Tak berapa lama, June sampai di makammu. Keadaan benar-benar sepi dan hening, tapi pencahayaan disana sangat terang. Entah apa yang dipikirkan June, untuk datang disaat malam hari ke makammu.
June berjalan ke makammu dan terdiam cukup lama. June terus menatap kearah makammu dan duduk didepan makammu.
"annyeong, chagi..."
June terdiam sebentar dan kembali melanjutkan ucapannya.
"aku bertemu dengan seorang yeoja... Dia sangat aneh.. Keundae aku tidak merasa takut sedikitpun.. Dia memiliki sorot mata yang mirip denganmu, chagi.. Dan juga......."
June kembali menggantung ucapannya.
"dan juga dia mengatakan sesuatu yang pernah ku katakan padamu.."
June mulai tertunduk lemah sekarang. Hatinya kembali terasa sakit. Dadanya kembali terasa sesak.
"aku tidak tau ada apa denganku.. Aku sangat merindukanmu.. Bahkan rasa rindu itu makin meninggi disaat aku bertemu dengan yeoja itu.. Aku..aku merasa yeoja itu adalah kamu..." (ucap June tertahan)
"memang terdengar gila.. Keundae, hatiku mengatakan seperti itu.. Atau mungkin karna aku sangat merindukanmu? Aku sudah mencoba tapi tidak bisa.. Setiap hari aku makin merindukanmu.. Aku harus bagaimana??"
June mulai terisak disela-sela ucapannya. Sudut matanya kembali basah untuk yang kesekian kalinya.
"aku merindukanmu.. Sungguh.. Tidak bisakah kau kembali padaku?? Setidaknya bangunkan aku dari mimpi buruk ini.. Jeball.."
June benar-benar menangis sekarang. Dia tidak bisa lagi membendung rasa sakit di hatinya. Rasa sesak di dadanya yang selama ini dia tahan.
Tanpa sadar, sejak tadi ada sepasang mata yang menatap June dari kejauhan.
"bertahanlah, June.. Sebentar.. Hanya sebentar lagi saja.." (ucap orang itu)
Cukup lama June berada di makammu, terus duduk di depan makammu. Begitu juga dengan orang itu, dia juga terus menunggui June dari kejauhan.
"mian membuatmu harus merasakan luka sedalam itu, June.." (ucap orang itu pelan)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sejak tadi Henry menunggu kedatangan June di kantor. Henry ingin memberitahu June sesuatu. Cukup lama menunggu, June pun datang. June masuk dan langsung duduk di hadapan Henry.
"kau menunggu cukup lama?" ,- June
"ndee.. Kau darimana saja?? Aissh..",- Henry
"Aku harus persiapan untuk kegiatan IKON seminggu kedepan.. Tentu aku sangat sibuk..",- June
"hei.. Bisakah kalian tidak ribut?? Setiap kali bertemu selalu saja ribut.." (ucap Haerin disela-sela pembicaraan mereka)
Haerin masuk membawa beberapa berkas yang harus di lihat June.
"kau ingin mengatakan apa?? Ppalli.." ,- June
"Serin....",- Henry
"Serin? Waeyo?" ,- June
June dan Haerin menatap Henry bingung.
"aku sudah datang kekantornya untuk menemuinya, menanyakan tentang hal itu.. Keundae berhari-hari dia tidak datang ke kantor.. Saat aku tanya pada asisten pribadinya, Serin tidak datang ke kantor karna ada yang menerornya..",- Henry
"meneror?? Nugu?" ,- Haerin
"molla.. Asistennya hanya bilang, Serin berkali-kali hampir dicelakai oleh orang yang tidak dikenal itu.. Dan juga ada satu hal yang tidak aku mengerti..." ,- Henry

KAMU SEDANG MEMBACA
With You Or .......
FanfictionSequel dari "Fight For Love Or Fight For Life" ......... - - Setelah melalui banyak suka dan duka.. melalui banyak kisah dan cerita baru.. Bagaimana kelanjutan kisah kalian?? Akankah berakhir bahagia?? Akankah semuanya baik-baik saja?? Dan masalah a...