#97

107 16 0
                                    

Kamu melamun menghadap jendela ruang rawatmu. Kamu merasa sangat lelah sekarang. Menangis dan terus menangis. Kamu bangkit dari tempat tidurmu. Baru saja bergerak, kamu kembali meringis kesakitan.

Kamu mengambil bajumu dan mengganti bajumu. Setelah selesai, kamu berjalan ke pintu dengan langkah tertatih. Kamu membuka pintu dan seketika kamu melihat June yang berdiri di depan pintu sambil menatapmu bingung.

"chagi? Kamu..... Kenapa...." ,- June

Kamu hanya diam dan menatap June sekilas. Kamu berlalu meninggalkan June.

"chagi kamu mau kemana?? Apa yang kamu lakukan?" ,- June

"lepas...."

Kamu menepis tangan June dan berjalan lurus tanpa menghiraukan yang lain. Lagi-lagi June menahanmu.

"chagi.. Jangan seperti ini.. Kamu belum....." ,- June

Belum sempat June menyelesaikan ucapannya, kamu membuang tangan June kasar.

"lepaskan aku!!"

June hanya bisa terdiam.

"June.. Biarkan dia..." (ucap Jinhwan pelan)

"lepaskan dia June.. Dia bisa tambah kesakitan.." ,- Bobby

June melepas tanganmu yang coba dia pegang. Kamu berjalan tertatih tanpa menghiraukan June.

"aku akan mengikutinya.." (bisik Hanbin pada June)

Hanbin pun mengikutimu dari belakang. Sementara June hanya bisa terduduk lemah di kursi tunggu. Kepalanya kembali terasa sakit sekarang.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kamu berjalan dan terus berjalan menjauh dari rumah sakit. Tanpa kamu sadari, Hanbin tetap setia mengikutimu dari belakang. Perutmu terasa makin sakit sekarang. Kamu pun terduduk di halte bus.

"akhh..." (ringismu)

Melihatmu kesakitan, Hanbin pun langsung berlari ke arahmu.

"(y/n)-ah? Gwenchana???" (tanya Hanbin panik)

Kamu terkejut melihat Hanbin yang berjongkok di depanmu.

"wae? Kau ingin June yang mengikutimu kesini?" ,- Hanbin

(terdiam)

"dia tidak bisa mengikutimu.. Kondisinya sedang tidak baik.. Dia sedang sakit.." ,- Hanbin

Kamu yang mendengar ucapan Hanbin tentu saja terkejut. Hanbin melihat jika kamu ingin mendengar penjelasan tentang hal itu. Hanbin pun duduk di sampingmu.

"dia pingsan sesaat setelah dokter meminta persetujuan untuk melakukan curret itu.." ,- Hanbin

"dia pingsan cukup lama.. Dokter bilang dia mengalami syok dan juga sedikit stress.." (sambung Hanbin)

"June...." (gumammu)

"itu pasti berat untuknya.. Aku masih ingat bagaimana dia bercerita pada kami semua untuk menikahimu.. Dia sangat senang.. Bahkan dia sudah membayangkan hidup bahagia bersamamu selamanya.. Ckhh.. Anak itu.." ,- Hanbin

"aku tau kau masih terkejut dengan ini semua.. Tapi jangan menghukum June seperti itu.. Kalian sama-sama terluka.. Kalian harus sama-sama menguatkan.. Dia sangat tulus padamu.. Seumur hidupku mengenal June, aku tidak pernah melihatnya selemah itu dihadapanmu.. Dia sangat mencintaimu, (y/n)-ah..." (sambung Hanbin)

Kamu hanya bisa terdiam sekarang. Kamu tidak tau harus mengatakan apa. Perlahan buliran air mata itu kembali jatuh begitu saja.

"aku tidak menghukumnya.. Aku tidak pernah mau menghukumnya.. Aku hanya merasa bersalah padanya.. Aku tidak bisa menjaga diriku dengan baik.. Dia sangat menginginkan anak itu.. Aku membuatnya kecewa.." (ucapmu terisak)

With You Or .......Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang