Uang Gopek 55

1.6K 128 23
                                    

"Loh Rio mana Yel?" Tanya Cakka yang kini sampai di kelas Rio dan Gabriel untuk mengajak kedua sahabatnya itu pergi bersama ke Kantin. Tapi, ia hanya mendapati Gabriel yang sedang memainkan ponselnya sendirian. Rio nya mana? Apa ke Toilet? Nggak mungkin banget, tadi nggak ketemu sama Cakka.

"Udah duluan, loe lama sih dia kan udah nggak sabar pengen ketemu ceweknya. Heran deh gue tuh anak berubah drastis banget hanya karena gara-gara cinta perasaan gue enggak deh." Jawab Gabriel sambil mengalihkan pandangannya dari ponsel yang dipegangnya kepada Cakka yang baru saja datang setelah sedari tadi ditunggunya. Rio itu ya menurut Gabriel jadi alay semenjak jatuh cinta sama Ify, yang pertama sih, terkesan norak, itu menurut Gabriel ya, bukan Gabriel iri cuman ya gitu norak aja.

"Si Ify, Ify itu?"

"Yoi." jawab Gabriel sembari mengangguk. Pemuda itu kembali memainkan ponselnya membalas pesan dari Gebetan barunya.

"Gue tadi ketemu cewek." Ujar Cakka tiba-tiba membuat Gabriel mengernyit heran. Gabriel kembali menatap Cakka dengan  heran kali ini. Lah, terus apa yang spesialnya? Gabriel juga tiap hari ketemu cewek kok, teman sekelasnya kan setengahnya bergender cewek. Terus apa istimewanya Cakka ketemu cewek sampai-sampai harus pengumuman sama Gabriel? Sorry ya kalau mau pamer mah nggak usah sama Gabriel.

"Namanya Ify, gue langsung suka, terus pas di inget-inget namanya, gue jadi kepikiran cewek bohongannya Rio. Yel, nama Ify di sekolah ini ada berapa? siapa tahu dia bukan Ify yang diceritakan Rio, gue bermaksud move on sama dia ceritanya." Sambung Cakka kemudian.

Gabriel tampak berpikir ditanyai seperti itu, nama Ify ada berapa ya? Selama ini Gabriel cuma baru nemu nama Ify satu , ya si gadis pemilik uang gopek yang jadi pacar boongannya Rio. Yang lain nggak pernah meskipun udah mau tiga tahun sekolah di sini. Terus, jadinya nama Ify ada berapa di sekolah ini?

"Gue nggak tahu nama Ify ada berapa. Emangnya yakin loe sanggup ngelupain mantan yang kata loe paling loe cintai itu?" Jawab Gabriel sangsi, soalnya Cakka selalu bilang dia cinta mati dan gagal move on dari si mantan yang tiba-tiba memutuskannya itu gara-gara ngelihat Cakka lagi jalan berdua sama adik kelasnya.

Cakka menghela napas, "Gimanapun juga gue emang harus ngelupain dia, sekarang dia di mana aja gue enggak tahu." Ujar Cakka miris.

Kasihan sekali, batin Gabriel prihatin.

'Loe di mana Ag? Kita satu negara sekarang, tapi kecil banget ya kemungkinannya kita ketemu.' Batin Cakka yang kini malah jadi melamun.

Negara ini luas, kemungkinan mereka bertemu hanya beberapa persen saja, Cakka bahkan tidak tahu di kota mana sekarang Agni menetap, meski di kota Jakarta pun hanya takdir yang bisa mempertemukan mereka.

Cakka Abimana Putera hanya pernah satu kali jatuh cinta dan itu kepada Agniya Prameswari. Namun kisah asmaranya harus kandas gara-gara dirinya kepergok sedang jalan berdua dengan adik kelas, sewaktu itu Agni memarahinya dan menuduhnya selingkuh lalu memutuskan hubungan tiba-tiba. Bodohnya Cakka hanya diam saja dan tak berusaha memberi penjelasan pada Agni kalau dirinya dan adik kelas tersebut hanya sebatas teman biasa yang kebetulan sedang hangout bareng. Ah iya, Cakka sewaktu itu merasa kecewa karena Agni tak percaya padanya. Memangnya hubungan satu tahun mereka tak cukup membuktikan kesetiaan Cakka selama ini, bisa-bisanya gadis itu langsung menuduhnya tanpa menanyakan terlebih dahulu siapa adik kelas itu bagi Cakka?

"Oy, malah ngelamun, ayok ah ke kantin gue lapar." Ujar Gabriel sambil menepuk pundak Cakka yang tengah melamun entah memikirkan apa.

Cakka tersadar "Sorry bro." Kata Cakka nyengir. Padahal dirinya juga sudah lapar dari tadi nggak sarapan dulu sih di rumahnya maklum nggak ada yang masakin, orang tuanya belum mengirim pembantu. Jadi makanpun harus beli di dekat rumahnya nggak ada yang jualan bubur maupun nasi kuning apalagi gorengan, harus delivery, lah kelamaan bisa-bisa Cakka terlambat ke sekolah.

Uang GopekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang