#109

115 16 1
                                    

"ahli waris yang sangat misterius ini, masih menjadi perbincangan banyak orang.. Rumor mengatakan jika ahli waris sendiri adalah orang yang memiliki hubungan spesial di masa lalu dengan Kim (y/n)..."

"sampai saat ini para media masih melakukan penelusuran untuk mengetahui siapakah sebenarnya Mr. Koo ini..." (sambung pembawa berita)

Kira-kira begitulah isi berita yang tengah tayang di televisi cafe,  tempat June dan Henry yang tengah duduk sambil menikmati latte mereka masing-masing.

"waah.. Kau menjadi perbincangan, eoh?" (ucap Henry berbisik)

June hanya diam dan tersenyum simpul. Tak lama datang seorang pelayan perempuan yang mengantarkan pesanan June.

"permisi.. Ini pesanan anda.."

"ndee.. Kamsahamnida, ahjumma..." ,- June

June memanggilnya ahjumma karna dari wajahnya, dia sudah cukup berumur.

"nikmatilah.. Es krim ini adalah resep andalanku di cafe ini.." (tersenyum)

"ndee.." ,- June (senyum)

Ahjumma itu membalas senyum June.  Baru saja akan pergi, ahjumma itu terdiam sesaat sambil menatap jari June.

"cincinmu bagus sekali... Apa itu cincin couple?"

"ah.. Ini.. Ndeee.. Ini cincin couple.." ,- June

"waah.. Apa kau akan memberikannya pada kekasihmu??"

Mendengar ucapan ahjumma itu, June terdiam dan hanya bisa tersenyum tipis.

"datanglah lain waktu bersama kekasihmu.. Aku akan membuatkan es krim yang spesial untuk kalian.."

"ndee.. Aku berharap, aku bisa membawanya kesini..." ,- June

"kalau begitu saya permisi dulu, nee.."

"ndee.." ,- June

Ahjumma itu kemudian pergi. June mengingat kembali ucapan ahjumma itu. Tanpa sadar June melamun dan terus menatap cincinnya.

"itu cincin kalian berdua? Cincin pertunangan?" ,- Henry

"ani.. Ini cincin pertama yang kuberikan padanya.. Dia sangat menyukai cincin ini.. Saat aku membelikan untuknya ternyata cincin ini adalah cincin pasangan.." ,- June

June menceritakan kisah cincin itu pada Henry dan seketika kenangan itu muncul lagi di benak June. Henry melihat perubahan pada wajah June. Wajahnya terlihat kembali sedih.

"aku tidak bisa berbuat apa-apa.. Hanya kau yang bisa menata hatimu kembali, June.." ,- Henry

"ndee.. Aku tau.. Keundae...."

June menggantung ucapannya dan menggenggam cincinnya erat.

"aku sangat merindukannya.. Sungguh merindukannya.. Setiap malam aku memimpikannya.. Rasa rindu itu perlahan membuatku sakit.. Rasa sakit yang muncul karna aku belum bisa menerima kenyataan ini.." ,- June

Henry menghela nafas. Dia tidak bisa berkata apa-apa lagi. June terus menunduk dan menatap cincin di jarinya.

"apa yang harus aku lakukan? Apa aku harus mengatakannya pada, June?" (batin Henry)

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sudah hampir 2 bulan sejak kepergianmu. Perlahan-lahan semua kembali normal. Semua orang kembali pada kesibukannya masing-masing. Bahkan June makin sibuk karena juga harus mengurus semua perusahaanmu. Untungnya selalu ada Haerin dan Henry yang membantu.

With You Or .......Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang