Uang Gopek 16

1.7K 144 3
                                    


Shilla rencananya mau menginap di rumah Ify malam ini. Habisnya kedua orang tuanya malah ke Bandung dan nggak ngajak Shilla bahkan tidak memberitahunya terlebih dahulu, bete kan? Pas pulang sekolah tiba-tiba saja rumah kosong, sepi tanpa penghuninya.

Mama bilang, Shilla harus sekolah jadinya nggak boleh ikut, waktu Shilla protes di telepon. Alhasil, sekarang ia di sini, di depan pintu gerbang rumah Ify, dengan tekad yang bulat, menginap di rumah salah satu sahabatnya itu. Kenapa di rumah Ify, kok nggak Sivia? Terlalu jauh, rumah Ify yang memang dekat dengan kompleknya. Bisa dijangkau dengan berjalan kaki, tadi saja gadis yang kini tengah dongkol itu berjalan kaki untuk sampai di sini.

Tadi, ia sempat menghubungi Ify, dan Ify bilang malam ini ia tidak keberatan berbagi kasur dengan Shilla, huhu terharu jadi pengen nangis rasanya, memang, sahabat itu selalu ada disaat kita butuhkan, dan Shilla merasa Ify juga Sivia terdaftar dengan nama sahabat dalam hatinya, mereka mempunyai tempat spesial tersendiri yang tidak bisa diisi oleh seorang teman.

Tapi, tunggu, itu siapa? Seorang cowok tinggi menentang kantung kresek yang sedang bercakap-cakap dengan tante Sonia dan juga om Dirga? Rasa-rasanya Shilla mengenalnya.

Kak Rio. 'Iya, dia kak Rio. Ngapain dia di sana? Habis menemui Ify kah?' Batin Shilla penasaran.

Pelan-pelan Shilla melangkahkan kaki jenjangnya menuju pintu rumah meninggalkan pintu gerbang yang tadi sempat menyapanya dalam kebisuan. Dengan rasa penasaran yang tidak bisa dibendung lagi, sebaiknya ia menyapa kak Rio, dan bertanya mengapa pemuda itu ada di rumah Ify?

Rio merasa lega, ah rupanya Tuhan mengabulkan doanya, ia tidak bertemu dengan si cewek tarzan. Kemungkinan pertama si cewek tarzan tidak ada di rumah, belum pulang mungkin masih nganterin pesanan yang lainnya. Sedangkan kemungkinan yang kedua, cewek itu ada di kamarnya sedang tidur. Ah, bodo amat lah yang jelas Rio selamat dari sebuah kesialan, setidaaknya tidak akan ada laporan kepada mamanya kalau ia sudah mencuri uang gopek milik Ify -anak teman mamanya. Rio tahu Rio anak baik, makanya takdir pun baik padanya, eitss jangan protes, karena itu memang fakta. Terus, masa sih maling uang gopek Yo?

"Kak Rio kan?" tanya sebuah suara yang berhasil mengalihkan perhatian Rio, tante Sonia dan om Dirga.

Rio mengernyit, merasa tidak mengenal gadis yang kini tengah menatapnya penasaran itu.

"Loh Shilla, mau ketemu Ify ya?" tante Sonia yang pertama merespon Shilla. Sedangkan om Dirga terdiam, memikirkan nama Rio Gunawan, pencuri uang gopek anaknya, dan Shilla kini menyapa pemuda itu, mungkinkah dugaannya benar? Pemuda yang merupakan anak tunggal dari Manda Arista ini pencuri uang gopek milik puteri semata wayangnya? Tapi, bagaimana bisa?

Saat mendengar nama Ify disebut tante Sonia -yang mungkin mama dari cewek tarzan itu, Rio mulai panik, haduh kemungkinan gadis yang menyapanya tadi ini adalah sahabat si cewek tarzan, 'Bagaimana ini? Kenapa harus ketemu dia sih?!' Batin Rio mendumel.

Oke tenang-tenang, yang harus dilakukan sekarang adalah cepat-cepat pergi dari sini sebelum tante Sonia memanggil si cewek tarzan, gawat sekali, bisa-bisa ia dipermalukan karena mencuri uang gopek milik gadis itu! Yang memalukan itu mencuri uang gopek.

"Tante, om Rio pamit dulu ya, mama pasti udah nunggu, terimakasih ya," kata Rio cepat-cepat pamit, tanpa menghiraukan kehadiran dan pertanyaan gadis bernama Shilla itu.

Shilla memandangi kepergian kakak kelasnya -Rio, dengan pandangan bingung, kok nggak jawab pertanyaan dia sih? Di acuhin lagi mentang-mentang orang terkenal seantero sekolahan, nggak mau bales sapaan adik kelas, eh tapi apa kak Rio tahu kalau Shilla adik kelasnya?

"Shill, dia kakak kelas kalian ya?" tanya om Dirga tiba-tiba, membuat pandangan Shilla yang tadinya terfokus mengantar kepergian kak Rio teralihkan.
'Kok om Dirga tahu?' Batin Shila kembali dibuat bingung, pertama ia heran kenapa kak Rio ada di sini, Kedua ia masih diherankan dengan sikap kak Rio yang tak membalas sapaannya dan malah tergesa-gesa pergi tadi, ketiga, om Dirga tahu kalau kak Rio kakak kelasnya, aneh kan?

"Kok om Tahu?" tanya Shilla masih diliputi rasa heran.

"Yang ngerampok uang gopek punya Ify?" tanya om Dirga lagi, menuntut, pasalnya beliau mau memastikan perkirannya.

"Ngerampok?Rio maksudnya?" tanya tante Sonia yang sedari tadi diam, ibunda Ify tersebut mengeluarkan suara karena mendengar pertanyaan tak masuk akal suaminya.

Bagaimana anak Manda Arista mencuri uang gopek milik puterinya?

Shilla mengerjap-ngerjapkan matanya, sumpah demi apapun, belum sempat rasa heran plus bingungnya terjawab, ia dikagetkan dengan pertanyaan om Dirga yang bertanya apakah kak Rio merupakan perampok uang gopek milik Ify? Kok om Dirga tahu sih kak Rio maling uang gopek milik anaknya itu? Ah bego kan dia bapaknya Ify, ya jelas lah tahu, alasan paling tepatnya Ify pasti curhat pada beliau.

"Iya om, tante, Ify cerita ya om kalau uang gopeknya dirampok kakak kelas sama om?" jawab Shilla akhirnya.

Om Dirya menganga, tante Sonia yang sudah mulai mengerti juga ikut-ikutan menganga.

Kok bisa sih seperti itu? Dia kan kaya?

'Apa Rio Gunawan menyukai puteri semata wayangnya?' Pikir om Dirga.

Uang GopekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang