#35

334 23 0
                                    

persetan dengan taksi, sekarang kamu kembali berlari ke arah kantor. kamu mencoba berlari secepat yang kamu bisa. nafasmu kembali tersengal-sengal, sementara luka di telapak tanganmu kembali mengeluarkan darah karna tanpa sadar, kamu mengepalkan tanganmu.

kamu terus berlari secepat mungkin. kamu tidak ingin June tiba di kantor terlebih dahulu. tinggal beberapa persimpangan lagi, kamu sudah hampir sampai di kantormu.

saat hampir dekat, kamu kembali menambah kecepatan larimu. kamu berlari masuk ke dalam lobby dan berhenti tepat di pintu lobby. kamu mulai mengedarkan pandanganmu ke seluruh penjuru lobby dan kamu tidak menemukan June bahkan mobilnya.

kamu membuang nafas lega tapi, baru saja kamu akan kembali menarik nafas dalam untuk mengontrol nafasmu, tiba-tiba...................

"chagia??" (ucap June tiba-tiba)

seketika tubuhmu membeku, terdiam dan tidak berani untuk menatap ke arah belakangmu. kata umpatan, keluar begitu saja dari mulutmu secara pelan.

kamu memberanikan dirimu, memutar tubuhmu menghadap June dan menatap ke arahnya.

"June....." (ucapmu gugup)

"kamu darimana??"

"nde??"

kamu reflek menyembunyikan tanganmu di balik punggung dan berusaha bersikap biasa saja tapi sepertinya tidak berhasil. June begitu mengamatimu mulai dari ujung kepala sampai ujung kakimu lamat.

"kamu baru sampai??" (tanyamu mencoba terlihat santai)

"ada apa dengan tanganmu??"

"ndee? ah, anio.. tanganku baik-baik saja..." (ucapmu gugup)

June terus memperhatikan tanganmu, yang kamu sembunyikan di belakang punggungmu. kamu pun mulai merasa gugup sekarang.

tiba-tiba June berjalan mendekatimu dan mencoba meraih tanganmu.

"kamu mau apa??" (ucapmu terkejut)

"perlihatkan tanganmu padaku..."

"ndee??"

"kamu menyembunyikan sesuatu dariku, chagi..."

"anio, jinjja... aku tidak menyembunyikan apapun..."

"kalau begitu perlihatkan tanganmu padaku... kenapa tiba-tiba kamu menyembunyikan tanganmu seperti itu???...." (ucap June serius)

ini sudah kesekian kalinya kamu mendengar nada bicara June, seserius ini. kamu terus menyembunyikan tanganmu dan tidak membiarkan June meraih tanganmu.

"chagi...."

"June, jinjja.. tidak ada apa-apa..."

"lalu kenapa kamu takut seperti itu??"

"June....."

"chagi...."

"June......"

"(y/n).. berikan tanganmu padaku..."

kamu terdiam dan tidak berani menjawab lagi ucapan June. kamu menundukkan kepalamu pelan dan membiarkan June melihat tanganmu.

seketika luka lebam dan juga darah yang ada di tanganmu bisa di lihat June dengan begitu jelas sekarang. June melihat luka di tanganmu, dengan tatapan terkejut! benar-benar terkejut.

"chagi............"

"aku baik-baik saja... jinjja...." (ucapmu pelan)

"apa maksudmu baik-baik saja?? tangamu terluka seperti ini, kamu bilang baik-baik saja!??"

With You Or .......Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang