Uang Gopek 13

1.8K 143 2
                                    


"Kenapa lama banget sih... ELO!!" teriak si pemilik rumah tepat ketika Ify berbalik menghadap kearahnya.

Mata Ify sukses melebar sempurna mendapati siapa pemilik rumah yang baru saja mengomel dan membukakan pintu untuknya, RIO GUNAWAN? IYA, DIA RIO GUNAWAN! Jadi ini rumahnya? Astaga. Ternyata benar ya dunia itu selebar daun kelor, sempit sekali, buktinya ia bertemu lagi dengan Rio Gunawan selain di sekolah, dan ibu dari pemuda itu merupakan pelanggan mamanya.

Sungguh, jika tahu rumah di depannya ini adalah rumah pemuda itu, Ify nggak sudi memuji seperti tadi, bahkan sempat mengaguminya saja ia menyesal.

Tapi, tunggu! Ah, rupanya dewi fortuna sedang berada dipihaknya, tanpa harus mencari tahu di mana alamat rumah Rio Gunawan, Tuhan sudah melapangkan jalannya gadis itu tahu sendiri dibantu oleh takdir. Heemzzzzzz rejeki anak baik memang seperti ini, tanpa diminta, eh udah dikasih aja, ini sungguh menakjubkan, membuat Ify yang memikirkannya saja, senyam-senyum sendiri tanpa peduli tatapan lawan bicaranya saat ini yang memandangnya aneh.

Rio yang awalnya kaget kini jadi heran karena Ify -gadis yang menekan bel pintu rumahnya tadi, malah senyam-senyum sendiri sambil menatapnya, ada apa dengan gadis ini? Atau sebenarnya dia senang bertamu ke rumah Rio?

"Ternyata gue nggak salah bilang elo gila waktu itu, buktinya sekarang aja senyam-senyum nggak jelas, mirip deh sama orang gila di sebrang jalan sana." kata Rio menyindir.

Suara sindiran Rio membuat gadis itu secepat kilat menoleh ke arahnya, hey, tadi apa pemuda itu bilang, Ify gila? No. Enak saja, dia yang gila, ngerampok uang gopek punya orang dan nggak mau ngembaliin padahal sudah ditagih berkali-kali.

"Elo yang gila, ngerampok uang gopek nggak mau ngembaliin, selain gila elo nggak tahu malu. Nih pesanan mama elo." balas Ify sambil menyodorkan satu kantung kresek -kue brownies pesanan mama Rio, ke hadapan pemuda itu, 'Sabar Ify, sabar dulu, loe udah tahu kartu matinya, ditambah lagi elo udah tahu di mana pemuda itu tinggal dan tinggal satu langkah lagi loe buat masalah di hidup pemuda itu dengan mengku pada neneknya kalau loe pacar pemuda itu,' batin Ify mencoba menenangkan hatinya yang mendadak akan emosi karena bertemu dengan si perampok uang gopek.

Dengan terpaksa Rio menerima kantung kresek yang disodorkan Ify padanya, ya, gimana pun juga itu adalah pesanan mamanya, sekalipun pengirimnya cewek tarzan, dan sebenarnya Rio ogah menerimanya, mau bagaimana lagi bisa-bisa mamanya ngamuk gara-gara pesanannya Rio tolak.

"Udah dibayarkan? Kalau udah sana elo pulang, gue males lihat muka elo." ucap Rio tak tanggung-tanggung. Membuat Ify sekuat tenaga menahan emosi mendengar kata pengusiran dari pemuda itu. Idih, siapa yang mau lama-lama di sini? Dan juga siapa yang sudi lihat mukanya, kalau bisa Ify ingin mencakar-cakar mukanya saat ini.

"Siapa juga yang... Aishhh sial, awas loe! Dasar perampok gak tahu diri." teriak Ify, saat Rio dengan teganya malah menutup pintu rumahnya dengan kencang.

Gadis itu menggerutu sambil mengelus dada karena kaget. Sekarang entah mengapa ia jadi dendam pada Rio dan ingin segera melaksanakan aksinya mengadu pada nenek Sari kalau dia pacar cucu tercintanya tersebut, lihat saja nanti.

---

Ify menghempaskan tubuhnya di atas kasur king size miliknya, lelah, dan yang dibutuhkannya saat ini adalah istirahat.

Gadis itu kemudian memejamkan mata, mengingat kejadian menyedihkan dua hari yang lalu, di mana uang gopek kesayangannya dirampok Rio Gunawan.

Mungkin, bagi orang lain uang receh baik itu uang seribu ataupun gopek tak ada artinya. Tapi, berbeda dengan Ify uang receh adalah sahabat keduanya. Kenapa sih kok sampai segitunya Ify terhadap uang receh? Padahal dibeliin gorengan aja nggak cukup.

Dulu waktu duduk di  Sekolah Dasar, seorang nenek tua berkata padanya, kalau uang receh akan membawa Ify bertemu dengan pria baik-baik yang akan mencintainya dengan tulus. Waktu itu, Ify memberi uang gopek pada nenek tua di jalanan, wajah nenek itu pucat seperti seseorang yang tak makan seminggu, dan memang benar nenek itu sudah tak makan beberapa hari karena tak mampu membeli makanan. Ify sebenarnya ingin memberi uang yang lebih pada sang nenek tua tersebut, tapi, apalah daya, anak kecil seperti dirinya tidak dibekeli uang jajan yang banyak, lagian pada masa itu uang receh masih berharga dan bisa dapat Lima potong gorengan tidak seperti sekarang ini, Semua serba seribu.

'Cu, mulai sekarang kamu harus mulai menyayangi uang receh, karena uang itu yang akan membawamu bertemu dengan jodoh yang baik.' pesan sang nenek waktu itu. Saat itu, Ify memang tak mengerti akan ucapan sang nenek karena dia masih kecil. Tapi, kata-kata harus menyayangi uang receh ternyata melekat di otak Ify dan membuat gadis itu melakukan apa yang diperintahkan sang nenek, makanya hingga saat ini gadis itu menganggap jika uang receh adalah bagian dari hidupnya, ini karena keinginannya bertemu dengan pria baik hati yang akan mencintainya setulus hati.

Hari gini, susah loh nyari pria kayak gitu, iya nggak?  

Uang GopekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang