#7

455 44 0
                                    

"sepertinya ini sudah..."

kamu meletakkan bubur yang baru saja kamu buat ke dalam mangkuk. kamu meletakkannya di nampan bersama air putih dan juga obat.

baru saja kamu akan mengangkat nampan itu, tiba-tiba kamu mendengar suara ponsel yang berdering. kamu mencari sumber suara ponsel itu dan kamu menemukannya.

suara itu berasal dari ponsel June. kamu lupa meletakkan kembali ponsel June di kamar saat kamu membersihkan pakaian June.

kamu mengambil ponsel itu dan menatap layarnya.

"Jinhwan??"

kamu pun langsung mengangkat panggilan dari Jinhwan.

"yaa...June.. apa kau sudah sampai?? kenapa tidak memberitahuku??" (ucap Jinhwan cepat)

"mwo??"

"(y/n)???"

"ndee, ini aku..."

"jinjja?? ah berarti dia sudah sampai disana.. baguslah kalau begitu..."

"jadi, Oppa tau tentang ini??"

"tentu saja.. itu ideku..." (ucap Jinhwan bangga)

"mwoo?? ini idemu?? yaaak Oppa.. aissh jinjja.. bagaimana mungkin kau memberikan ide gila ini padanya, eoh??" (ucapmu kesal)

"nde??" (bingung)

"jika dia tidak sembuh, aku akan menghajarmu..."

"mwo?? menghajarku?? waeyo?? aku salah apa??"

"ini semua karna ide gilamu itu, Kim Jinhwan..." (teriakmu)

"chakkaman.. apa kau bilang dia sakit?? apa dia sakit??"

"molla... jika dia tidak sembuh, aku benar-benar akan menghajarmu Oppa..." (ucapmu kesal)

tutt..tutt..tutt..

kamu yang merasa kesal, langsung mematikan sambungan telfon itu dan meletakkan kembali ponsel June di meja.

kamu kembali ke dapur dan mengambil nampan tadi. kamu membawanya ke kamar untuk June. kamu membuka pintu kamarmu dengan susah payah.

setelah kamu berhasil membuka pintu menggunakan sikumu, kamu mendorong pintu perlahan. kamu masuk dan melihat June yang sedang tertidur.

kamu terdiam beberapa saat di depan pintu. kamu menatap June lamat dari kejauhan. kamu tersenyum simpul menatap June.

"kenapa aku baru menyadari, dia sangat tampan",- batinmu

kamu yang masih terus menatap June dari kejauhan, tanpa sadar June sudah bangun dan melihatmu berdiri di depan pintu.

"chagi...waeyo??"

June bangun dan memposisikan tubuhnya untuk duduk dan menyandarkan tubuhnya pada bantal.

"anio... aku membuatkan bubur untukmu.. tapi ternyata kamu tidur..."

"anio.. aku tidak tidur.. kemarilah..."

kamu tersenyum dan berjalan mendekat ke arah June, lalu duduk tepat di sampingnya.

"ini buatanmu??"

"tentu saja.. hanya kita berdua disini..."

kamu mengambil mangkuk bubur itu dan mulai menyuapi June.

"eotte??" (tanyamu penasaran)

June terlihat seperti berfikir keras sekarang. kamu jadi takut jika bubur ini memiliki rasa yang aneh.

With You Or .......Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang