Rio : Loe sama Agni tunggu di lapangan basket jangan pulang dulu, gue ada latihan basket sebentar. Nanti pulangnya gue anterin lagi.
Sebuah pesan via Whatshap masuk ke dalam ponsel Ify, menghentikkan aktifitas gadis itu yang sedang membereskan buku-bukunya. Bel pulang baru saja berbunyi beberapa detik yang lalu.
Gadis itu mendengus sebal menerima pesan dari si perampok uang gopek tersebut. Dirinya masih kesal dengan pemuda itu yang malah membela Agni tadi ketimbang pacar boongannya sendiri. Ah, ngomong-ngomong soal pacar boongan Ify jadi ingat bahwa status mereka itu akan dirinya akhiri hari ini. Ya, hatinya memutuskan untuk memilih mengakhiri sandiwara ini, ketimbang mempertahankannya tapi dilabrak kakak kelas terus, huh takut gengs.
Ify : Gue mau pulang bareng Shilla naik angkot. Kalau loe mau nganterin Agni, whatshap aja dia suruh nungguin elo, ini nomer nya 089968419**
Balas Ify sambil menekan keypad ponsel nya dengan kasar. Anterin aja tuh si Agni, lagian Ify lagi males ngelihat mukanya hari ini gara-gara kejadian tadi di kantin.
"Fy, jadi kan pulang bareng gue?" Tanya Shilla di samping Ify yang sudah selesai memasukan buku-bukunya ke dalam tasnya.
"Jadi, yuk, si Agni biar sama kak Alvin aja. Gue lagi males ketemu dia." Jawab Ify.
Ify : Ag, loe pulang bareng kak Alvin ya, gue ada urusan sama Shilla. Tungguin aja kak Alvin dilapangan basket.
Ify mengirim pesan pada Agni. Memberitahukan pada gadis itu bahwa mereka tidak bisa pulang bersama. Biar bareng kak Alvin aja deh tuh orang. Dan ya, Ify memang sengaja pulang lebih awal tanpa Agni, karena hari ini setelah pulang sekolah Ify akan menemui nenek Sari untuk jujur soal sandiwara yang diciptakannya beberapa hari yang lalu, kalau bareng Agni yang ada nanti malah pingin ikut lagi.
Agni : Loe masih marah sama gue gara-gara kejadian tadi di kantin? sorry deh Fy.
Balasan dari Agni masuk ke ponsel Ify, gadis itu menghela napas, jujur saja iya Ag, gue juga gak tahu sampai semalas ini sama elo, padahal dulu-dulu meskipun perkataan loe nyakitin gue, gue pasti bisa memakluminya, kenapa ya gue, apa gara-gara sebenarnya gue nggak terima pembelaan yang dilakukan si perampok uang gopek? Batin Ify berbicara.
Ify : Enggak kok biasa aja, gue emang bener ada urusan sama Shilla. Gue nanti Whatshap kak Alvin deh ya, atau tadi si Rio ngajak bareng, gue bilangin deh buat nganterin elo, tapinya habis latihan basket, loe tunggu aja di lapangan basket. Gimana, mau sama kak Alvin atau Rio?
Agni : Sama kak Alvin aja deh. Syukur deh loe gak marah lagi. Ya udah gue tunggu kak Alvin di lapangan aja.
Ify : Oke siip, sorry ya gue bener-bener ada urusan yang nggak bisa ditunda.
Agni : Yoa nggak papa, asal loe gak marah aja sama gue.
Ify : Haha enggak kok biasa aja.
Padahal bohong banget dirinya sebenarnya masih sedikit agak kesal dengan sepupunya itu, tapi ah nggak perlu lah ditunjukkin lagian nggak baik kan mending di pendam nanti juga hilang dengan sendirinya.
Ify : Kak Alvin, anterin Agni ya pulang, gue enggak bisa bareng dia lagi ada urusan sama Shilla. Dia udah gue suruh nungguin elo di lapangan.
Kali ini Ify mengirim pesan pada Alvin, memberitahukan pemuda itu untuk mengantarkan Agni.
Alvin : Oke Fy.
"Yuk Fy!" Ajak Shilla sambil melangkahkan kakinya menuju pintu kelas.
Ify dengan sigap mengambil tasnya di meja lalu mulai mengikuti langkah Shilla dari belakang.
***
Ify : Gue mau pulang bareng Shilla naik angkot. Kalo loe mau nganterin Agni whatshap aja dia suruh nungguin elo, ini nomer nya 089968419**.
Rio baru saja membuka balasan pesan Whatashap dari Ify, si pacar boongan yang sebentar lagi akan Rio jadikan pacar benerannya. Isinya penolakan cuy, serasa di tolak cinta aja deh, ngenes banget. Emang sih Rio tuh berani banget ngajak pulang bareng gadis itu setelah tadi menyalahkannya dan malah membela sepupu gadis itu, ya jelaslah bakal di tolak ajakan pulang barengnya, mana sebenarnya hubungan mereka nggak sedekat itu lagi, duh Rio, Rio. Tadinya kan Rio cuma mau berperan sebagai kekasih baik hati yang mengantar-jemput pacarnya, tapi hasilnya gini ternyata.
"Yo, cepetan udah ditungguin anak-anak" Seru Gabriel dari tengah lapangan menyentak lamunan Rio tentang si gadis pemilik uang gopek yang menolak untuk di ajak pulang bareng.
Rio tersadar, pemuda itu segera menaruh ponsel di tasnya, lalu bangkit dari duduknya dan menyusul ke tengah lapangan bergabung bersama yang lainnya untuk latihan.
Hah, kenapa sih dirinya? Hanya karena seorang Ify, dirinya jadi suka ngelamun nggak jelas seperti tadi, kacau, jatuh cinta ternyata memporakporandakan hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uang Gopek
Teen FictionLewat uang gopek, Ify dan Rio saling jatuh cinta. Pengen tahu kisahnya? Cek yuk di sini! Cover by @Hyderia ☺?.