Uang Gopek 75 (END)

1.4K 110 20
                                    

Part terakhir dari cerbung uang gopek.

Gak kerasa uang gopek pada akhirnya ending juga, cerbung ini ditulis selama tiga tahun karena sering sekali buntu ide heheu.

Terimakasih buat teman-teman semua yang selalu membaca ya, ngasih komentar sama ngasih vote.

Baca juga yuk cerita yang lainnya : Cowok pelit.

Masih RiFy kok castnya.

Yuk mampir ke lapaknya.

***

Lima hari berlalu, keadaan masih sama Rio tak kunjung juga mendekatinya kembali.

Mereka sudah seperti orang asing. Seperti sebelum kejadian terjatuhnya uang gopek milik Ify di depan kaki Rio.

Sesekali mereka berpapasan di kantin, di parkiran, koridor atau bahkan lapangan basket ketika Ify menghampiri Alvin, tapi keduanya selalu membuang muka. Memilih memendam rindu tanpa mengungkapkan karena sama-sama gengsi.

"Makan tuh gengsi," itu kata Sivia ketika Ify terus saja setiap hari bercerita tentang Rio. Betapa menyesalnya gadis itu telah membuat Rio menjauhinya.

Huhu andai waktu bisa diulang, sesal Ify selalu.

***

Pagi, pukul Tujuh di hari Senin yang nampak berawan kali ini, seperti berawannya hati pemuda yang sedang berjalan menapaki lantai koridor kelas sepuluh, Rio nama pemuda tersebut.

Pemuda itu baru saja selesai sarapan bubur di kantin, berjalan dengan lunglai menuju kelasnya yang berada di paling ujung tepatnya dekat perpustakaan sekolah. Sembari memandang sebuah benda kecil berbentuk bulat yang disebut uang gopek hasil kembalian jajan dari ibu kantin, ingatan pemuda itu melayang pada satu nama, Ify, gadis pujaannya. Benda bulat berwarna putih tersebut membawa kenangan yang tak terlupakan untuk Rio. Membuat Rio merasakan jatuh cinta sekaligus patah hati untuk pertama kalinya. Membuat Rio mengenal gadis aneh yang hobi ngumpulin uang receh bernama Ify.

Rio kemudian menghela napas, mengingat Ify, Rio jadinya rindu berat. Sudah hari ketujuh pemuda itu menjauhi Ify. Hanya memandangi diam-diam gadis itu dari jauh tentu saja. Rio gak berani lah terang-terangan, yang ada entar Ify makin keki sama Rio.

"Gara-gara elo gue ketemu dia." Rio mengomel pandangannya masih tertunduk pada uang gopek yang dipegangnya. Tidak memperhatikan sekitar.

"Tapi gue bersyukur juga sih kenal sama Ify walau gak bisa milikin dia juga." Rio terus mengoceh sendiri. Sudah mirip orang kurang waras yang ngajak ngomong uang receh. Untung koridor masih sepi, hanya baru ada beberapa orang yang datang. Jadinya tak banyak yang menyaksikan ke absurd an Rio tersebut.

"Huh, ya udah lah semua udah terjadi juga, gue harap kedepannya ada kebaikan yang terjadi antara kami."

Rio kemudian memutuskan memasukkan uang gopek tersebut ke dalam saku celananya. Tapi dorongan dari belakang punggungnya menyebabkan si uang gopek jatuh menggelinding ke bawah lantai tepat ke arah belakangnya. Entah ke mana.

Panik, Rio cepat berbalik, namun detik selanjutnya dirinya mendadak mematung mendapati seseorang yang menabraknya tersebut, Ify, gadis pujaannya. Berdiri di hadapannya dengan pandangan yang sama terkejutnya dengan Rio.

Keduanya membisu, saling pandang sembari mengerjap-ngerjapkan mata mereka masing-masing. Masih terkejut.

"Wah, uang gopek siapa nih?" Sebuah suara mengagetkan keheningan yang tercipta antara Rio dan Ify. Kedua orang yang dilanda keterkejutan tersebut secara reflek menoleh kearah sumber suara.

Gabriel, sahabat Rio berdiri tak jauh di belakang Ify. Pemuda itu memungut uang gopek yang tadi dijatuhkan Rio. Lalu menatap kedua orang dihadapannya bergantian.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Uang GopekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang