#102

114 13 2
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul setengah 6 sore. June pun sudah sampai di penthouse-mu. June menggunakan kemeja dan juga celana jeans. June memainkan ponselnya sambil terus melihat-lihat SNS miliknya.
June menatap jam ditangannya sekilas.

"kenapa dia belum datang? Apa dia baik-baik saja?"

June pun segera menghubungimu.

"eoh, chagi... Eodiga??

"mianhae, June.. Aku baru keluar kantor.. Jeongmal mianhae.. Apa kamu sudah menunggu lama??"

"ah.. Gwenchana, chagi.. Aku sudah di penthouse.."

"apa kamu ingin pergi lebih dulu? Aku akan menyusul nanti.."

"ani.. Aku akan menunggumu.. Hati-hati, nee.."

"ndee.."

June memutus smabungan telfonnya dan kembali memainkan ponselnya sembari menunggumu.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kamu membawa mobil dengan terburu-buru. Jalanan juga mulai macet. Kamu melirik jam di tanganmu.

"aissh... Bisa-bisa aku dipecat jadi menantu.." (gerutumu)

Kamu kembali sibuk dengan jalanan dan mencoba menyalip beberapa mobil. Langit sudah mulai gelap sekarang. Lampu jalan juga mulai hidup.
Kamu makin menambah kecepatan mobilmu.

Drrt...drrt...

Ponselmu berdering berkali-kali. Kamupun mengangkat panggilan itu yang entah dari siapa.

"yeoboseo..."

"Kim (y/n)..."

"apa lagi yang kau mau dariku??"

"ckk.. Aku sudah datang baik-baik ke kantormu.. Tapi kau menolakku dan bahkan mengusirku.."

"aku tidak perlu menatap wajah pembunuh sepertimu, Serin-ssi..." (ucapmu dingin)

Mendengar jawabanmu membuat emosi Serin terpancing.

"apa kau tau tujuanku datang ke kantormu??"

"aku tidak peduli dan tidak mau tau.."

"kau yakin? Bagaimana jika tujuanku datang ke kantormu tadi siang karna berhubungan dengan Koo Junhoe?"

Deg...

Kamu menginjak rem secara mendadak. Tanganmu mulai terkepal.

"aku sudah memperingatkanmu jangan pernah membawa-bawanya dalam masalah ini.."

"ah.. Keundae... Aku tidak bisa... Karna hanya itu kelemahanmu..."(ejek Serin)

"apa maumu?"

"temui aku sekarang, jika kau ingin ini semua berakhir.."

Serin langsung memutus sambungan telfonnya dan itu makin membuat amarahmu memuncak.
Tidak lama kamu menerima pesan dari Serin. Dia memberikan lokasinya padamu.
Kamu langsung melihat lokasi itu dan menuju kesana.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

June masih dengan setianya duduk di ruang tengah penthouse-mu. Wajah June mulai gelisah sekarang. Entah kenapa tiba-tiba hati dan pikirannya tidak tenang.

Drrt.. Drrt..

"Yeoboseo, Eomma..."

"Yeoboseo, Junhoe-ya.. Kamu dimana? Apa kalian tidak jadi kesini??"

"ah, ndee.. Mianhae, Eomma.. Sepertinya kami akan datang terlambat.."

"jinjja?? Ah.. Arraseo.. Apa (y/n) sedang sibuk?"

With You Or .......Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang