"Ify, tadi kamu nggak lihat tatapan orang yang mungkin mencela kamu? Udah ya, jangan permaluin diri kamu sendiri, nanti kita pikirin lagi cara lain buat ngambil uang itu, jangan kayak tadi, walaubagaimanapun cara kamu nggak sopan sama kakak kelas." balas Alvin dengan sabar.
"Kak, Ify cuma ingin mengambil uang gopek punya Ify, tolong kak Alvin jangan menghalanginya, apa dia pantas dihormati sementara dia itu perampok?" tanya Ify masih terlihat kesal.
"Tapi cara kamu salah, kamu nggak sopan tadi. Banyak yang lihatin kamu." balas Alvin lagi yang kini mulai ikutan kesal.
"Ify nggak peduli, orang kaya gitu nggak perlu disopanin dia malah akan semakin ngelunjak, kalau kak Alvin nggak mau bantu, Ify nggak papa, tapi jangan ngehalangin Ify buat ngambil uang gopek itu, Ify bisa sendiri tanpa bantuan kakak." seru Ify yang mulai emosi, kalau tidak mau bantu ya sudah, Ify bakal ngambil lagi tuh uang sendiri, emang orang lain tuh nggak bisa diandelin dalam hal apapun.
"Ya udah terserah kamu, kakak cape ngingetin, yang malu, yang dicela sama kakak kelas yang lain juga kamu bukan kakak, terusin aja kalau kamu masih mentingin uang gopek itu daripada harga diri kamu." balas Alvin marah, sambil berbalik meninggalkan Ify.
Ify memandang Alvin kesal, biarlah kakak sepupunya itu marah, yang penting ia tetap akan berjuang untuk mendapatkan uang gopek miliknya, apapun caranya.
Sementara Alvin sebenarnya ia tidak ingin marah pada Ify tadi, tapi, apa boleh buat ia kesal dengan sikap Ify yang tidak mau mendengarkannya. Tidak tahukah Ify, kalau Alvin sebenarnya mengkhawatirkan gadis itu, tadi saja teman seangkatannya memandang Ify mencela mungkin mereka mencibir, berani-beraninya sama Rio Gunawan.
Rio Gunawan, Alvin yang memang satu angkatan dengan pemuda itu, tahu betul siapa dia, hampir seluruh penghuni SMA ini segan padanya, tidak ada yang seberani Ify tadi pada pemuda tersebut, tak heran sikap Rio keras kepala, pasti pemuda itu juga menyadari kalau dia tercipta bukan untuk dikalahkan oleh orang lain.
Baiklah, untuk saat ini mungkin membiarkan Ify dengan keputusannya itu adalah pilihan yang baik, Ify keras kepala, sepupunya itu juga menerapkan sistem pantang menyerah sebelum apa yang diinginkannya tercapai.
'Oke Alvin, jangan ikut campur, karena Ify tidak menyukainya.' Peringat Alvin pada dirinya sendiri.
---
Ify bercermin di toilet sekolah, bel pulang sudah berbunyi dari beberapa menit yang lalu, namun, dikarenakan panggilan alam yang tidak bisa ditahan lagi, gadis itu memutuskan untuk mengunjungi toilet sekolah terlebih dahulu, sebelum pulang ke rumahnya.
"Eh, loe tahu gosip terhangat hari ini? Ada adik kelas yang berani sama Rio Gunawan, gila, berani banget tadi dia bentak-bentak Rio di depan umum." samar-samar Ify mendengar ucapan seseorang di sebelah toiletnya, adik kelas, berani sama Rio Gunawan? Dirinya kah? Tunjuk Ify pada dirinya sendiri.
"Iya, tuh anak gak sopan banget sama kakak kelas." sahut suara satunya lagi. Membuat Ify semakin mempertajam pendengarannya.
Waduh, bener kata kak Alvin tadi kalau semua orang akan mencelanya, dan tadi memang ia tidak sopan, 'Sial kenapa baru disadarinya sekarang?' Batin Ify merutuk. Pasti semua orang akan memandangnya dengan tatapan mencela, kenapa sih otak Ify nggak sikon waktu itu? Emosinya kini membawanya pada sebuah petaka besar, Rio Gunawan populer, semua orang akan ada dipihak pemuda itu, siapalah Ify, mungkin tak lebih dari butiran pasir di tepi pantai.
"Eh, tapi gue masih penasaran deh sama si Rio, dia ganteng kok nggak punya pacar ya?" tanya suara yang pertama nggak nyambung sebenarnya dengan apa yang mereka bahas tadi, tapi, Ify bersyukur juga kedua orang di sebelah toiletnya itu tidak membicarakannya lebih lanjut.
Kali ini Ify semakin menempelkan telinganya pada dinding pembatas antara toilet yang ditempatinya dan juga toilet yang ditempati kedua cewek penggosip tadi.
"Ada yang bilang Rio takut pacaran." sahut suara yang kedua. Ify melebarkan matanya, takut pacaran? Jangan bilang Rio....
"Maksud loe dia gay gitu?" tanya si penggosip pertama, nadanya terdengar kaget, sama seperti Ify, apa iya? Ah, masa sih.
"Hush jangan ngaco loe, masa cowok ganteng bin cool kayak gitu dibilang gay, dia itu katanya takut dimarahin neneknya, maklum lah orang kaya, pendidikan itu harus nomer satu, si Rio kan nantinya bakal jadi pewaris tunggal dari semua kekayaan nenek milyadernya itu, cucu satu-satunya sih, jadi katanya neneknya itu ngelarang Rio buat main-main sama cewek sebelum lulus kuliah." jawab si penggosip yang kedua. Ify masih dengan posisinya, ingin tahu lebih lanjut mengenai si pencopet uang gopek miliknya.
Hemzzzz Rio Gunawan takut pacaran? Aha! Dia punya ide, ini bisa jadi kartu mati untuk Rio. Wah, ada untungnya dia tadi mampir ke toilet kalau akan mendaptkan informasi sepenting ini.
Awas saja Rio Gunawan, kalau pemuda itu kukuh tidak ingin mengembalikkan uang gopek Ify, Ify akan nekad menemui neneknya, dan bilang kalau Ify pacarnya Rio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uang Gopek
Teen FictionLewat uang gopek, Ify dan Rio saling jatuh cinta. Pengen tahu kisahnya? Cek yuk di sini! Cover by @Hyderia ☺?.