"Uncle, tahu nggak sih Agni tuh seneng banget akhirnya diizinin mami-papi tinggal sama uncle dan aunty di sini. Apalagi kan nanti Agni ada temennya Ify, ah pasti bakal seru banget hidup Agni gak bakal bosen kayak di Aussy." Ucap seseorang tepat ketika Ify sudah membuka pintu dan masuk ke dalam rumah.
Astaga. Ify terkejut bukan main melihat seseorang yang sedang duduk di ruang keluarga bersama ayahnya.
Dia Agni. Sepupunya yang rese. Dan mau apa dia di sini? Tadi samar-samar Ify mendengar kata tinggal, diizinin, ada temennya Ify? Apa, mungkin sepupunya itu akan ikut tinggal di sini bersamanya?
Very NO! Ini gak boleh terjadi sepupu resenya itu gak boleh tinggal di sini, bisa kacau semuanya.
Ify mematung jadinya sambil melamun memikirkan bagaimana jika Agni tinggal bersamanya di sini, dia pasti akan mericuh di hidup Ify.
"Eh Fy, kamu udah pulang? Sini sayang, ada Agni." Suara sang ayah berhasil menyentak lamunan Ify.
"Ifffy, I miss you so much, duh loe masih aja kerempeng begini ya nggak berubah. Eh gue bakal tinggal di sini loh, loe pasti seneng bakal ada temennya gue mulai sekarang," Agni langsung menghampiri Ify dengan senyum lebarnya. Kemudian gadis itu memeluk Ify dengan bahagia. Sementara Ify dalam hati menggerutu, 'Gue akan ngerasa sial loe tinggal di sini,' tahu kan tadi aja belum apa-apa udah ngatain Ify kerempeng, hey Ify itu langsing bukannya kerempeng, ish mulutnya itu loh kayak nggak pernah disekolahin, doyanya nyakitin hati orang. Bikin keki aja.
Dengan berat hati Ify membalas pelukan Agni. "Oh bagus dong, entar gue ada temennya di rumah ini." Balas Ify berbohong.
Sejujurnya Ify pengen banget bilang kalau dia nggak suka si Agni tinggal bersamanya. Tapi dia orangnya nggak suka blak-blakkan, ya jadi Ify terpaksa bohong. Maafin Ify ya Tuhan, terpaksa Ify bohong lagi untuk ke sekian kalinya.
"Iya, hidup loe pasti bakalan jadi lebih berwarna karena kehadiran gue di sini." Ucapnya lagi sambil melepaskan pelukannya. Ify tersenyum palsu. 'Lah, emangnya hidup gue hitam-putih apa sebelum loe ada di sini, sorry ya sekalipun gue tuh jomblo akut tapi gue mah bahagia.' Ujar Ify dalam hatinya.
"Haha iya bener," jawab Ify tertawa hambar.
Agni masih tersenyum lebar. "Iya dong. Yuk, gue ada oleh-oleh buat elo." Ucap Agni lagi kini mengajak Ify untuk menuju kursi yang tadi sempat di dudukinya.
Ify hanya pasrah mengekor di belakang sepupunya itu. Ya terus mau gimana lagi dong? Eh, tapi oleh-olehnya apa ya? Hemzzz lumayan lah, walaupun nggak suka sama orangnya tapi kan belum tentu sama oleh-olehnya.
***
Rio sedang berbaring sambil menatap uang gopek yang dicurinya beberapa hari lalu dari gadis bernama Ify.
"Kenapa ya berat rasanya hati ngembaliin uang gopek ini, padahal ini tuh cuma uang gopek yang kalau dipikir-pikir buat apaan, gue kaya, duit gue juga banyak, terus kenapa gue mati-matian nahan uang yang kalau dibeliin permen aja cuma dapat tiga biji." Gumam Rio, kali ini pemuda itu membolak-balik uang gopek tersebut sambil meneliti, mencari keistimewaan apakah yang terdapat dalam uang gopek tersebut.
"Masa iya sih perkiraan gue bener kalau uang ini ada peletnya? Kan bisa aja si cewek tarzan itu naksir gue terus pengen deket sama gue lalu pura-pura deh ngejatuhin uang gopek nya di depan kaki gue. Biar gue ambil dan dia jadinya bisa ngomong sama gue, kan gue ganteng, gue juga kaya, mungkin aja dia selama ini diam-diam suka sama gue." Rio berpikir, mungkinkah seperti itu kenyataannya? "Tapi, ah masa iya juga, dia kayaknya gak tahu gue." Aduh jadinya Rio pusing mikirin uang gopek dan kehadiran gadis tarzan bernama Ify yang tiba-tiba mengacau di hidupnya itu.
"Jangan-jangan uang gopek itu ada hubungannya sama Ify." Ucap seseorang. Mama Manda.
Rio terlonjak kaget dengan kedatangan ibunya tersebut yang tiba-tiba itu. Buru-buru pemuda itu memasukan uang gopek yang sedari tadi dipandanginya tersebut ke dalam saku celananya, kemudian ia mengubah posisinya menjadi duduk bersila di atas tempat tidurnya.
"Ah nggak ma,"jawab Rio berbohong. Dan, Rio kembali berbohong, jujur ini semua karena ia tak berani berkata jujur takut dimarahin. Apalagi kan si Ify anak temennya, aduh kalau sampai mama tahu gawat Rio bakalan dijewer, gimana dong entar kuping Rio merah.
"Terus kalau enggak ngapain diumpetin?" Tanya sang mama dengan tatapan curiganya.
Mama Manda udah curiga berat waktu nemuin anaknya sedang mandangin uang gopek beberapa hari yang lalu. Pasti ada sesuatu dengan uang gopek itu, dan mendengar cerita nenek sari kalau ternyata selama ini Rio punya pacar, padahal setahunya anak tunggalnya ini jomblo akut, terus tadi penyangkalannya kalau Ify hanya mengarang cerita, jangan-jangan ada hubungannya dengan uang gopek yang diamati anaknya tadi, tapi apa? Mungkinkah uang gopek itu punya Ify?
"Hah, hehe kan ada mamah masa Rio mandangin uang gopek, harus sopan dong Rio harus memfokuskan diri pada mama, kosentrasinya gak boleh kebagi sama uang gopek tadi." Rio berbohong lagi. Pokoknya gara-gara si gadis tarzan Rio jadi rajin bohong sama mamanya, padahal Rio tuh anak baik, nggak suka bohong dulunya tapi sekarang? Jadi berani begini.
"Yang nenek sari bilang itu bener, kamu pacaran sama Ify terus punya selingkuhan namanya Dea?" Mama Manda mengalihkan topik pembicaraan. Masalahnya mama tuh penasaran tiba-tiba mendengar anaknya yang selama ini ia ketahui jomblo akut mendadak dikabarkan punya pacar sekaligus dua lagi, hadeuh kapan punya pacarnya dan kenapa selama ini kok berani-beraninya ngebohongin dia dan ibunya?
'Ahelah ngebahas ini lagi,' batin Rio prustasi. Gimana dong Rio harus jawabnya, kalau nyangkal, nanti mamanya akan nanya lagi kenapa si Ify sampai ngelakuin hal kayak gitu.
Atau kalau Rio nggak jujur mamanya nanya lagi sama mama Ify, gimana kalau gadis itu bilang jujur sama mamanya dan mamanya bilang jujur sama mama Rio kan Rio bakalan dimarahin jadinya. Terus bakal disuruh ngembaliin uang gopek tersebut, kan Rio nggak mau ngembaliin uang gopek itu, selain gak rela, Rio juga gak suka melihat kemenangan gadis tarzan itu.
"Kenapa diem? Apa bener? Jawab Yo kalau mama nanya itu, katanya harus sopan sama orang tua." Mama Manda bertanya tak sabar.
Rio menghela napas, "Iya ma, Rio pacaran sama Ify, terus karena Rio udah bosen jadinya macarin cewek lain lagi, Ify bener Rio selingkuh sama yang namanya Dea temen sekelas Rio." Jawab Rio akhirnya kembali berbohong. Membuat mama Manda memandang anaknya tak percaya.
Anaknya, selama ini kelakuannya seperti itu? Mempermainkan anak gadis orang? Aduh gawat mana anak sahabatnya Sonia lagi, bagaimana kalau Ify ngadu ke mamanya, kan Manda jadinya gak enak sama sahabatnya itu.
"Astaga Rio jadi benar ya kamu itu, pantesan Ify sampai kayak gitu dia pasti sakit hati sama kamu. Kamu tuh gak mikir apa jadi cowok? Dari mana kamu belajar jadi playboy dan nyakitin hati orang? Apa kamu tahu mama Ify itu sahabat mama, kalau sampai beliau tahu, muka mama mau ditaruh di mana? Pokoknya mama gak mau tahu kamu harus tinggalin selingkuhan kamu itu dan kembali sama Ify, biar mama nggak malu sama mamanya Ify gara-gara kelakuan kamu ini." Omel mama Manda panjang lebar.
Lah, sial malah disuruh mempertahankan hubungan yang bahkan gak pernah dimulai itu. Kacau ini mah, eh tapi pura-pura aja lah setuju, toh entar juga gak bakalan nanyain lagi.
"Iya ma, Rio bakalan balik lagi sama Ify." Balas Rio, saat ini dia harus pura-pura nurut biar gak kena omel. Ya sudah lah dianggap pacaran sama gadis itu juga yang penting faktanya enggak.
"Kamu ini ya jadi anak tuh ya jangan ngebohongin orang tua, bilangnya...."
Dan seterusnya, mama Manda memulai ocehannya menasehati sang anak yang saat ini tengah khidmat mendengarkan.
Rio gak peduli lagi sama nasib kupingnya kali ini, biarlah panas karena mendengarkan ocehan mamanya. Daripada harus mengembalikan uang gopek itu dan melihat gadis tarzan itu senang. NO RIO SAMA SEKALI GAK RELA MELIHAT GADIS TARZAN ITU BAHAGIA.
Sampai kapanpun Rio gak akan mengembalikan uang gopek milik Ify. Gak akan pernah, camkan itu gadis tarzan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uang Gopek
Teen FictionLewat uang gopek, Ify dan Rio saling jatuh cinta. Pengen tahu kisahnya? Cek yuk di sini! Cover by @Hyderia ☺?.