Uang Gopek 30

1.6K 125 9
                                    


Hari ini hari Senin, Ify, Agni juga papa Ify kini sudah duduk manis di meja makan menunggu sang mama yang kini tengah memasak nasi goreng sebagai menu sarapan mereka pagi ini. Papa sambil minum kopi, Agni sambil megang gelas berisi air minum, sementara Ify lagi ngutak-ngatik ponselnya berselancar di dunia maya.

"Om kalau seandainya Ify punya pacar gimana?" Tanya Agni sambil melirik Ify. Ify melebarkan matanya, gadis itu reflek menoleh ke arah Agni cepat. Sial, si Agni pasti sengaja. Aduh, jangan sampai Agni buka mulut, apalagi kan Ify pernah cerita kalau uang gopeknya dirampok Rio Gunawan, dan waktu itu Rio Gunawan juga pernah ketemu papa kan jadinya papa bakal ngeh, dan nggak akan percaya kalau mereka pacaran, alamat kebongkar di tempat deh semua kebohongan Ify. Dan, Agni akan kesenengan, karena ternyata Ify nggak punya pacar ganteng plus kaya.

"Ya nggak papa, kan udah gede yang penting pacarannya masih batas normal aja nggak sampai yang macem-macem. Emangnya kenapa Ag, kamu punya temen cowok yang jomblo yang mau dikenalin sama Ify?" Jawab dan tanya om Dirga.

Agni menggeleng. "Enggak om, Agni aja baru putus, cuma nanya aja. Kan, nanti Ify kalau punya pacar nggak harus sembunyi-sembunyi kalau diizinin begini." Double sial. Agni menyindirnya. Tapi Ify memilih tetap diam sambil manyun. Biarin deh sesukanya. Kalau ditanggepin bisa-bisa malah buka mulut.

'Sekarepmu Agni, gue mah nggak peduli,' batin Ify.

"Oh begitu. Asal Ify pinter milih cowok aja yang baik, nggak neko-neko. Om sih nggak akan maksain kehendak, kan Ify yang ngejalanin juga bukan om ataupun tante." Jawab om Dirga lugas. Sambil melirik anak semata wayangnya yang sedari tadi hanya diam. Ify tersenyum dalam hati mendengar jawaban papa tercintanya. Papanya itu ya emang paling the best deh, Ify pengen banget ketemu jodoh yang kayak papa, udah baik, penyayang, bertanggung jawab, nggak emosional dan yang paling penting papa mengerti bagaimana keinginan keluarganya baik itu Ify maupun mamanya.

Orang bilang cinta pertama seorang perempuan adalah ayahnya, dan Ify pun demikian.

"Om bakalan bangga enggak kalau seandainya Ify punya pacar kaya raya dan ganteng tapi tukang selingkuh?" Tanya Agni lagi.

Heh, triple sial. Agni belum selesai juga menyindirinya bikin pengen nimpuk aja. Tapi sabar Ify, orang kayak Agni itu nggak untuk ditanggepin malah semakin gencar nanti.

"Ya enggak dong Ag, lebih baik sama cowok yang biasa aja, maksudnya ganteng kan relatif, kekayaan juga bisa dicari, asal dia sayang sama Ify dan mau bertanggung jawab sama hidup Ify nantinya. Om sama tante kan nggak mungkin selamanya ngedampingin Ify, harus ada yang menjaga Ify nantinya seumur hidup puteri om tercinta ini." Jawab om Dirga lagi. Perasaan Ify yang tadinya kesal jadi menghangat mendengar rentetan jawaban sang papa. Semua orang tua di dunia ini pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya begitupun papa Ify, papa Ify pasti selalu mendoakan kebahagiaan Ify.

"Tuh Fy, mending loe putusin deh kak Rio. Papa loe pasti bakal nggak suka sama dia, kan dia tukang selingkuh." Bisik Agni pelan sehingga om Dirga tak bisa mendengarnya.

Oh, Ify mengerti kini, karena belum terima kalah saing sama Ify, Agni sengaja ngelakuin ini semua biar Ify mikir-mikir lagi buat mertahanin hubungannya dengan Rio. Astaga. Agni ini ya. Benar-benar iri dengki hatinya. Amit-amit deh Ify jadi orang kayak gitu, bakalan susah lihat orang bahagia kepanasan, pinginnya tuh orang di bawah dia, biar dia puas. Jangan sampai ditiru ya kawan-kawan semua, akan menyilitkan jika punya hati kayak gitu, dan pasti hidup nggak ngerasa tenang.

"Tapi gimana Ag, gue cinta banget sama kak  Rio, secara kan dia ganteng dan kaya. Jadinya sayang buat dilepasin. Selama gue mampu gue akan mempertahankan hubungan ini. Dan bukan gue yang kalah tapi si pihak ketiga yang bakalan mundur. Gue pastikan itu." Balas Ify sambil berbisik juga.

'Mampus loe, jawaban gue pasti nggak akan hati loe terima haha' batin Ify senang melihat ekspresi Agni yang kelihatannya tak puas dengan jawaban Ify.

"Kalian sedang membicarakan apa?" Tanya sang papa menginterupsi acara bisik-bisik antara Ify dan Agni.

"Nggak apa-apa pah, Agni tadi cuma nanya kita bakal naik angkot nomer berapa buat bisa sampai di sekolah." Alibi Ify.

Sang papa hanya mengangguk-ngangguk. Sementara Agni masih kesal karena jawaban Ify tadi. Padahal Agni ngarepnya Ify tuh jawab gini "Iya ya Ag, gue juga kayaknya harus mikir ulang buat lanjutin hubungan ini sama Rio, dia pasti bakal nggak disukai papa soalnya udah ngeduain cinta anaknya." Harusnya Ify ngomong gitu biar Agni lega nggak merasa kalah saing terus. Ah kacau!

"Kalau aja sekolah kalian satu arah papa anterin deh. Alvin udah dikasih tahu kalau ada Agni Fy?" Tanya sang papa. Biarkan kali ini Agni dengan kekesalannya, mending ngobrol sama papa aja daripada ngurusin Agni yang lagi marah gara-gara hal yang nggak penting.

"Iya pa nggak papa lagian biasanya juga Ify nggak dianterin. Udah pah, katanya maaf nggak bisa nganterin nggak mungkin juga katanya ngangkut dua orang sekaligus." Jawab Ify lagi. Seharusnya tuh Ify yang kesal sama Agni gara-gara dia pindah ke sini Ify jadi harus bangun lebih pagi dari biasanya. Kan sekarang harus berburu angkot buat bisa berangkat gak kaya biasanya yang suka nebeng sama kak Alvin jadi agak santai, kalau angkot harus pagi-pagi kan nggak tentu juga datangnya kapan ya siapa tahu nunggu lama di halte.

Mama datang dengan membawa dua piring diletakkannya di hadapan Agni dan sang papa. Loh Ify mana?

"Nanti punya kamu, tangan mama cuma dua." Ucap mama sebelum Ify sempat membuka mulut. Ify cemberut. Kalau ada Agni Ify emang suka dianak tirikan sama mama padahal kan Agni itu bukan anak mama, yang anak mama itu Ify. Kok kayaknya lebih sayang Agni sih. Agni tamu Fy, loe ngerti dong, iya bener juga sih.

Setelah beberapa detik mama kembali membawa dua piring nasi goreng, satunya disodorkan pada Ify dan satunya lagi untuk dirinya.

Lalu mereka makan dengan tenang. Sesekali Agni bercerita tentang kesehariannya di Aussy, papa dan mama Ify yang menimpali, sementara Ify sendiri diam saja. Lagian nggak ada yang seru dari cerita si Agni cuma niat pamer aja. Apalagi kan Ify belum pernah ke luar negri.

Ngiri cuy!

Uang GopekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang