#107

107 13 2
                                    

"apa maksudmu mengawasiku?" (tanya Serin serius)

"hm.. Molla.. Sebelum kematiannya (y/n) hanya berpesan padaku untuk selalu mengawasimu, Noona.. Aku juga tidak mengerti.. Kau tau bukan dia terkadang sangat random.. Ah dan juga kau tau bukan, dia bisa melilhat "sesuatu"???"

Serin terdiam. Nafasnya tercekat. Ucapan Henry benar-benar racun untuknya.

"apa maksudmu, Kim Henry?"

"eoh, Noona.. Kenapa wajahmu terlihat gelisah seperti itu? Aku hanya mengatakan apa yang aku pikirkan.."

"terserah kau saja.. Aku masih sibuk.."

"ah mian.. Kalau begitu sebaiknya aku pergi.. See you next time, Noona.."

Henry bangkit dari duduk dan berjalan kearah pintu keluar tapi tiba-tiba Henry berhenti.

"keundae... Lokasi kecelakaan (y/n)... Aku dengar kau punya tanggungjawab disana.. Karna salah satu anak perusahaanmu yang mengerjakan proyek itu.."

"nde?"

"sepertinya kau harus mengecek lagi hasil kerja bawahanmu.. Bagaimana mungkin tidak ada cctv disana? Bukankah seharusnya setiap jalan ada cctv?"

"ma..masalah itu aku tidak tau.. Aku akan menanyakannya nanti.."

Serin terlihat gelagapan saat menjawab pertanyaan Henry.
Henry berbalik dan menatap Serin dengan dingin.

"(y/n) benar.. Aku harus mengawasimu, Kim Serin.."

Henry langsung berlalu pergi. Sementara Serin tidak bisa berkata apa-apa lagi.

"apa mungkin dia tau semuanya?" (batin Serin)

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Henry duduk di ruang kerjamu sambil merebahkan tubuhnya yang lelah. Mengurus dua perusahaan sekaligus sangat melelahkan. Bahkan sudah seminggu sejak June menjadi pewaris utama perusahaanmu dan yang lainnya, June tidak muncul.

Hanbin bahkan juga tidak mendapatkan kabar terbaru tentang June. Mengingat mereka sedang beristirahat dari kegiatannya, tentu saja Hanbin tidak bisa mengatur kemana June akan pergi.

Henry hanya bisa membuang nafas berkali-kali, sampai seseorang mengejutkannya dengan suara husky yang khas miliknya.

"mian sudah menyusahkanmu.."

"omo... Yaa June kau membuatku terkejut.."

June masuk dan duduk di hadapan Henry.

"bantu aku.. Bantu aku untuk bisa melakukan semua ini.." (ucap June tiba-tiba)

"nde?"

June menyerahkan map yang sudah di pegangnya sejak tadi. Henry mengambil map itu dan membacanya.

"ige mwoya?"

June sudah menandatangani surat terima ahli waris dan dibaliknya terdapat sebuah kertas berisikan posisi dan tugas-tugas.

"aku tidak bisa melakukannya sendirian.. Aku butuh bantuan kalian.. Apalagi kau tau bukan, aku bukan orang yang berasal dari tempat seperti ini.."

"i know.. Jadi kau ingin aku membantu pekerjaanmu dengan mengawasi dan mengecek semua tugas serta keputusan yang kau ambil untuk perusahaan ini?"

"ndee... Dan disaat aku sedang fokus dengan IKON, kau yang akan menggantikan tugasku.."

"hm.. Arraseo.. Aku setuju.. Ini bagus.. Lalu......."

Henry membaca lanjutan isi kertas itu.

"Haerin? Haerin akan bertindak sebagai sekretaris pribadimu!?"

With You Or .......Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang