Kamu sampai di sebuah gedung di daerah perkantoran. Kamu memarkirkan mobilmu dan langsung turun untuk masuk ke gedung tersebut.
Saat akan masuk kamu di hadang oleh beberapa security yang sedang berjaga.
"maaf Nona.. Anda tidak di izinkan masuk.." (ucap salah satu security)
Amarahmu makin meninggi mendengar ucapan security tersebut. Kamu pun hanya diam dan memaksa masuk.
Baru saja akan melangkah masuk, salah satu security mencoba menghalangi dan mendorongmu. Dengan cepat kamu mengambil alih tangan security tersebut dan mendorongnya kembali.
Akhirnya, mau tidak mau kamu harus berkelahi dengan beberapa security tersebut. Kamu berhasil mengalahkan mereka dan langsung masuk ke dalam.
"ada yang bisa saya bantu Nona?" (ucap salah satu karyawan di dalam)
"dimana Serin?" (ucapmu menahan amarah)
"Nona Serin ada di ruangannya, Nona.. Di lantai paling atas" (ucap karyawan hati-hati)
Kamu langsung berlalu dan pergi menuju lift. Kamu benar-benar tidak bisa mengendalikan amarahmu. Kamu benar-benar marah. Apa yang kamu takutkan sejak lama terjadi. Serin mencoba menyerangmu melalui orang yang kamu sayang dan cintai.
Kamu sampai di depan ruangan Serin dan langsung masuk tanpa mengetuk. Saat sampai di dalam, Serin sedang berbicara dengan salah satu sekretarisnya.
"apa ayahmu tidak pernah mengajarkan sopan santun?",- Serin
"aku ingin bicara dengan kau, Kim Serin..",- (y/n)
"cih.. Kau ingin berbicara denganku? Apa karma secepat ini berlakunya? Dulu kau tidak ingin berbicara denganku, sekarang kau sangat ingin berbicara denganku?" (Serin tersenyun smirk)
Serin menganggukkan kepalanya pelan, seolah memberi perintah sekretarisnya untuk keluar.
"jadi ada perlu apa kau kesini Kim (y/n)??? Sepertinya ada hal penting yang sangat mengganggumu.." (tersenyum licik)
Mendengar ucapan Serin makin membuat amarahmu meninggi. Kamu langsung mendekat ke arah Serin dan menatapnya tajam.
"jangan pernah mengganggu orang-orang terdekatku! Jangan pernah mencoba untuk mendekatinya bahkan mencelakainya!" (ucapmu setengah membentak)
Mendengar ucapanmu membuat Serin tertawa. Kamu pun makin marah dengan sikap Serin.
"jadi ini semua karna namja itu? Aah... Ternyata dirimu juga bisa dibutakan oleh cinta eoh?" (mengejek)
"aku sudah memperingatkan mu, Serin.."
"tenanglah.. Ada apa denganmu.. Aku tidak pernah mendekati namjachingu-mu itu.. Aku sudah mengenalnya sebelum aku tau jika dia adalah pria kesayanganmu.."
"apa maksudmu?"
"aku sudah pernah bertemu dengannya di club, bersama dengan teman-temannya.. Dan dia membantuku saat itu.. Apa dia tidak menceritakannya padamu?" (tersenyum licik)
Mendengar ucapan Serin membuat amarahmu makin meradang. Matamu memerah menahan amarah. Tanganmu terkepal sempurna diatas meja Serin.
"jangan coba mempermainkan ku, Serin!"
Braaakk....
Kamu memukul meja kerja Serin, perlahan darah mulai keluar dari sela tanganmu.
"aku tidak mempermainkanmu (y/n).. Aku mengatakan yang sesungguhnya.. Aku sudah berkali-kali bertemu dengannya.. Dan kemarin aku tidak sengaja bertemu dengannya lagi.. Dan yaa.. Kami makan malah bersama dan minum sampai pagi..."
KAMU SEDANG MEMBACA
With You Or .......
FanfictionSequel dari "Fight For Love Or Fight For Life" ......... - - Setelah melalui banyak suka dan duka.. melalui banyak kisah dan cerita baru.. Bagaimana kelanjutan kisah kalian?? Akankah berakhir bahagia?? Akankah semuanya baik-baik saja?? Dan masalah a...