#124

132 15 1
                                    

Kamu dan June baru saja sampai di penthouse. June bersikeras untuk mengajakmu pulang ke penthouse. Sebenarnya kamu tidak mau karna kamu harus berpamitan terlebih dahulu pada Ahjussi Kang, Ahjussi yang sudah menyelamatkanmu.

Kamu masuk dan duduk diruang tengah. June yang berjalan di belakangmu, ikut duduk di sampingmu.

"ah.. Aku rindu penthouse ini.."

"aku lebih merindukanmu, chagi.." ,- June

June kembali memeluk dan mencium pipimu sekilas.

"kamu tidak bosan memelukku??"

"bagaimana aku bisa bosan jika hal itu yang aku butuhkan sekarang.. Aku sangat merindukanmu.. Berbulan-bulan aku kehilanganmu.. Itu adalah mimpi terburuk dalam hidupku, chagi.." ,- June

Kamu melepas pelukan June dan menatap ke arahnya. Kamu mengusap pipi June pelan.

"mianhae aku sudah memberimu mimpi buruk itu.. Sekarang aku ada disini.. Aku tidak akan kemana-mana lagi.." (senyum)

Kamu memeluk June dan mengusap rambutnya pelan. Saat kamu memeluk June, matamu terfokus akan satu hal. Robot asisten pribadimu yang terletak di sudut ruangan.

"apa benda itu menghiburmu?"

"nde?" ,- June (melepas pelukanmu)

June melihat ke arah yang kamu lihat sekarang.

"itu?" ,- June

"ndee.."

"jadi dia mengatakan yang sebenarnya??" ,- June

"ndee.. Aku yang mengaturnya.."

"kenapa kamu tega sekali?? Kamu bersembunyi dariku dan yang lainnya.. Bahkan aku tidak sanggup untuk datang ke pemakamanmu.." ,- June

"aku melakukan itu dengan sengaja, June..."

"wae?? Apa karna kamu melihat itu semua??" ,- June

(mengangguk)

Kamu meraih tangan June dan menggenggamnya.

"aku memimpikan hal itu berulang kali.. Aku merasa itu akan terjadi.. Jadi aku melakukan sesuatu, agar bisa menjagamu dan yang lainnya saat aku tidak ada.."

Kamu pun terus menatap June.

"Pertama, aku mengubah isi suratku dan menjadikanmu ahli waris karna aku tau Serin bisa kapan saja merebut itu.. Kedua, aku menitipkanmu pada yang lainnya karna aku tau kamu akan merasa terluka dan sedih.. Tentu saja aku tidak ingin itu terjadi.. Ketiga, aku tidak bisa langsung kembali karna aku harus bisa membuat Serin mengakui semua kesalahannya.." (sambungmu)

"kamu mempersiapkan semuanya.." ,- June

"ndee.. Dan bagiku, aku bisa selamat seperti sekarang adalah sebuah keajaiban untukku.. Karna keajaiban itulah aku bisa mengawasimu dari dekat.."

"selama ini kamu mengawasiku??" ,- June

"ndee.. Tentu saja.. Dimana pun kamu berada, aku selalu mengikutimu.." (tersenyum)

"jangan pernah meninggalkanku lagi, chagi.. Jeball.." ,- June

"arraseo.." (senyum)

Kamu meraih bibir June dan menciumnya sekilas.

"ini sudah tengah malam.. Kamu harus beristirahat.. Aku tidak ingin melihatmu sakit lagi, June.. Jinjja, itu membuatku terluka.."

"aku tidak ingin tidur.. Aku takut ini semua hanya mimpi.. Aku takut saat aku terbangun, kamu tidak ada disini.." ,- June

With You Or .......Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang