Agni dan Ify kini sudah berada di dalam angkot. Sudah hampir sekitar sepuluh menit mereka menjadi penumpang angkot tersebut. Untung nggak terlalu banyak penumpang, jadinya angkot yang mereka tumpangi nggak terlalu sesak dan mereka nggak perlu dempet-dempetan tempat duduk. Tadi saat menunggu di halte untungnya angkot cepat datang hingga mereka tak perlu lama-lama menunggu.
"Kenapa sih nggak naik motor loe aja kayak kemarin?" Tanya Agni yang kelihatan enggan naik angkot.
"Gue emang biasa ngangkot kalau sekolah terlalu jauh papa nggak ngijinin. Lagian emangnya kenapa kalau naik angkot?" Jawab dan tanya Ify. 'Ish, manja banget sih jadi orang pake protes lagi, masih untung gue temenin, kalau gue egois udah deh gue milih ikut kak Alvin daripada ngangkot pagi-pagi begini' dumel Ify dalam hatinya.
"Ya kan, di angkot sumpek kalau pake motor kan bisa nikmatin semilir angin jadinya seger apalagi pagi-pagi begini udara masih sejuk." Balas Agni. Apalagi kalau dibonceng cowok cakep plus kaya duh pengennya berlama-lama deh di motornya nggak mau sampai di tempat tujuan dengan cepat Agni mulai berkhayal lagi.
Tiba-tiba angkot mendadak berhenti membuat sang supir angkot menggeerutu.
'Loh kenapa nih?' Batin Ify.
"Aduh ini teh kenapa malah mogok begini?" Keluh sang supir mencoba kembali menghidupkan angkotnya.
"Kenapa pak, kok mendadak berhenti?" Tanya seorang wanita paruh baya yang duduk di belakang sang supir.
"Mungkin mogok bu," jawab sang supir penuh sesal. Sang supir mencoba kembali menghidupkan mesin angkotnya namun tak kunjung juga menyala.
Sial. Malah mogok, ya Tuhan dosa apa Ify pagi-pagi begini udah dapat kesialan angkot mogok. Haduh, alamat harus nunggu angkot yang lain lagi. Ya kali kalau cepet datang, kalau nggak kan bisa telat.
"Tuh kan! Ah gimana dong ini, gimana kalau kita telat Fy?" Agni berdecak kesal. Ah, kacau balau malah mogok nih angkot kan jadinya mereka harus nunggu angkot lain lagi. Gimana kalau angkot yang lainnya nggak datang juga? Agni pasti gagal lagi jadi murid baru. Hah, padahal kan kalau jadi murid baru dia nanti bakal jadi pusat perhatian, kan asyik tuh dilihatin banyak orang kayak artis hehe.
"Aduh ini angkotnya nggak mau nyala sepertinya mogoknya parah. Mohon maaf ya ibu-ibu dan juga adek-adek sepertinya kalian harus mencari angkot yang lain lagi."
TUH KAN! Ke khawatiran Ify malah jadi kenyataan. Aissshhh sial.
"Ya udah deh ini pak uangnya makasih ya," kata wanita paruh baya yang mengeluarkan suara tadi. Dua wanita paruh baya lainnya mengikuti si wanita paruh baya pertama turun dari angkot sambil membayar ongkos mereka terlebih dahulu.
Ify dan Agni pun melakukan hal demikian. Memangnya apa yang harus mereka lakukan kalau bukan turun dan bayar ongkosnya, mereka bukan orang gila yang nunggu di angkot sampai angkotnya sudi hidup kembali. Dan memangnya si angkot kapan akan hidup lagi? Bisa- bisa Ify dan Agni kutuan eh jamuran ding nungguinnya.
"Aduh, hari pertama sekolah udah sial begini gimana kedepannya?" Gerutu Agni kesal.
Saat ini keduanya tengah berdiri di pinggir jalan untuk menunggu angkot lain yang bisa membawa mereka ke sekolah.
"Ah iya biasanya juga nggak gini. Gue lancar-lancar aja tuh. Kenapa hari ini malah sial ya?" Ify berniat menyindir. Boleh nggak sih kali ini Ify nyalahin Agni, kan kalau nggak sama gadis itu biasanya juga angkot yang Ify tumpangi nggak pernah mogok. 'Tapi Fy loe nggak boleh gitu, setiap kejadian itu sudah diatur Tuhan, kebetulan aja loe lagi sama Agni,' sisi baik dalam hati Ify mengingatkan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uang Gopek
Teen FictionLewat uang gopek, Ify dan Rio saling jatuh cinta. Pengen tahu kisahnya? Cek yuk di sini! Cover by @Hyderia ☺?.