khawatir. Serius ya, apa sih yang dilakuin Ify kali ini sampai Rio harus repot-repot meminta kontaknya pada Alvin.

"Loe tenang aja, gue cuma pengen punya kontak pacar gue gitu aja, emang salah ya, kalau gue minta kontak pacar gue sendiri?" Tanya Rio skeptis. Alvin menganga kini mendengar jawaban Rio, pacar sendiri? Kan mereka cuma boongan, Rio ini aneh deh, kenapa sih pemuda itu kini, kok dia malah jadinya baper sama kisah boongan yang diciptakan Ify itu?

"Tapi kan, kalian cuma boongan Yo," sanggah Alvin. Ya, kan, yang Alvin tahu mereka cuma boongan kata Ify sih, dan dulu juga waktu diparkiran Rio marah-marah sama Ify gara-gara gak terima kalau gadis itu mengaku-ngaku sebagai pacarnya pada nenek Sari. Tapi kok sekarang malah pemuda itu sendiri yang dengan tegas mengakui Ify sebagai pacarnya di depan Alvin. Apa pemuda itu mulai ada perasaan dengan Ify?

"Iya, tapi nanti kalau waktunya tiba gue akan mengubahnya jadi beneran." Balas Rio dengan yakin. Makanya sekarang juga lagi usaha minta kontaknya sama Alvin. Biar bisa melakukan pendekatan pada gadis itu, ya meskipun Rio nggak tahu bakalan gimana ngedeketin Ifynya tapi kan apa salahnya dengan memulai mempunyai kontak gadis itu?

"Maksud loe, loe mau ngejadiin Ify pacar elo? Loe suka sama dia?" Tanya Alvin kaget, serius nih Rio Gunawan seseorang yang katanya dilarang untuk pacaran sama neneknya mendadak bilang menyukai sepupunya Ify? Padahal hubungan mereka sendiri adalah musuh bubuyutan.

Rio mengangguk mantap. "Bisa dibilang begitu. So, gue bolehkan minta kontaknya?" Tanya Rio tak sabar. Pake bertele-tele lagi si Alvin ini, padahal kan Rio cuma minta kontak sepupunya itu. Apa Alvin tipe orang yang protektif ya sama Ify, mungkin aja dia sebagai sepupu yang teramat menyayangi Ify memiliki kriteria-kriteria tersendiri bagi calon pacar Ify nantinya. Kalau gitu, Rio masuk nggak sama kriteria pilihan Alvin ini? Wah, Rio harus mulai ngebaik-baikkin Alvin nih apalagi pas latihan basket.

Alvin terdiam sebentar, bingung, kasih enggak ya? Kalau enggak, nggak enak Rio itu ketua tim basketnya, nanti malah Alvin dikeluarin lagi. Kalau dikasih, Ify marah lagi, hadeuh, bingung.

"Gimana Vin? Keburu bel berbunyi nih, atau loe kirimin ke nomor Whatshap gue aja deh ya, inget loh ya gue minta nomor kontak pacar gue Ify." Rio masih berkata dengan tak sabar apalagi melihat Alvin yang tampak bimbang antara memberikannya atau tidak.

"Oke gue kirimin nanti. Tapi loe harus janji satu hal, loe gak boleh bilang sama Ify kalau loe dapat kontaknya dari gue." Ucap Alvin pada akhirnya. 'Maaf ya Fy, soalnya kakak agak takut nih dikeluarin sama si Rio kalau gak ngasih kontak kamu,' batin Alvin merasa bersalah.

"Oke siip gampang itu. Ya udah, gue ke kelas gue dulu. Jangan lupa sama semua username sosial medianya ya Vin." Kata Rio mengingatkan. Setelah berkata seperti itu pemuda itu melangkahkan kakinya meninggalkan Alvin yang tengah dilanda kebingungan tersebut.

Tuhan, nanti Ify bakal marah enggak ya kalau tahu Alvin yang ngasih semua kontaknya sama Rio? Batin Alvin merasa khawatir.

Tapi, tadi Rio bilang kan kalau pemuda itu menyukai Ify? Benarkah itu? Atau cuma taktik saja Untuk mengerjai Ify gara-gara mencari masalah dengannya? Bagaimana jika kemungkinan yang kedua yang sebenarnya? Kasihan kan Ify jika hanya akan dikerjai oleh pemuda itu, Alvin sebagai sepupunya nggak rela sama sekali.

Tapi, kan Alvin tadi udah janji mau ngasih kontaknya Ify, arghh sial, bikin bingung aja.

"Vin, ngapain loe berdiri kayak orang bego di depan kelas begini?" Patton tiba-tiba menepuk bahu Alvin menyadarkan cowok sipit itu dari alam kebingungannya.

Alvin nyengir. Sial. Gue dikatain orang bego, tapi iya juga sih gue kayak orang bego diem di depan pintu kelas sambil melamun, untung aja gur gak kerasukan, batin Alvin berbicara.

"Oh sorry-sorry, gue ngehalangin jalan ya," jawab Alvin sambil melangkahkan kakinya sedikit ke samping. Memberikan jalan pada Patton yang terlihat ingin memasuki kelas mereka tersebut.

Patton hanya menggelengkan kepalanya tak habis pikir, kamudian cowok itu mulai masuk ke dalam kelas membiarkan Alvin yang kini malah berkutat dengan ponselnya.

Karena janji adalah hutang, dan Alvin malas berhutang pada Rio, untuk itu, mau tidak mau cowok sipit yang notabennya adalah sepupu Ify tersebut harus memberikan kontak Ify pada Rio sesuai janjinya tadi.

Uang GopekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang