Rio kelelahan hari ini. Bagaimana tidak setelah tadi berhasil memenangkan pertandingan persahabatan bersama timnya yang lain, tenaga pemuda itu benar-benar terkuras dan yang dibutuhkan saat ini adalah istirahat di rumah.
Namun,
"Rio nenek mau bicara sama kamu." ketika ingin menaiki tangga suara nenek Sari menginterupsi langkahnya, neneknya itu menatapnya garang sambil berkacak pinggang. Rio yang tidak mengerti dengan apa yang terjadi menatap nenek Sari dengan pandangan bingung.
"Iya nek, kenapa?" Tanya Rio dengan wajah lelahnya. Sejenak Rio menghentikkan aktifitas berjalannya menaiki anak tangga. Hah, neneknya ini nggak ngerti apa kalau dirinya lelah ingin istirahat, eh malah diajak ngomong gini.
"Kamu punya pacar?" Semprot nenek Sari langsung. Rio semakin bingung bukannya kemarin udah nanya ya, kok sekarang nanya lagi?
"Nggak nek. Kan udah bilang kemarin" jawab Rio jujur.
"Jangan bohong kamu. Selama ini ternyata diam-diam kamu ngebohongin nenek ya. Kamu selalu bilang kalau kamu nggak punya pacar. Tapi semua itu bohongkan? Bodohnya nenek selama ini kamu kibulin. Bahkan yang tidak nenek sangka adalah kamu seorang laki-laki hidung belang yang tega mengkhianati pacar kamu dan malah berselingkuh. Rio nenek nggak pernah ngajarin kamu jadi anak kayak gitu apalagi nyakitin hati perempuan." jelas nenek Sari panjang lebar. Membuat Rio ditempatnya melongo parah. Pacar? Bohong? Nyakitin hati perempuan, laki laki hidung belang dan selingkuh? Ini maksudnya apa?
"Nenek ngomong apa sih? Siapa yang bohong? Punya pacar dan selingkuh?" Tanya Rio disela-sela keterkejutannya atas ucapan nenek Sari.
"Kamu." jawab nenek Sari marah.
"Aku?" Tanya Rio menunjuk dirinya sendiri bingung. Kapan dirinya begitu? Apalagi selingkuh nggak mungkin banget pacar aja nggak punya.
"Iya kamu. Nggak mau ngaku lagi." Masih dengan nada marah nenek Sari berujar sambil menampilkan tatapan garang saat menatap Rio.
"Nenek Rio pacar aja nggak punya, gimana mau selingkuh. Nenek denger omong kosong ini dari siapa sih? Semuanya bohong." bela Rio. Tak ingin dituduh macam-macam, benerkan Rio nggak punya pacar? Terus siapa si perempuan yang mengaku-ngaku pacarnya itu? Sinting kali ya itu cewek.
"Ify, pacar kamu. Tadi dia ngaku sama nenek kalau dia pacaran sama kamu udah lama. Tapi akhir-akhir ini dia dapat rumor kalau kamu selingkuh sama teman sekelasmu namanya Dea. Rio kamu it....."
"Tunggu nek? Ify? Ify anaknya sahabat mama yang jualan kue brownies itu kan?" Kata Rio memotong ucapan nenek Sari dengan cepat.
Sial. Sial. Sial. Gadis itu ngaku-ngaku pacarnya dan ngarang cerita kalau Rio selingkuh. Pasti nih, pasti supaya Rio dimarahi neneknya. Awas saja dia. Pokoknya satu hal yang nggak akan Rio lakuin ngembaliin uang gopek miliknya. Dia mulai perang, oke, Rio akan menyambutnya dengan hangat. Sehangat sinar Matahari menyapa kota Bekasi pada sore hari ini.
"Kenapa? Kamu terkejut kalau Ify tidak memberitahu nenek mingkin kamu akan membohongi nenek terus. Nenek bilang jangan pacaran dulu Rio, sampai kuliah karena itu akan menganggu nilai-nilai kamu, tapi kamu diam-diam tidak mendengar ucapan nenek. Malah kamu punya pacar lebih dari satu. Ya Tuhan, Rio kamu niru siapa jadi playboy kayak gitu. Apa kamu nggak takut sama hukum alam? Kalau apa yang kamu lakuin hari ini akan jadi akibat di masa depan? Dan itu tidak main-main. Pokoknya nenek nggak mau tahu kamu putusin selingkuhan kamu dan balik lagi sama Ify. " heh, apa apaan ini? Putusin selingkuhan siapa lagi selingkuhannya? Dea? Teman sekelasnya? Tuh cewek emang bener bener ya, di kelasnya mana ada yang namanya Dea. 'Awas aja besok gue labrak,' batin Rio penuh tekad.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uang Gopek
Teen FictionLewat uang gopek, Ify dan Rio saling jatuh cinta. Pengen tahu kisahnya? Cek yuk di sini! Cover by @Hyderia ☺?.