Uang Gopek 5

2.4K 183 1
                                    

Mana gara-gara gadis itu dia dikatain mungut uang gopek lagi, terus juga Gabriel jadi tahu kalau tadi Rio berbohong. Arrgggghh, awas saja gadis itu, dia tidak akan mengembalikkan uang gopek miliknya, biar tahu rasa. Sekalipun gadis itu memerintahkan orang berbadan besar untuk menghadangnya, Rio berjanji dia tidak akan mengembalikkan uang gopek itu.

"Vin, gue nggak mau cari ribut ya sama elo, salah siapa gadis itu nggak hati-hati jaga uang gopeknya, jadinya kan jatuh di depan gue, tadi gue udah bilang kan? Apa yang ada di genggaman tangan gue jadi milik gue. Please ya Vin, loe mendingan sekarang pulang terus bilang sama si sepupu tercinta elo itu, kalau apa yang udah ada di tangan Rio Gunawan sudah menjadi miliknya, dan siapapun tidak bisa mengambilnya kembali. Sorry Vin, gue duluan ya." Rio berkata jengah, pemuda itu tanpa menghiraukan tatapan kesal dari lawan bicaranya, membalikkan badan kembali, lalu mengambil tas ranselnya. Tanpa menoleh sedikitpun pemuda itu beranjak meninggalkan Alvin yang mungkin dongkol dengan kelakuannya.

Gabriel menepuk bahu Alvin, "Sorry ya, gue juga nggak habis pikir sama undang-undangnya itu, mungkin entar gue bantuin deh minta balikkin tuh uang gopek." Gabriel berusaha menenangkan Alvin. Alvin menghela napas. Kalau saja dia bukan Rio Gunawan mungkin tadi Alvin akan lebih berani.

"Bantuin ya Gab, gue nggak mau sepupu gue marah sama gue gara-gara gak berhasil. Cuma elo nih yang bisa bantu." kata Alvin tampak putus asa. Apa yang harus ia katakkan pada Ify nanti jika gadis itu bertanya hasilnya?

Gabriel mengangguk, kasihan juga sama Alvin. Haduh, si Rio ya Tuhan malu-maluin aja. Kenapa sahabatnya itu kukuh mempertahankan uang gopek itu? Padahal uang di dompetnya banyak, tinggal ditukerin ke warung jadi deh uang receh gopean, sumpah demi apapun, apa yang terjadi pada sobatnya itu? Dan lagi tadi dia nyiptain undang-udang yang aneh, 'Astaga, Rio, sebenernya apa sih isi tempurung kepala elo?' Batin Gabriel heran.

"Iya, iya, gue bantu deh, kasihan gue sama tampang loe yang kusut itu haha." Timpal Gabriel malah tertawa. Soalnya beneran loh muka Alvin itu kusut lebih kusut daripada pakaian yang belum disetrika, kasihan sekali.

"Yeee sialan elo, Ify udah gue anggap adik Gab, makanya gue takut ngecewain dia. Ya udah deh, gue juga mau pulang nih, gue duluan ya, thanks sebelumnya Gab." kata Alvin pamit. Gabriel mengangguk-ngangguk, sambil memandang Alvin yang mulai menjauh.

Masih tak habis pikir dengan si Rio, kenapa maling uang gopek milik orang?

Setelah kepergian Alvin, Gabriel menyadari sesuatu, kalau dirinya satu-satunya orang yang masih berada di lapangan yang kini terlihat sepi itu, sial, dirinya ditinggalkan orang-orang. Si Rio pasti udah pulang duluan, padahal kan tadinya Gabriel ingin menebeng, eh gara-gara Alvin jadinya ditinggalin, alamat harus ngangkot ini, hadeuh!

---

"Maaf Fy, Rio bilang dia punya undang-undang yang dibuatnya sendiri, kalau apa yang sudah diganggam tangannya itu artinya jadi miliknya, dan nggak bisa diambil lagi sama siapapun." kata Alvin penuh penyesalan, ketika Ify menagih sore ini.

Ify memang sengaja datang ke rumah Alvin untuk menanyakkan apakah Alvin berhasil mengambil kembali uang gopek miliknya dari tangan Rio Gunawan atau tidak? Tapi, ternyata hasilnya tidak sesuai harapan Ify, Alvin malah bilang Rio punya undang-undang menyebalkan, bahwa apa yang sudah jatuh ke tangan pemuda itu tidak akan bisa lagi diambil oleh orang lain, undang-undang yang sama seperti yang Rio katakan pada Ify pada waktu itu.
'Mamaaaaaa kenapa Rio Gunawan menyebalkan sekali, dia maling uang gopek Ify dan nggak mau mengembalikkannya.' batin Ify kesal.

"Ya udah nggak papa kak, makasih ya," jawab Ify lesu. Gadis itu tanpa menatap Alvin langsung saja berbalik, ingin pulang. Ya Tuhan, hati Ify sedih sekali, uang gopeknya tak berhasil diselamatkan.

"Gabriel katanya mau bantuin Fy, nanti tunggu info selanjutnya ya," teriak Alvin mencoba menghibur. Ify menghentikkan langkahnya, kemudian menoleh sebentar, tampangnya kusut melebihi bola yang kusut.

"Iya kak," Ify kembali bersuara lemah, sambil berbaik lagi, membuat Alvin menghela napas. Alvin telah mengecewakan sepupu kesayangannya itu, tapi, apa boleh buat Rio Gunawan bukan saingannya.

Sepertinya orang lain tak bisa diandalkan dalam masalah ini, harus Ify yang turun tangan, pokoknya besok apapun yang terjadi gadis itu harus menemui lagi Rio Gunawan untuk menagih kembali uang gopek miliknya, enak saja cowok itu ngakuin hak milik orang lain seenak jidat. Walaupun kata orang uang gopek tak berharga, tapi bagi Ify, uang itu tetap uang yang jika dikumpulkan sedikit demi sedikit lama-lama akan menjadi bukit.

Uang GopekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang