Uang Gopek 62

1.4K 144 26
                                    

"Darimana saja kamu, jam segini baru pulang?" Sindir nenek Sari pada Rio yang baru saja hendak menaiki anak tangga untuk menuju kamarnya.

Rio menghentikkan langkahnya, lalu menghampiri sang nenek yang tengah sibuk membolak-balik majalah, neneknya itu duduk manis di kursi ruang tamu.

"Tadi Rio dipanggil kepala sekolah nek. Ada urusan tentang basket. Tumben nenek tanya? Biasanya juga nggak peduli meski Rio pulang malam juga."

Karena, neneknya itu selalu sibuk dengan dunianya, yang gaul itu, nggak pernah tuh nanyain tentang Rio. Tapi kenapa ya sekarang tumben bertanya?

Hemzzz ada apakah gerangan? Nadanya juga sedikit ketus, seperti sedang marah pada Rio, dan saat ini pun nenek kesayangannya itu malah sibuk membolak-balik majalah tanpa menoleh pada Rio meski kini Rio sudah duduk di kursi - tepat di samping sang nenek.

Apa ini masih seputar pencurian yang dilakukannya pada uang gopek milik Ify? Masihkah neneknya itu marah?

"Tadi Ify ke sini." Masih tanpa menatap Rio nenek Sari mengeluarkan suaranya, bukan jawaban dari pertanyaan Rio tadi, tetapi malah menginformasikan kalau Ify datang ke sini.

Memangnya kenapa? Bukannya kemarin juga begitu?

Ah, gadis itu, bagaimana ya keadaannya sekarang? Masihkah diam seperti tadi? Rio jadi ingat dengan perasaan bersalahnya pada gadis yang dicintainya itu. Besok Rio harus bertemu dengan gadis itu dan menyatakan perasaannya seperti apa yang Gabriel sarankan.

"Iya nek. Kenapa? Ada yang dia ceritakan ke nenek?" Tanya Rio penasaran sekaligus khawatir, duh, jangan sampai gadis itu juga laporan tentang kejadian tadi pagi, Rio alamat nggak dikasih uang saku sama neneknya itu, mobil udah disita, uang saku mau disita juga? Terus, kalau Rio ngangkot gimana cara bayarnya? Pak sopir kan bukan kambing yang doyan daun.

"Ify pamit, dia mau pindah sekolah dan pindah ke kota Garut. Rio, nenek mau tanya satu hal sama kamu, apa kamu penyebab kepindahan mendadak Ify itu? Tadi gadis itu juga minta sama nenek untuk ngembaliin mobil kamu yang nenek sita. Apa yang udah kamu bilang Rio sama Ify?"

Kali ini nenek Sari berbicara sambil menatap Rio marah.

Rio tersentak kaget mendengar rentetan ucapan nenek Sari.

Ify, gadis itu, mau pindah sekolah dan pindah ke Garut? Maksudnya apa itu?

Dirinya tidak akan bertemu lagi dengan Ify?

Tidak. Ya Tuhan, apa yang terjadi? Apa yang gadis itu pikirkan sampai-sampai akan pindah ke luar kota dan.... meninggalkan Rio serta kisah menarik yang mereka ukir karena uang gopek?

"Rio, nenek tanya sekali lagi, apa kamu penyebab kepindahan Ify?" Ucap nenek tajam.

"Nek, Ify serius mau pindah sekolah dan pindah ke kota Garut? Nenek nggak bohongkan? Ke Garutnya daerah apa? Nenek pasti becanda kan nek? Nggak mungkin banget, ini serius konyol nek, aku nggak akan ketemu lagi sama Ify, gitu?" Tanya Rio beruntun. Mengabaikan pertanyaan nenek Sari perihal alasan mendadak kepindahan Ify pada Rio.

"Nenek nggak tahu. Ify nggak bilang mau ke daerah apa. Tadi dia cuman pamit dan mohon-mohon sama nenek supaya ngembaliin kunci mobil kamu yang nenek sita."

Tadi, sekitar Setengah Tiga Ify memang datang ke sini, padahal nenek Sari tidak memintanya seperti kemarin. Nenek Sari kaget sekali dengan kedatangan Ify tersebut walaupun dalam hati senang karena bisa mengobrol banyak lagi dengan gadis itu. Tapi boro-boro mengobrol, gadis itu sudah ditunggu ayahnya di mobil untuk perjalanan jauh ke kota Garut. Selain kaget karena kedatangan Ify yang mendadak nenek Sari juga dikagetkan dengan keputusan gadis itu yang akan pindah ke luar kota dan tinggal dengan nenek dari pihak ibunya.

Uang GopekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang