Bab 4 ( ITU KAMU )

5.5K 359 3
                                    

Xiao qin duduk termenung di perkarangan belakang dari kediaman feng ying, ia tidak bisa berpikir lagi sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xiao qin duduk termenung di perkarangan belakang dari kediaman feng ying, ia tidak bisa berpikir lagi sekarang. Bagaimana tidak ia baru saja menghancurkan giok pemberian kaisar pada feng ying. Ini benar-benar mengejutkan, tadi saat ia berada di kamar feng ying ia melihat pantulan sinar matahari pada giok itu, giok naga. Kenapa xiao qin tertarik, karena giok itu mirip dengan kalung gioknya, ya kalung gioknya berbentuk naga juga namun lebih kecil sedang punya feng ying lebih besar.

Sudah lama ini mengganggu pikiran xiao qin, yang ia ketahui bahwa ibunya seorang janda dan mereka mengasingkan diri sejak ayahnya meninggal, awalnya xiao qin memercayai itu namun sekarang tidak, sejak ia mendengar percakapan ibunya dan bibi chen, ia yakin bahwa ayahnya masih hidup.

Xiao qin juga berniat pergi ke kota bukan hanya untuk mengenal dunia luar dan melihat festival kembang api, tapi jauh di lubuk hatinya ia berharap bisa menemukan petunjuk soal ayahnya, dan giok feng ying satu-satunya yang tersisa namun itu telah hancur sekarang, xiao qin merasa kesal hingga ingin menangis sekarang.

***

Jin jing mulai kesal, sejak hancurnya batu giok itu ia beralih profesi sebagai pelayan, begitu juga dengan xiao qin, tapi ia tidak tahu dimana xiao qin sekarang. Jia ying sudah melarang merekan namun berkat keras kepalanya xiao qin akhirnya disinilah nasibnya

Flashback

Semua yang ada diruangan terdiam melihat hancurnya giok naga feng ying
"Kakak... itu pemberian kaisar, bukan?"
Xiao qin langusung menengok kaget ke arah jia ying
"Benarkah?" Pekik xiao qin dan jin jing bersamaan

"Tidak apa-apa, itu hanya sebuah giok bi..."
"Aku akan ganti rugi" sela xiao qin dengan volume besar membuat feng ying yang baru saja berujar terhenti
"Berapa harganya?" Lanjut xiao qin yakin

"Eummm... nona xiao qin" ucap jia ying tidak enak
"Berapa? Katakan saja?!"
"Itu setara dengan 500 keping emas"

Bagaikan petir yang tersambar, jin jing hampir pingsan mendengar jawaban jia ying sedang roh xiao qin seolah sudah terbang melayang meninggalkan jiwanya yang diam membeku

END

Jin jing benci karena pada akhirnya ia di tugaskan untuk melayani mengikuti xing sheng dan menjadi bawaannya, tapi itu tidak masalah toh laki-laki itu mengabaikan dirinya, yang sekarang ia khawatirkan adalah xiao qin yang harus melayani feng ying dan jia ying, walaupun jia ying tidak mau tetapi feng ying tidak menolak, ingin rasanya ia membakar tubuh feng ying, tapi itu tidak mungkin mengingat reputasi yang dimilikinya

Ia masih ingat saat feng ying hanya tersenyum dan mengiyakan kemauan xiao qin, sepertinya laki-laki itu merencanakan sesuatu pada mereka dan jin jing harus segera mencari tahu, disisi lain ada yang aneh dengan xiao qin, karena ia terlihat sangat keras kepala dari biasanya, ada apa ini sebenarnya?

BUKH

"Ouch..." ringis jin jing saat merasa kepalanya dipukul oleh sesuatu yang cukup keras, dengan sinis jin jing menatap kearah xing sheng yang sekarang berada disisinya. Laki-laki itulah yang memukulnya dengan tongkat kayu membuat jin jing kesal

Jin jing berdiri dan menghadap kearah xing sheng untuk melakukan aksi protesnya namun xin sheng langsung mengeluarkan pedangnya dan menebas sesuatu di belakang jin jing. Jin jing terdiam dan kaget saat melihat kepala ular sudah jatuh disisi kakinya.

"U...ularrrrrr...." teriak jin jing dan langsung berlari meninggalkan xing sheng, keduanya sedang berada di hutan belakang kediaman feng ying, jin jing sedang mengikuti laki-laki itu mencari tanaman obat dihutan. Saat xing sheng sibuk mencari jin jing hanya duduk diam, karena ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan.

Dasar aneh pikir xing sheng dan melanjutkan pencariannya

***

"Nona, aku rasa baiknya kamu menyerah" ucap feng ying pembut sambil tersenyum kearah xiao qin
"Anda tidak perlu agresif tuan, santai saja" balas xiao qin tidak kalah ramah

Keduanya tengah asik bermain catur china kuno di menara paviliun barat, sepertinya feng ying sangat menyukai tempat ini, karena ia banyak menghabiskan waktunya di tempat ini. Feng ying melangkahkan batu putih miliknya memblok jalan milik xiao qin, namun bukan panik xiao qin malah tersenyum melihatnya

"Tidak buruk" jawab ciao qin santai dan mengambil batu hitamnya, meletakkannya di tempat yang tidak pernah diduga oleh feng ying, sekarang posisi feng ying terancam
"Sepertinya, kamu sangat berniat ya, nona"
"Ho..ho..ho, tidak perlu memujiku tuan" senyum xiao qin langsung hilang dan digantikan dengan tatapan sinis "aku selalu mendapatkan apa yang aku inginkan, tuan. Dan aku harap anda menepati janji anda"
"Ha...ha...ha... baiklah..baiklah nona, aku tidak akan pernah lupa soal janjiku" jawab feng ying dan meletakkan batunya, seketika posisi berubah menjadi tidak beruntung di pihak xiao qin namun gadis itu tetap tenang membuat feng ying menjadi penasaran

Sesuai pikiranku pikik xiao qin senang
Xiao qin mengambil batu hitam miliknya dan meletakkannya dengan pelan lalu sembari tersenyum ia berujar
"skak mat"

Cerdas! Puji feng ying
"Kamu sangat pandai, nona" ucap feng ying tulus
"Tolong, katakan sesuatu yang tidak kuketahui" ujar xiao qin sombong
Feng ying tersenyum dan menggelengkan kepalanya "tapi aku rasa, belum waktu ya kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan sekarang, nona" segera feng ying meletakkan batu terakhirnya membuat xiao qin terdiam, strategi caturnya mati! Semua jalannya ditutup dan ia kalah.

Langkah ini! Xiao qin kaget melihat papan catur yang baru saja ia mainkan bersama feng ying, ia lebih kaget melihat langkah permainan feng ying daripada hasilnya

Ini salah satu strategi paman cheng! Siapa dia sebenarnya lanjut xiao qin

"Tu..tunggu" panggil xiao qin membuat feng ying yang baru saja berdiri melihat kearahnya yang masih fokus dipapan catur
"Kalau misalnya, aku meletakkan batu terakhirku di posisi ini" xiao qin meletakkan batu terakhirnya di sudut kiri atas, feng ying terkejut melihat langkah xiao qin "Anda kalah, tuan!"

Sudut kiri atas! Siapa gadis ini sebenarnya pikir feng ying, ia terkejut melihat langkah terakhir xiao qin, tidak banyak yang tahu langkah itu selain mereka

"Kakak!" Panggil jia ying dengan tergesa-gesa "Kakak xing juan sudah datang"
Feng ying masih terdiam menatap xiao qin yang juga sedang menatapnya
"Baiklah, aku akan turun" jawab feng ying pada akhirnya

Aku yakin, itu kamu!

***

Xiao qin menekukan wajahnya kesal, ia berdiri di taman menunggu feng ying keluar. Feng ying dan seorang gadis sedang menghabiskan waktu mereka di ruang belajar, sedang xiao qin sudah tidak sabaran untuk mendapatkan keinginannya

"Kakak xiao qin" panggil jia ying, sepertinya gadis otu sedang gembira
"Daripada kakak menunggu dengan kesal, sini aku bisik" xiao qin mendekatkan telinganya kearah jia ying, matanya membulat dan senyumnya melebar mendengar ucapan dari jia ying
"Baiklah, aku ikut" jawab xiao qin dengan semangat, jia ying langsung menarik xiao qin dan dengan langkah lebar mereka meninggalkan kediaman Ar, tempat tinggal feng ying.

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang