#52

248 25 1
                                    

"anda tidak perlu repot membantu kami, agashi...."

(senyum) "gwenchana... anggap saja ini sebagai balasanku, karna Ahjumma sudah membantuku semalam..."

"ah, ndee...." (senyum)

kamu membantu Ahjuma Lee untuk membersihkan tokonya sebelum dibuka. kamu mengelap dan menyusun kursi-kursi itu dengan rapi.

"Eonni... cincin itu bagus sekali...." (menunjuk jarimu)

"ndee??"

kamu menatap ke arah tunjukkan Eunji dan ternyata Eunji menunjuk ke arah cincin yang kamu pakai. cincin berwarna hitam, pemberian June.

kamu menatap cincin itu, lalu tersenyum simpul.

"kau menyukainya??"

"ndee.."

"apa kau mau??" (tawarmu)

"apa itu pemberian dari seseorang?? jika iya, mianhae Eonni.. aku tidak bisa menerimanya.. bukankah pemberian seseorang itu harus di jaga dengan baik??"

"aku bisa membelinya lagi nanti..."

"anio... aku akan membelinya sendiri nanti..." (senyum)

kamu tersenyum mendengar ucapan gadis kecil bernama Eunji itu. bagaimana mungkin seorang anak kecil, bisa memiliki pemikiran yang seperti itu.

"Eunji-ya, siapa yang mengajarimu berbicara seperti itu??"

"Eomma..."

"Eomma-mu?? ah.. Eomma-mu orang yang sangat baik, Eunji-ya..."

"ndee... aku hanya melakukan apa yang Eomma lakukan.. Eomma berusaha mempertahankan toko kami seperti saat itu.. karna toko ini adalah pemberian ayahku.."

"pemberian ayahmu??"

"ndee... ayah menghadiahkan toko ini pada Eomma saat ulang tahun Eomma waktu itu..."

"oh, jinjja?? ah, ayahmu sangat manis Eunji-ya..." (senyum)

"Eunji.. kenapa kamu menceritakannya kepada orang lain?? kamu membuat Eomma malu..." (ucap Ahjumma Lee tiba-tiba)

"gwenchana, Ahjumma.. keundae, suami anda benar-benar sangat manis...." (pujimu sembari tersenyum)

Ahjumma Lee membuka salah satu kursi dan duduk disana. kamu merasa jika Ahjumma Lee ingin membagikan kisahnya padamu. kamu pun ikut duduk di hadapn Ahjumma Lee.

"suamiku adalah suami yang sangat manis di dunia ini..."

kamu hanya diam dan membalas dengan senyuman.

"dia rela mengorbankan semua keinginannya, hanya untuk membagiakanku..."

"mengorbankan??"

"ndee... dia rela bekerja keras dimanapun agar bisa membelikanku sebuah toko kecil.. bahkan dia rela di pecat dari pekerjaan lamanya karna dia memiliki terlalu banyak kerja sampingan..."

kamu terus diam dan mendengarkan kisah Ahjumma Lee dengan serius.

"dia mengumpulkan semua hasil jerih payahnya dan menghadiahkan ku toko kecil ini.. tepat di hari ulang tahunku.. dia benar-benar suami yang luar biasa..."

kamu bisa merasakan nada bicara Ahjumma Lee berubah menjadi sedikit gemetar, seolah mencoba menahan tangisnya.

"meskipun begitu, aku sungguh menyesal karna tidak bisa berada di sampingnya dan menemaninya setiap saat..."

With You Or .......Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang