Uang Gopek 56

1.8K 149 30
                                    

Terimakasih yang suka nunggu uang gopek, yang nyempatin baca, vote serta berkomentar ☺😊.

Maaf ceritanya semakin nggak nyambung dan garing, Eyd yang berantakkan, serta typo di mana-mana.

Untuk yang minta follback maaf ya enggak bisa ngefollback mendadak limit terus kayaknya gegara aku dulu banyak ngefollow orang deh. Follow akunku aja ya, ceritanya nggak bakal aku private kok  ☺😊.

Follow ig ku yuk @Nurdiana_anissa.

Dan fb ku : Nurdiana.

Ya udah, happy reading!

***

Gue gabung ya," Rio tiba-tiba nongol dan langsung saja duduk di hadapan Sivia dan Agni yang tengah mengbrol sambil menikmati sepiring nasi goreng di hadapan mereka.

"Iya gabung aja kak, lagian kita juga cuman berdua si Ify sama Shilla belum ke sini, tahu deh pada kemana ke toilet kayak yang lagi pup aja." Agni menyahut.

Sivia melotot ke arah Agni, "Jorok ih loe ngomongin yang kayak gitu, ngilangin selera makan gue aja." Gerutu Sivia yang selera makannya mendadak hilang gara-gara Agni menyebut-nyebut kata pup. Iyalah, lagi makan juga ngomongin yang kayak gitu, jijik tahu, hilang deh selera makan Sivia, ish Agni mah.

Agni terkekeh "Sorry Siv, gue nggak sengaja. Lagian elo cuman kata itu doang langsung hilang selera makannya, payah." Jawab Agni meremahkan. Agni biasa aja kok nggak usah berlebihan gitu deh, cuman kata pup aja sampai hilang selera makan, baru kalau lihat orangnya Agni juga wajar, dasar Sivia mah aneh.

Sivia memanyunkan bibirnya kesal, bener ya kata si Ify, Agni tuh orangnya nyebelin tingkat dewa.

"Eh Ag, si Abi yang mau gue kenalin ke elo hari ini udah masuk. Entar pas dia ke sini gue kenalin ya," ujar Rio kalem.

Tadi saat tiba di kantin Rio memang berniat mencari Agni, ituloh Rio kan punya janji mau ngenalin sobatnya Abi alias Cakka sama si Agni. Pemuda itu juga sudah memberitahukan pada Gabriel untuk segera menyusulnya ke kantin, karena Rio malas balik lagi ke kelas menyusul mereka. Biarlah mereka datang sendiri ke kantin, salah si Cakka sendiri sih yang lelet tadi jadinya Rio tinggal saja.

"Ah, jadi si murid baru yang tadi pagi kata anak-anak lain bareng elo itu teman loe ya kak yang mau loe kenalin ke gue?" Tanya Agni antusias, yihaaa akhirnya si cowok kece yang sebelas dua belas sama kak Rio bakalan di kenalin sama Agni, terus nanti Agni nggak bakal kalah saing deh sama Ify, kan pacar Agni juga model-model kak Rio ini, Ify nggak perlu gede hati sama Agni soalnya Agni juga bakal punya pacar kayak kak Rio, iya sih emang belum tentu juga si teman kak Rio itu naksir sama Agni, tapi Agni harus percaya diri kalau si teman kak Rio itu bakal naksir sama Agni. Iya loh jadi orang tuh harus percaya diri, cuman jang terlalu over aja.

"Iya, dia, gue yakin deh loe pasti tertarik, ya meski lebih cakepan gue sih sama dia, tapi kan nggak mungkin loe sama gue, gue udah milik Ify seorang." Ujar Rio sambil nyengir.

Astaga, serius itu kak Rio? Narsis juga ya, Pikir Sivia tak percaya mendengar ucapan Rio barusan. Kirain Sivia model-model cowok populer seperti kak Rio mah suka jaga image eh tahunya narsis akut ckck. Sial nih Sivia kayak kambing congek aja bagi mereka, ih Sivia bete.

"Gak papa yang penting gue nggak kalah saing sama Ify." Jawab Agni, karena memang iya, yang paling penting Agni nggak kalah saing sama Ify, Agni nggak suka ya Ify ada di atas Agni entar di banding-bandingin keluarganya kalau lagi kumpul bersama apalagi ini mengenai pasangan, uh bakalan bikin keki deh.

Dasar, syirik kayaknya tuh orang sama Ify, kata Sivia dalam hati tidak suka sama persepsi Agni yang satu itu, padahal kan yang namanya rezeki itu udah di atur nggak perlu lah kita pengen sama atau ada di atas orang lain, cuman bikin susah hidup aja.

Uang GopekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang